14.00
sedari tadi dania hanya diam di ruang tamu sambil menatap pintu rumah yang tertutup.
'difa kemana sih, udah jam segini' batin dania
sudah 3 jam lebih dania menunggu kehadiran difa, tetapi yang di tunggu tidak datang datang
dania sangat khawatir?
tentuu.. difa juga bagian dari hidupnya.
ia yang membesarkan difa sampai sekarang, ia yang merasakan capek saat membesarkan difa yang sedang mengalami trauma hebat.
"difa belum juga pulang gab" ucap dania di telfon, yang sudah tiga kali menelfon gabriel.
"kamu udah telfon gurunya"
"udah, katanya anak anak dipulangin cepet karna ada rapat, tapi sampe sekarang difa belum datengg jugaa gabb.., gimanaa" ucap dania yang sudah tidak bisa menahan air matanya.
"udah dan, kamu jangan nangis.. aku kesekolah difa sekarang" ucap gabriel
"aku ikut gab"
"jangan, kamu di rumah ajah, gabi nanti nyariin kamu"
"Plisss.., gab, hati aku ga tenang kalo di rumah, malah kepikiran aku gab, mending aku ikut, biar gabi nanti sama bibi ajah" ucap dania
"hmmm, yaudah, aku kesana sekarang"
dilain tempat.
"anak mama, mama kangen sayang" ucap seorang wanita urakan, menggunakan baju daster hijau, yang bertulisan rsj .....
Difa melihat wanita itu, dengan diam dan kaget.
"kok disini?" Batin difa
"difaaa, ini mamaa sayangg" ucap wanita itu
difa menggeleng
"kamu diculik sama orang yang dirumah besar itu kan?" Ucap wanita itu
sekarang wajah difa sudah di jatuhkan air mata ketakutan
difa ketakutan.
difa mengingat semua, semuanya saat mamanya memukulnya dan meninggalkannya di aprtemen
"Kamu jahat sama difa, aku gak mau sama kamu" ucap difa tidak menggunakan embel embel 'mama'
"Difa ga sopan sama mama!!" ucap wanita itu sambil meremas lengan difa
difa meringis kesakitan, sambil menangis
"ikut mama" ucap wanita itu sambil menarik tangan difa.
"sakitt, ampunnn" ucap difa seperti waktu itu, iaa di pukuli oleh mamanya
"sakitt mahh, ampunnn, difaa minta ampunn"
"kamu anak nakal, gabisa diem"
"Difa janji mahh, difa bakal jadi anak baik"
"anak gak bisa di atur, gakbisa di bilang"
"ampunn mahh, sakitt"
"sakitt mahh, ampunninn difaaa.."
suara itu bergema di kuping difa..
"Sakittt, difa minta maaf" ucap difa yang sudah di basahi oleh air matanya
"auuu, sakitt... ampunnn"
"Kamu sekarang tambah besar, tambah ngeyel kalo di bilangin yaa, ga ada ampun kamu" ucap wanita itu, yang diketahui mama difa
"aku salah apa?" Ucap difa bergetar
"salah kamu banyak"
'mama daniaa, tolongg difaa, difaa takutt, papa gabriel, difaaa kesakitaann" batin difa berdoa agar mama papanya menolongnya..
Difa dibawa ke rumah kosong, yang sudah rapuh..
"kamu itu sekarang enak yaa, di rumah besar, makan enak, ga inget sama orang tua yang udah ngelahirin kamu" ucap wanita itu sambil mengikat tangan difa dan mendudukan difa di kursi
"sakittt" cicit difa sambil menangis tersedu-sedu
"DIAM!!"
Difa menahan tangisannya
"Kalo kamu mama iket kaya gini, berarti kamu tau salah kamu dimana, TAU GAK?!!"
Difa menggeleng.
Wanita itu menoyol pala difa "kamu itu lupa yaa sama saya, saya itu ibu kandung kamu, yang udah lahirin kamu, dan kamu (sambil menoyor pala difa kebelakang) gak pernah liat saya di rumah sakit, KAMU GAK PEDULI SAMA SAYA YA?, IYAA!!" ucap wanita itu seperti orang gilaa yang ingin membunuh anak kecil
"Mama juga ninggalin difa waktu itu" ucap difa memberanikan dirinya untuk mengucapkan kata kata yang sedaritadi ia ingin ucapkan
"kurang ajar" ucapnya sambil menampar pipi difa
alhasil pipi difa merah dan difa tidak bisa menahan tangisannya, difa menangis sejadi jadinya
"DIAMM!!"
"Mhamah jahathh shamha dihhfa" ucap difa di sela sela tangisannya
wanita itu mencengkram dagu difa..
"Semua ini gara gara kamuu, GARA GARA KAMUU POKOKNYAA" ucap wanita itu sambil menjambak rambutnyaa
*******
Dania menangiss tak henti-hentinya di dalam mobil..
"Dan kamu jangan banyak pikiran, kasihan bayinyaa" ucap gabriel..
"difa sekarang dimana gab??, aku takut dia kenapa kenapa" ucap dania
"difa gak kenapa kenapa, dia gadis kecil ya kuat, percaya sama aku"
***************
Sampe sini duluu dehh... part selanjutnya lanjutan part ini yaaa...
aku bakal double up..
yeyyyyyyyyyy

KAMU SEDANG MEMBACA
~GADAN~
Roman d'amour|GABRIEL VALENTINO DIGANTRA MAHARDIKA| Cowok yang absurt gak tau aturan, gak tau sopan santun, suka berantem, suka tauran dimana mana, tapi di sifatnya yang begitu, ia selalu luluh kalau dekat dengan Miscella- mamanya |DANIA ARABELLA ASWATAMA| Cewe...