Sesungguhnya Sehun berniat untuk menutupi semuanya. Sehun berniat untuk menyimpan sakit Luhan hanya untuk dirinya. Namun sayangnya, perawat sekolah tidak berpemikiran sama dengannya. Wajar saja, Luhan masih memiliki orangtua. Wajar saja perawat itu menghubungi Yifan karena yang mereka tahu Yifan adalah ayah yang baik yang selalu mengantar dan menjemput anak kesayangannya. Namun nyatanya berbanding terbalik dengan hal itu.
Memang benar Yifan melakukan hal itu, namun di balik itu Yifan akan selalu menyiksa fisik maupun mental Luhan yang semula sudah sedikit terobati. Mereka hanya tidak tahu bagaimana kebusukan Yifan selama ini. Sialnya hanya Sehun, Junmyeon, dan Jongin yang mengetahuinya dan sialnya lagi perawat itu tidak mempercayai remaja seperti Sehun.
"Sebentar lagi ayahnya akan datang"
"Maaf Mr. Ahn, anda yakin menghubungi orang yang tepat?" Sehun kembali bertanya hal itu dan hanya dibalas dengan satu alis terangkat oleh perawat Ahn.
"Apa maksudmu, Sehun? Tuan Yifan adalah ayah Luhan, beliau bukanlah orang asing. Aku tahu kau ingin menjaga Luhan, tapi kelas sudah dimulai dan kau masih di sini. Aku khawatir harus melaporkan seperti apa ke ayahmu" Sehun hanya bisa berdecak kesal di sana. Semua orang dewasa di sekolahnya hanya menggunakan topeng. Bersikap baik pada anak pemilik sekolah dan mencoba bersikap baik pada siswa lainnya.
"Anda yakin yang anda sebut ayah dari Luhan tidak melakukan hal lain? Apa anda buta sehingga tidak melihat luka lebam di tubuh Luhan?!" Suara Sehun sudah meninggi dan membuat perawat Ahn sedikit panik di sana. Dia tahu betul di tubuh Luhan terdapat lebam. Bahkan bukan hanya di lengan, di perut dan juga di sekitar dada Luhan pun sudah membiru. Namun Sehun yakin, perawat Ahn mencoba lari dari fakta itu.
"Mungkin itu karena kegiatan ekstra kulikuler yang Luhan lakukan"
"Anda sebagai tenaga medis seharusnya tidak berasumsi demikian. Luhan tidak melakukan ekstra apapun di sekolah ini. Kalian semua sama saja, hanya ingin terlihat baik sebagai staf di sini"
"Bocah sepertimu sudah berani mengomentari orang dewasa seperti kami" suara yang cukup Sehun kenal. Suara yang membuat amarah Sehun memuncak dan ingin segera melayangkan pukulan telak di wajah angkuh itu "ah dan kau masih bisa bertahan hidup rupanya. Aku kira mobil itu sudah cukup keras menabrakmu" Sehun mengepalkan tangannya kuat. Yifan benar-benar iblis yang sebenarnya, pikir Sehun. Dengan terang-terangan Yifan mengatakan jika dirinyalah yang telah merencanakan kecelakaan itu. Secara tidak langsung Yifan benar-benar ingin membunuh Sehun.
"Ah ya, Mr.--" menjeda ucapannya dan membaca tag nama dari perawat itu "Mr. Ahn...bisa anda tinggalkan kami sebentar, sepertinya sebentar lagi kami akan berbicara tentang privasi kami, anda tidak ingin ikut masuk ke dalamnya, bukan?" Menatap perawat sekolah dengan tatapan mengintimidasi dan membuat perawat Ahn mengangguk dan pergi dengan cepat dari ruang kesehatan.
"Nah karena satu lalat sudah pergi, sekarang apa yang harus aku lakukan padamu, Tuan Sehun?" Bersidekap dada dan memandang remeh ke arah Sehun yang kini semakin marah dibuatnya. Sehun sungguh benci dengan orang dewasa seperti Yifan. Begitu angkuh, merasa dirinya paling berkuasa hingga nyawa orang lain pun seolah menjadi mainan baginya.
"Seharusnya anda mengkhawatirkan anak anda terlebih dahulu sebelum ingin menendangku pergi" Sehun tidak kalan dinginnya dan membuat ruangan di sana begitu kelam.
Yifan yang mendengar bagaimana sombongnya perkataan Sehun pun hanya berdecak kesal dan menatap remeh ke arah Sehun. Mendekat ke arah Sehun dan meraih bahu pemuda itu. Tentu Sehun tampak awas di sana, Sehun tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi padanya setelah ini.
"Kau seharusnya tahu di mana posisimu. Kau hanya lalat pengganggu lainnya. Aku punya beberapa rahasia yang tidak ada seorangpun tahu. Mungkin aku akan mengatakannya padamu mengingat kau akan aku hilanggkan sebentar lagi" Sehun terkejut atas perkataan Yifan. Sehun tidak habis pikir jika Yifan semudah itu untuk menghapus seseorang dari dunia ini. Namun terap saja, Sehun tidak bisa lari dari semua ini. Setidaknya dirinya harus mendengar apapun yang Yifan katakan sebentar lagi, walau nyawa taruhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary Person [HunHan] | ✔
FanfictionHidupku bisa dibilang sebagai kisah klise yang pasti semua orang pernah merasakannya, tapi jika boleh aku memohon, bolehkan panggung ini menjadikanku sebagai pemeran utamanya? Aku hanya ingin bahagia tanpa beban berat di punggungku. Egois memang Hun...