✨26

2.3K 286 27
                                    

"Luka terhebat yang pernah kudapatkan adalah dirimu, sebuah hukuman yang kuanggap anugerah"

Megacentaurus

Ini dimana?

Apa ini kehidupan nyata?

Kenapa gelap?

Terasa dingin

Begitu sepi

Aku tidak bisa melihat apapun, hanya setitik cahaya dikejauhan. Yang perlahan-lahan mendekat, dan membutakan mata.

Aku menutup mataku, suara-suara asing mulai memenuhi pendengaran, bukan hanya suara asing, aku bahkan mendengar suara-suara yang amat kukenal.

Hoseok hyung?

Dengan cepat aku kembali membuka mata, dan benar aku melihat hyungku itu disana, tidak jauh dihadapkanku. Kenapa bisa ada disini, dan dia tidak tersenyum seperti biasanya.

"Hyung..."

"Taehyung, kenapa kau lakukan semua ini pada kami"

Aku menatap hoseok hyung heran, karena sama sekali tidak mengerti maksud perkataannya itu.

"Hoseok hyung, apa maksudmu"

"Coba saja kau mengerti dan mau mengikuti perintah, semua hal buruk ini tidak mungkin terjadi"

Kali itu aku membulatkan mata, mataku pedih, karena sakit dihati mulai terasa kembali, dan dadaku perih tidak terkendali.

"Ya! Kim Taehyung, jadilah anak penurut oeh!"

Kulihat mata hoseok hyung memerah, menahan amarah. Aku tidak berani menatap mata itu lama-lama, lalu memaksa kembali menutup mata rapat-rapat.

Aku takut setengah mati

"Tae-ya, kenapa kau menutup matamu? Cepat buka matamu dan lihat yang telah terjadi, ini semua karena ulahmu"

Aku seperti mengenali suara pelan dan lembut ini, siapa? Jin hyung?
Lalu perlahan kembali membuka mataku, setidaknya harus memastikan.

Dan benar, lelaki jakung itu berdiri tepat didepanku, matanya sayu, menatapku iba lebih ke arah kecewa. Bahkan mungkin dia tidak tahan lagi untuk menatapku lama-lama, senyumnya menyakitiku.

"Jin hyung"

"Wae? Apa yang telah ku lakukan sehingga kau akhirnya menghancurkan apa yang seharusnya kulindungi dan kujaga. Tae-ya!"

"Kau-berhenti menatapku seperti itu. Jangan kau anggap aku selama ini mau melindungimu, aku hanya menjaga apa yang menurutku berharga, dan kau tidak termasuk didalamnya"

Aku menahan dadaku untuk tidak cepat berdetak, ini sangat sakit saat didengar, jin hyung bahkan membeciku dengan teramat sangat. Dia berbalik, mulai berjalan pergi, aku refleks menahannya, mencegahnya pergi.

"Jin hyung, miane. Jangan pergi, ku mohon"

"Lepaskan, aku muak denganmu"

Where Star Land ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang