"Sip gue diem.... gue diemm...." No bangun dari kursinya, mengambil langkah seribu dan berkata "AWAS NAKSIR BARU TAU RASA LO, TYPE!!!!"
"BGSD!!! kesini lo, jangan kabur!" Type berteriak mengejar No keluar kelas, sampai Type tidak sengaja menabrak seseorang! Tapi ga sampai jatuh dan menyentuh bibirnya kwkwkw.....(Sumpah ya Type seneng banget nabrak orang, heran akutu)
"Type...??" Orang itu menyapa Type dengan senyum gantengnya.
Type kenal dengan suara ini.. kenal banget!!! Suara nan lembut, suara yang bisa menenangkan hati dan jiwa raga Type! (Oke gausah lebay, please)
"Phi New......" Type mengangkat kepalanya menghadap laki-laki yang bernama Phi New itu.
"Sedang apa kau berlarian di lorong kampus Type?" New masih dengan posisinya yang memegangi lengan Type , karena mereka berdua tadi ga sengaja tabrakan. Jadi New megangin lengan Type biar ga jatuh.
"Oh.. ii.. itu...aku sedang mengejar teman ku, Phi" Entah apa yang merasuki Type, Ia gugup menghadapi laki-laki ini.
"Ya Tuhan, ternyata kau belum berubah ya.. kau masih Type yang ku kenal... Type yang suka berlarian mengejar temannya yang nakal.. coba liat sekarang kau sudah kuliah. Tapi masih saja sama seperti anak kecil"
"Aku sudah besar Phi... tolong jangan ungkit masa lalu" Type membela diri
"Baiklah"
"Hmmm, P'New sedang apa disini?" Lengan Type sudah dilepas oleh New.
"Astaga.. aku lupa Type. Aku kesini ingin menjemput si bawel tuan putri. Katanya ia sakit perut dan ingin pulang. Padahal tadi pagi saat sarapan, Cherin sangat ceria dan tidak terlihat sakit."
"Ckck, pasti Cherin ingin bolos matkulnya Pak Bom-bom itu.. Aku sudah hafal sekali jadwal kuliahnya Phi. Cherin sangat benci dosennya, entah kenapa" Type sangat hafal kelakuan sahabatnya itu, Cherin akan melakukan apapun demi lolos matkul yang diajarkan Pak Bom-bom.
"Hm, dugaan ku benar. Dasar gadis nakal! Awas saja si Cherin, aku akan memberitahu Paman Lee kalau anak kesayangannya malas kuliah."
New adalah kakak sepupu Cherin. Mereka berdua cukup dekat karena New tinggal dirumah Paman Lee. New adalah anak yatim piatu sejak kecil. Setelah kecelakaam mobil yang menyebabkan orang tua New meninggal dunia. Paman Lee selaku adik dari ayahnya New, merawat New seperti anaknya sendiri.
Jadi wajar saja jika Type mengenal kakak sepupu Cherin."Kalau begitu aku duluan ya Phi. Salam untuk tuan putri dan Paman Lee" Type pamit ingin masuk kelas.
"Baiklah. Oh ya, jangan lupa mampir kerumah Paman Lee. Sudah lama kau tak berkunjung!"
"Baik Phi"
***
"Type tadi ngobrol sama siapa ya? Kok sampai dipegangin lengannya."
"Iiihhh sok kegantengan banget si jadi cowok.."
"Kok keliatan sudah tua ya?"
"Siapa siiii diaaaaaaa...... Aaahh bikin penasaran saja"
Berikut beberapa luapan kekesalan Tharn saat dilokasi pemotretan majalah terkenal di Thailand.
~Flashback~
Tadi pagi Tharn tidak sengaja melewati gedung Fakultas Seni (ga sengaja ya! Iya ga sengaja yang diniatin dari asrama buat ketemu Type, modus sekali-kali gpp kan?)
