"mati bareng gimana?" Tanya fena yang belum menumukan titik terang masalahnya.
Difa membuang nafsnya perlahan "dokter jangan nanya itu terus, difa males kalo nanya tentang mereka" ucap difa sambil membuang arah matanya ke arah lain
"ehmm, difa mau sembuhkan?" Tanya fena lembut
"Dokter, difa gak sakit" ucap difa
"Difa memang kelihatannya tidam sakit tapi sebenarnya Difa itu sedang sakit, tapi difa tidak merasakan sakit itu, hanya kalo difa diajak Mengingat ke masa lalu difa mempunyai amarah dan dendam tersendiri di hati difa" ucap dokter fena sambil memegang dada difa
"jadi difa mau menjawab pertanyaan dokter?"
"Iyaa"
Fena tersenyum melihat keberanian difa "jadi maksudnya mati bareng itu gimana?" Tanyanya lagi
"waktu difa diculik ma--ma ranti, rumah yang difa tempatin itu kebakar, terus dia gak mau bukain tali yang ada di tangan difa, terus apinya udah mulai deket sama difa, terus difa di ajak mati bareng sama dia" ucap difa tampa menggunakan embel embel 'mama'
Fena mengerti, sangat mengerti apa yang di alami difa
Fena sengaja mengambil korek untuk tau betapa takutnya difa dengan api
"difa" panggil fena saat melihat difa sedang mengarahkan matanya ke arah lain.
fena ingin difa melihat apa yang lakukan
Saat mata difa mengarah ke korek yang di pegang fena, fena langsung menyalakan korek itu di depan muka difa, dan seketika difa kaget dan memegang tangan fena dengan erat dan menggelengkan palanya, difa tidak mengeluarkan suara sama sekali, tetapi sedikit demi sedikit difa mengeluarkan air matanya
fena langsung Mematikan api itu.
"difa takut api?" Tanya fena
Difa mengangguk
sekarang fena sangat mengerti yang dialami oleh difa.
######
"trauma yang di alami difa itu, pukulan dan api yang menyala" ucap fena kepada dania
"api yang menyala?, seperti kompor?" Tanya dania
"ehmm, kompor.." ucap fena sambil berfikir "sepertinya tidak, difa hanya takut pada api yang berdekatan dengan dia" ucap fena
"seperi kebakaran, jangan membawa difa ketempat itu, dan jangan sesekali mengingatkan dia pada hal hal yang buruk di masa lalunya atau dimasa kecilnya, jangan mengingatkan difa pada orang yang ia benci, itu akan membangun dendam tersendiri dan itu bisa membuat difa tidak suka mengenal orang baru" ujar dokter fena
"iya dok" ucap dania paham apa yang dibicarakan dokter
"Ajarilah difa hal hal baru, dan sayangi dia jangan melakukan hal hal yang pernah ia alami di masa kecilnya" ucap dokter fena
"iya dokter"
akhirnya dania dan difa kembali kerumah dan melakukan aktivitas seperti biasa.
*********
20.35 WIB
gabriel baru saja sampai rumah dan langsung membasahkan tubuhnya dengan air di kamar mandi
setelah selesai ia langsung bergabung bersama dania di ruang keluarga sambil menonton tv.
"difa dimana?" Tanya gabriel
"udah tidur, tadi katanya mau nunggu kamu, tapi aku bilang kamu pulangnya malem" ucap dania
gabriel menaruh palanya di atas paha dania.
"Kata dotker tadi apa?" Tanya gabriel
" kata dokter difa mengalami trauma dan jangan membawa difa ketempat api yang menyala atau tempat kebakaran, dan jangan sesekali mengingatkan difa pada hal hal yang buruk di masa lalunya, jangan mengingatkan difa pada orang yang ia benci,you know orang yang ia benci, seperti mama kandungnya nah.. itu bisa menimbulkan dendam tersendiri di diri difa dan bisa membuat difa tidak suka mengenal orang baru" ucap dania
"Ohh, iyaa"
"kata dokter fena lagi.. Ajarin difa hal hal baru, dan jangan melakukan hal hal yang pernah ia alami di masa kecilnya, seperti memukul, atau mengucapkan kata kata kasar ke dia, ini juga perlu ke gabi dan adiknya nanti" ucap dania
"iya dania, aku mana pernah sih, ngomong kata kata kasar ke mereka" ucap gabriel sambil membalikan mukanya ke arah perut dania dan menciumnya.
"ada yang mau ketemu papa?" Tanya gabriel kepada bayi yang didalam perut dania
"dania, bayinya mau ketemu aku" ucap gabriel
"Nanti lah, 5 bulan lagi, kalo keluar sekarang geger kita semua" ucap dania yang tidak mengerti arah pembicaraan gabriel
"bukan itu dania" ucap gabriel kesal dan menatap mata dania lama
yang ditatap pun juga sama
"wahhh..., aku ngerti nihh arah pembicaraannya" ucap dania
"mau ya?"
"Enggak!!, mending kamu makan sana aku capek, mau tidur, dan jangan berisik buka pintu kamarnya nanti, jangan main narik bantal guling aku kalo lagi tidur,naik tempat tidur pelan pelan, narik selimutnya pelan pelan juga, Dan yang terakhir jangan matiin lampu kamar, aku gak mau kebangun pas tidur." ucap dania kesal karna bawaan hormon
"iya dan" ucap gabriel patuh.
__________________________
JANGAN LUPA VOTMENNN
VOTE DAN KOMENN.
KAMU SEDANG MEMBACA
~GADAN~
Romance|GABRIEL VALENTINO DIGANTRA MAHARDIKA| Cowok yang absurt gak tau aturan, gak tau sopan santun, suka berantem, suka tauran dimana mana, tapi di sifatnya yang begitu, ia selalu luluh kalau dekat dengan Miscella- mamanya |DANIA ARABELLA ASWATAMA| Cewe...