PART 17

661 54 4
                                    

“ul jangan gila kamu.. awas kamu berani-beraninya menceraikan Frieska!” ucap Melody tegas menatap tajam Maul.

“aku gila karna kamu mel.. aku beneran cinta sama kamu, apapun akan aku lakukan supaya bisa terus sama kamu”

Plak

“hentikan omong kosong kamu Maulana!! Aku gak suka kamu seperti ini!.. sadar kamu sudah beristri, gak pantas kamu seperti ini.. kita hanya masa lalu.. kita di takdirkan tidak bisa bersama”

“tapi aku mau kamu mel aku-“

Plak

“mami!!” teriak Kyla tiba-tiba dari ambang pintu halaman belakang saat melihat Melody menampar Maul, membuat keduanya diam tak berkutik, Kyla langsung berlari menghampiri mereka lalu memeluk Maul sambil menangis.
“mami jahat hiks kenapa mami tampar ayah? Kenapa mih? Ayah salah apa hiks hiks” tangis Kyla pecah di pelukan Maulana.

Melody diam seribu bahasa melihat putrinya menangis sesenggukan membuat dadanya begitu sesak, tanpa sadar ia menitikkan air matanya sambil terus menatap Kyla yang menangis dalam pelukan Maul.

“sstt.. Kyla sayang jangan nangis.. tadi ayah lagi bercanda kok sama mami.. mami gak sengaja nampar ayah.. udah ya jangan nangis” ucap Maul mengelus punggung Kyla tapi pandangannya ia arahkan ke Melody.

“gak, ayah bohong, tadi aku denger mami juga bentak ayah.. kenapa mami jahat sama ayah mih, kenapa?!.. aku sebel sama mami” ucap Kyla kemudian ia berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

“Kyla” lirih Melody menangis menatap punggung putrinya yang mulai menjauh dari penglihatannya.

Maul langsung memeluk Melody dengan erat menenangkan Melody yang menangis “sssttt.. sudah gpp.. Kyla hanya syock aja tadi.. semua akan baik-baik aja.. jangan nangis, ada aku” ucap Maul mengelus punggung Melody.

Melody diam ia masih terus menangis di dalam pelukan Maul, kemudian Maul melepas pelukannya menopang kedua pipi Melody, menghapus jejak air mata Melody.

“jangan nangis, aku gak suka liat kamu nangis.. Kyla biar aku yang tangani”

“gak, biar aku aja, ini salah aku.. maaf ya udah nampar kamu 2x” Melody mengusap pipi Maul yang bekas tamparannya tadi dengan lembut.

Maul memegang tangan Melody yang berada di pipinya

“gpp.. jangan nangis lagi ya” Melody mengangguk sambil tersenyum.

***

“kalian mau nginep disini apa gimana?” Tanya Melody kepada ketiga sahabatnya itu.

Saat ini mereka sedang berada di ruang keluarga menunggu waktu terawih tiba kecuali Kyla, Eve dan Nabilah mereka masih stay di dalam kamarnya.

“nginep aja kali ya.. gak pernah keluar kota masa sekalinya keluar kota cuma sehari.. sayang banget” ucap Kinal.

“iyaa tuh bener, itung-itung kita refreshing mumet kerja mulu, kaya kaga” lanjut Shani.

Ketiganya pun tertawa mendengar penuturan Shani, Melody menggelengkan kepalanya.

“haha ada-ada aja kamu shan.. yaudah kalo mau nginep mah” ucap Melody.

“oiya mel, btw yang tadi sore kemari cowok siapa? Pacar lo?” Tanya Gaby.

“mantan gue sekaligus ayah angkat Kyla sama Eve” jawab Melody santai.

“ayah angkat kok bisa?” Tanya Shani mengkerutkan dahinya.

“bisa, waktu gue masih pacaran sama dia, Eve dan Kyla menganggap dia ayah mereka”

KELUARGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang