Angin sore berhembus dengan lembut, kicauan burung saling bersahutan, langit yg biru sudah merubah warna menjadi jingga.
Mereka sedang jalan-jalan menyusuri tempat yg ada di puncak ini, jarang-jarang mereka kesini, walau jarak dari rumah ke puncak tidak jauh tapi mereka sangat jarang utk kesini.
Kenapa mereka memilih puncak selain jarang kesini dan lokasinya yang dekat, udara di daerah ini juga sejuk – satu hal yang tidak bisa ditemui di kota besar yang padat polusi seperti Jakarta. Faktor ini membuat Puncak menjadi salah satu solusi liburan singkat dengan biaya yang relatif tidak terlalu tinggi. Selain itu, dengan berbagai jenis tempat wisata yang dimilikinya, Puncak merupakan tujuan tepat bagi keluarga dan rombongan. Daerah ini juga terkenal di kalangan turis Asia dan Timur Tengah, oleh karena itu, jangan heran apabila menemukan toko-toko atau pelayanan jasa yang menggunakan bahasa Arab di spanduk dan penawarannya.
Ada berbagai macam tempat wisata disini salah satunya taman bunga nusantara yg sekarang ini sedang mereka kunjungin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taman Bunga Nusantara terletak di Jalan Mariwati km 7, Kabupaten Cianjur. Dibangun pada tahun 1992, taman indah ini merupakan salah satu taman tematik pertama di Indonesia. Saat ini, Taman Bunga Nusantara memiliki lebih dari 2.000 spesies anggrek yang dibudidaya dengan baik.
Di tempat wisata di Puncak ini, pengunjung bisa mengunjungi taman-taman dengan tema tertentu seperti misalnya Taman Mediterania yang memiliki koleksi kaktus dan tanaman yang bisa tumbuh di hamparan pasir putih, Taman Bali yang bernuansa seperti di Bali, Taman Mawar dengan bunga mawar berbagai warna, Taman Air dengan berbagai jenis bunga teratai, Taman Jepang, Taman Prancis, serta Taman Labirin yang bisa dijelajahi.
Untuk masuk ke Taman Bunga Nusantara, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya tiket masuk sebesar Rp30.000 per orang. Beberapa taman tematik memerlukan tiket tambahan tetapi dengan harga yang sangat murah yaitu Rp10.000 per orang.
"Waaahhh mamiiii.. So amazing!!" teriak Kyla menatap takjub melihat hamparan bunga yg berwarna warni di depan matanya.
"Sumpah ini keren banget! Di jakarta mana ada yg beginian" ucap Eve sambil berjalan perlahan menyentuh bunga yg berada di sisi kanan dan kirinya.
Nabilah tidak berhenti mengabadikan momen yg jarang ia lihat menggunakan kamera DLSR nya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Sang mami pun menatap bahagia melihat kedua putrinya bahagia karna ia mengajak putrinya kesini. Ia sangat jarang mengajak putrinya jalan-jalan akibat kesibukan kantornya yg belakangan ini menyita waktunya.
'Melody' sedari tadi diam melihat pemandangan indah di depannya, di tambah melihat ekspresi Eve dan Kyla yg tampak bahagia.
Tiba-tiba ponsel Melody bergetar menandakan seseorang menelponnya, ia pun langsung mengambil ponselnya yg ia taruh di saku jaketnya.
"Assalamualaikum iya ul, ada apa?" ucap Melody di telponnya saat tau sang suami yg menelponnya
"Kamu dimana? Pergi kok gak bilang" aku??" tanya Maul dengan nada khwatir disana.
"Loh kan udh bilang kalo aku bakal ke puncak sm anak-anak" ucap Melody sambil berjalan menuju bangku yg ada di taman itu.
"Tapi kan ku kira kamu gak besoknya banget mel"
"Ya.. Maaf, bukannya kamu juga lagi di luar kota kan??"
"Aku pulang malam ini mel, terus kata kak Ve kmu lagi di puncak.. Pulang sekarang mel"
"Gak mungkin yang, aku baru sampe, dan sekarang-" belum selesai Melody melanjutkan ucapannya Kyla menghampirinya dan memeluknya.
"Siapa mam? Ayah ya? Ayaaahhh" teriak Kyla mendekatkan wajahnya ke telinga Melody.
Kemudian Melody meloudspeaker hpnya "hallo sayang.. Kok ayah di tinggal?" ucap Maul dengan suara di buat sedih.
"Ya maaf, kata mami ayah ke luar kota"
"Ayah pulang malam ini sayang"
"Yaahh.. Terus gimana? Ayah kesini aja besok"
"Nnti malam ayah kesana, tenang aja"
"Serius?? Yeayyy!!" teriak Kyla gembira mendengar ayahnya akan menyusul.
"Kamu serius mas?" tanya Melody
"Iya sayang.. Tunggu ya.. Aku siap-siap dulu.. Dah assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" ucap mereka bedua lalu panggilan terputus.
Mereka saling pandang sambil tersenyuma lalu Kyla memeluk Melody dari samping.
Melody tambah bahagia dengan hadirnya sang suami di tengah-tengah liburannya bersama anak-anaknya. Melody membayangkan perjuangannya dulu utk mempertahankan cintanya dengan Maulana yg sekarang menjadi suaminya, yang mana dulu ia hampir saja menikah dengan orang lain kalau saja Maul tidak datang di tengah-tengah proses ijab qabulnya dengan Naoki dulu, mungkin sekarang yang akan menjadi suaminya itu Naoki seseorang yang tidak di sukai oleh kedua putrinya. Melody tersenyum mengingat momen itu.
***
" kita harus membalas dendam atas perbuatan yang dilakukan oleh keluarga Lidyo dulu" ucap seseorang dengan wajah menyeramkan menatap semua anak buahnya.
" tapi apa tidak cukup kita sudah membunuh Lidyo beserta keluarga kandungnya, sekarang kamu ingin keluarga pacarnya juga?? Iblis macam apa kamu!! " ucap temannya yang tidak kalah menyeramkan menatap tajam ke arah pria itu.
" tidak!! kita harus membunuh semua keluarganya, mereka harus merasakan menderita apa yang keluarga aku rasakan ketika dulu dia membunuh semua keluargaku. Dan juga Lidyo itu mempunya 2 orang putri, aku tidak ingin keturunan Lidyo hidup! " tegas pria itu menatap tajam ke arah temannya.
Seketika semuanya terdiam saat merasakan aura yang mencekam dari pria itu, lalu temannya bersedekap dada memikirkan cara utk melawan keluarga Lidyo.
Pasalnya waktu salah satu anak buahnya menyerang salah satu keluarga pacarnya anak buahnya mati, kemampuan bela diri perempuan itu tidak bisa di remehkan.
Kemudian pria itu yg bernama Najenda II pergi meninggalkan ruang rapat. Suasana lengang mereka semua di sibukkan dengan pikirannya masing-masing. Entah sampai kapan perang ini akan berhenti, pria itu tidak memahami isi kepala Najenda II yg melainkan kakak nya sendiri yang tidak ada habisnya membunuh orang karena alasan pribadinya.
TBC
.
.
.
.
MAAFTELATUPDETHEHE dan maaf juga kalosedikit part nya karna bingung juga maugimanaudahlupasamaalurnyahehe