Karena ketidaksengajaan Tharn melewati Fakultas Seni, Tharn melihat pemandangan yang menyakitkan. Ia melihat Type berbicara cukup dekat dengan laki-laki yang sepertinya lebih tua dari pada Tharn.
Setelah cukup lama Tharn memantau Type, Tharn mendapat panggilan masuk dari HP nya.
"APA??? Ganggu aja lo!!!" Tharn menjawab dengan nada kesal.
["Ya Tuhan kaget gue, main teriak aja lo!!!!! Tharn buruan ke lokasi sekarang!!! Kemana si lo lama banget njir. Udah gue siapin baju lo nih! Lo juga ditungguin bos. Kalau lo ga datang, gue yang bakal dipecat sama bos! Lo tega gue jadi gelandangan???"]
Sing adalah salahsatu asisten Tharn yang cukup berani menghadapi sifat Tharn yang ngeselin.Gimana ga kesel.. majikan artisnya a.k.a Tharn, setiap hari bikin emosi para asisten dengan kelakuannya yang begitu santuy. Ya tapi walaupun ngeselin, sebenarnya Tharn itu sangat baik.
"Gue masih dikampus, sebentar lagi otw kesana. Tunggu ya sayangkuuuuu."
Setelah mengubah nada bicaranya, Tharn memutus panggilan sepihak tanpa mau mendengar respon dari Sing."Elah ganggu aja sih lo!" Tharn ngomelin HP nya.
"Sekarang lanjut liat Type...... eh tunggu?? Kok sudah ga ada? Kemana perginya Type?"
"Yah hilang deh! Padahal belum kedengeran mereka ngobrolin apaan?!!!" Tharn nampak kesal sendiri. Setelah itu Tharn bergegas menuju lokasi pemotretan.
~Flashback off~
Selesai pemotretan majalah, Tharn bergegas pulang ke asrama. Tharn tidak mau membuang-buang wakunya. Pokoknya sampai kamar, Tharn harus bertanya siapa laki-laki sok kegantengan yang bersama Type pagi tàdi.
"Type...." Tharn sudah sampai didalam kamar dan melihat Type yang sedang duduk diatas kasurnya sambil bermain HP.
"Hmm...." Type hanya bergumama, matanya tetap fokus kelayar segiempat itu.
"Tadi pagi..... kau berbicara dengan siapa?"
"Berbicara? Maksudnya?"
"Kau dan laki-laki, Dilorong kampus?"
"Lo mengintip?"
"Aku tak sengaja melewati fakultas mu, Type"
"Hm.. bukan siapa-siapa kok dia" Type menghela nafas
"Tapi kalian tampak dekat? Ada hubungan apa?"
"Duhh! Sumpah ya, lo tuh kepo banget jadi orang? Sekarang gini deh! Lo sama gue itu bukan siapa-siapa! Kalau lo bilang kita temen sekamar, terus kenapa??? Harus gitu semua yang gue lakuin lo tau??? Gausah kepoin urusan gue! Urus aja hidup lo itu! Gue ga suka diusik!" Type naik darah. Tharn hanya bisa terdiam mendengarkan luapan emosi Type.
"Ok.." Hanya itu jawaban dari Tharn. Setelahnya Tharn pergi keluar kamar entah kemana..
.
.
.
TBCHulaaa... terima kasih ku ucapkan buat kalian yang sudah bersedia mampir ke cerita ini. Terima kasih atas vote dan komennya. Terima kasih atas semangatnya.. aku jadi makin semangat 🥰🥰🥰🥰
Terima kasih atas 700 pembaca 💃💃💃💃💃💃💃💃26/01/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
TharnType! [BXB - TAMAT]✔
Romansa[BxB] [GAY] [YAOI] "Apa dia tidak tertarik?" Pikirku dalam hati. Melihatnya hanya fokus ke wajahku yang ia rias. Membuat penasaran pada sosok satu ini. Sampai akhirnya acara makeup ini selesai, ia masih diam seribu bahasa tanpa mau bertanya atau min...