2 HARI SETELAH PERBINCANGAN KELUARGA.
Karna hari ini weekend jadi dania membawa difa kerumah mamanya dania -diandra
"daniaa" panggil diandra
"kenapa?"
"Udah cek?" Tanya diandra
"Cek??" Ucap dania bingung "cek....??, cek saldo ATM?" Ucap dania
Diandra menghembuskan nafas pelan "cek kandungan dann" ucap diandra
"Engga, Lupa, Males, Capek" ucap dania cuek
"ayoo sama mama berdua kita ke dokter" ucap diandra
"gausah lah mah" ucap dania
"ayokk" ucap diandra mulai memaksa
akhirnya dania menuruti perintah mamanya
°_°_°_°_°
Akhrinya diandra, dania dan difa sampai di rumah sakit buah hati, untuk mengecek kandungan
"ngapain usg lemak mah?" Ucap dania yang sedari tadi tidam bisa diam
"dan, kamu darit adi ngoceh mulu" ucap diandra
"oma, siapa yang sakit?" Tanya difa
"Ga ada yang sakit sayang, cuman mama mau cek perut" ucap diandra
"kenapa perut mama?"
"Ada dedek bayinya" bisik diandra di telinga difa
"difa mau punya adik?" Ucap difa berbisik juga, mengikuti diandra
"iyaa sayang" ucap diandra sama, berbisik
akhrinya nama dania dipanggil oleh suster
"Siang bu" ucap dokter
"siang, dok"
"ada yang bisa kami bantu?"
"ehmm ini mau cek kandungan"
"cek lemak saya di perut dok maksudnya" ucap dania
dokter terkekeh "mari tidur di sini" ucap dokter
Akhirnya dania mengikuti arahan dokter
dokter sudah mempersiapkan gel dan alat usg dan akan di taruh di atas perut dania
Dokter pun memutar mutarkan alat usg di perut dania menyari titik dimana...
"Nih" ucap dokter, dania dan diandra pun langsung melihat tv kecil yang dipakai untuk melihat isi perut dania
Diandra yang melihat pun terkejut
"apa dok?, ga ada apa apanya tuh" ucap dania tidam melihat apa apa di tv, yang dilihat hanya hitam Yang bergoyang goyang
"titik ini" tunjuk dokter "calon anak kamu" lanjutnya
dania yang mendengar langsung saja melototkan matanya dan langsung bangkit dari brangkar untuk melihat lebih dekat
"Jangan becanda dong dok" ucap dania tidak percaya
"dania!, mana ada dokter bercanda, kamu ada ada ajah" ucap diandra
"Serius dok, itu anak aku" ucap dania dan di anggukan oleh dokter
"usianya dok?" tanya diandra
"4 minggu" ucap dokter
"4 minggu?" Dania mengulang perkataan dokter, dania mengingat lagi kapan ia selesai mensturasi 'gua mens cuman 3 hari, biasanya seminggu' batin dania dengan raut muka bingung "tapi dok kok saya ga ada tan--" ucapan dania terhenti saat ia mengingat perkataan mertuanya -daddy dan seketika raut mukanya berubah dengan senyuman kecil
➡➡➡➡➡➡➡➡
Saat sampai di rumah diandra tidak bisa menaham dirinya untuk memeberikan kabar baiknya kepada seluruh keluarga
"dan mama ga percaya ihh" ucap diandra
"apalagi aku" ucap dania
Diandra melihat difa yang tidur di ranjang kamar
"dania, nanti kalo anak kamu udah lahir, kasih sayang kamu harus sama ke difa, jangan dibeda bedakan" ucap diandra menasehati dania
"iya mah"
Diandra melihat difa yang tertidur dan mengelus kepala difa dengan pelan dan mencium keningnya.
dania yang melihat adegan itu hanya bisa tersenyum, dia sangat bersyukur kepada tuhan, dia bisa mendapat anak sekuat dan sepintar difa, dan keluarga nya pun menerima difa apa adanya
"mama keluar dulu" ucap diandra, dania hanya membalas anggukan pala
Setelah diandra keluar dari kamar, dania memegang perutnya dan tersenyum kecil
'semoga kamu bisa seperti kakak mu, tumbuh menjadi anak kuat dan pintar' batin dania

KAMU SEDANG MEMBACA
~GADAN~
Romance|GABRIEL VALENTINO DIGANTRA MAHARDIKA| Cowok yang absurt gak tau aturan, gak tau sopan santun, suka berantem, suka tauran dimana mana, tapi di sifatnya yang begitu, ia selalu luluh kalau dekat dengan Miscella- mamanya |DANIA ARABELLA ASWATAMA| Cewe...