✨14

2.1K 323 25
                                    

"Jangan rapuh, semesta terlalu
sibuk untuk mengasihani"

Megacentaurus

Halo, ini aku. Bintangnya taehyung

Semua orang boleh mengatakan bahwa aku adalah orang yang beruntung, lebih tepatnya orang yang paling beruntung yang bisa memilikinya.

Aku adalah sebuah ketidakadilan. Benar, semua orang juga boleh memanggilku begitu. Tuhan terlalu baik kepadaku, Maha segalanya yang telah memberi Taehyung dalam kehidupan. Semoga aku bisa membagi kebahagiaanku ini pada setiap orang, jangan biarkan aku merasakannya sendiri.

Itu akan membuatku sedih.

Taehyung adalah lautan hidupku, senyumnya yang mengembang bak gelombang di ujung samudera. Aku merindukannya setiap saat, disetiap helaan nafas. Pelukannya bagaikan sebuah rumah bagiku, aku berlindung dibalik punggung kokohnya.

Dan malam ini akhirnya aku pulang.

"Aku menemukanmu" taehyung memelukku begitu erat, seakan takut aku akan berlari menjauh "Tae, Kenapa datang malam-malam begini? Kita bisa bertemu besok huh" ucapku setelah sekian lama berdiam diri.

"Aku merindukanmu chu-ya" balasnya menatap mataku dalam.

"Nado, Aku juga rindu tae" bisikku dalam kesunyian jalan, setelah chaeyoung meninggalkanku begitu saja tadi, sejak taehyung datang.

"Selamat ulang tahun bintangku, maaf tidak bisa mengucapkannya tepat waktu" taehyung masih tak mau melepaskan pelukan, aku sampai merasa sesak sendiri "Gomawo, aku begitu menantikan ucapan selamat darimu"

"Kenapa tidak bisa dihubungi? Kamu tidak sakitkan?" tangan lebarnya menarik tanganku dalam genggaman. Harusnya aku membalas ucapannya lagi, tapi kenapa aku malah hanya diam, memandangi raut cemasnya.

"Katakan padaku semuanya, jangan menyimpannya sendiri chu-ya."

"Aku hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk bertemu denganmu" aku akhirnya balas berucap, tentu aku tidak ingin terus membuatnya khawatir.

"Setidaknya kamu harus menerima panggilanku chu-ya"

"Mianne tae sudah membuatmu cemas" aku merunduk kelu, hanya kata maaf yang bisa kuberikan padanya sekarang.

"Anni, jangan meminta maaf. Hanya aku yang boleh salah dalam segala hal ini" taehyung menarikku dalam pelukan ya lagi, menyalurkan rasa hangat yang amat kurindu.

"Tae–"

"Shhttt...satu menit lagi hm"

Malam yang amat melelahkan, rasanya aku ingin pulang selamanya. Tapi Tuhan tak mengizinkan, Dia memintaku untuk terus berkelana, mencari arti kata pulang yang sesungguhnya.

Tidak ada bintang malam ini, tidak ada yang perlu ditakutkan. Hanya perlu sinar lembut bulan, dan seperti biasa mari bersama-sama berjalan dibawahnya.

"Tae-ya, jangan pergi. Aku takut"

Setelah mendengar ucapan pelanku itu, taehyung lebih mengeratkan pelukan. Bolehkah aku menangis sekarang? Aku tak bisa terus menahannya.

"Jangan menangis"

"Tetaplah kuat jisoo-ya, aku tak mau perjuangan kita ini menjadi sia-sia"

Lolos, air mataku jatuh begitu saja. Maafkan aku tae, aku tak bisa menahannya lagi. Semuanya terlalu berat untuk tidak menangis, tak apa kan membagi perasaan ini padamu.

Taehyung cepat-cepat menyeka air mata yang mulai membasahi pipiku, tangannya bergetar hebat, dia hebat masih bisa menahan tangis sampai detik ini juga.

Where Star Land ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang