Bagian 28

902 63 21
                                    

Liburan musim panas yang susah usai. Liburan yang meninggalkan berbagai kesan di sana. Begitu sedih hingga begitu bahagia. Bahkan di liburan itu Luhan merasakan bagaimana menjadi seseorang yang dicintai banyak orang. Cukup menjadi seseorang yang dicintai dan balas mencintai bagi Luhan sudah begitu indah.

"Luhan..." di sana dirinya tersenyum menatap seseorang yang datang menjemputnya. Selepas liburan itu, Sehun memang selalu datang berkunjung. Bahkan hampir tiap hari menginap di rumah Luhan. Namun, Luhan tidak mengizinkan Sehun seperti itu, Sehun juga harus memperhatikan ayahnya, ucap Luhan waktu itu. "Sudah selesai?" Luhan mengangguk dan di sana dirinya mengambil beberapa buku catatan dan beralih berjalan menuju Sehun.

Di sana Luhan tersenyum dan memeluk Sehun hangat.

"Ada apa hmm?" Luhan menggeleng di pelukan Sehun dengan senyuman yang tersembunyi dalam dekapan Sehun. Sementara yang dipeluk pun membalas pelukan hangat itu dengan usapan lembut dan kecupan sayang di pucuk kepala Luhan.

"Sudah sarapan?" Luhan mengangguk dan kemudian mendongak menatap bagaimana Sehun yang menatapnya teduh.

"Kak Jongin yang memasakkannya" saat Luhan mengatakan itu, Sehun hanya bisa merubah raut wajahnya menjadi datar. Senyuman lembut itu hilang sudah. Namun hal itu tidak membuat Luhan khawatir, Luhan hanya ingin sedikit menggoda Sehun di pagi hari.

"Kenapa?" Sehun hanya membuang mukanya dan kemudian membuat Luhan tersenyum manis di sana. "Jangan cemburu seperti itu, dia kakakku sekarang" meraih pipi Sehun dan kemudian mencium bibir Sehun singkat "dan kau kekasihku" tersenyum manis dan membuat Sehun beberapa detik membulatkan matanya dan kemudian menatap Luhan dengan teduh, tidak lupa senyuman Sehun berikan di sana.

"Aku boleh menginap hari ini?" Di sana Luhan berpikir dan kemudian mengangguk dengan cepat.

"Setelah ke taman bermain ya" menampilkan barisan giginya dan membuat Sehun mengusap rambut Luhan gemas.

"Iya, sore nanti kita ke taman bermain. Sekarang kita ke sekolah ya" Luhan mengangguk dan kemudian Sehun menggandeng Luhan dengan lembut. Menautkan jemari mereka dan berjalan bersama dengan senyuman dan tawa yang tidak pernag lepas dari mereka berdua.

"Perlu menjemput Kyungsoo?" Sehun bertanya dan kemudian Luhan hanya memutar bola matanya malas.

"Kakakku sudah menjemputnya. Biarkan saja" merajuk dan membuat Sehun terkekeh karena tingkah menggemaskan kekasihnya. "Jangan tertawa! Kak Jongin sudah keterlaluan"

"Bukankah hubungan mereka masih renggang?"

"Yah awalnya begitu, tapi kemudian sekarang sudah tidak karena kakakku membuat Kyungsoo luluh dengan caranya sendiri dan berlanjut sampai sekarang" Sehun mengerti dengan apa yang Luhan permasalahkan. Tapi di sinilah Sehun mendapatkan poin lebih karena Jongin yang selalu pergi menjemput Kyungsoo di pagi hari dan mengabaikan adik tersayangnya.

"Kakakmu benar-benar tidak berperasaan. Seharusnya dia juga mengantarkanmu"

"Ya, Kyungsoo juga meminta begitu, tapi kak Jongin menolaknya dengan cepat dengan alasan aku akan bosan. Tapi tidak apa, dengan begitu aku bisa berangkat bersama Sehun" tersenyum di sana dan membuat Sehun mengeratkan genggamannya.

Sehun bersyukur Jongin sudah menjadi budak Kyungsoo karena dirinya bisa leluasa bersama Luhan. Setelah Yifan meninggal, Jongin benar-benar protektif pada Luhan, bahkan waktunya bersama Luhan harus diatur sedemikian rupa dan jika menginap pun, Sehun akan tidur di kamar Jongin. Benar-benar menyebalkan bagi Sehun.

Menikmati waktu mereka bersama hingga mereka tiba di tempat tujuan. Tentu sudah menjadi kebiasaan Sehun untuk mengantar Luhan menuju kelasnya terlebih dahulu dan berbincang di sana. Bahkan Sehun selalu melihat siswa lain yang berbisik dan Sehun mendengar apa saja bisikan mereka. Wajar saja, bisikan yang begitu keras tanpa berniat menyembunyikan membuat Sehun akan selalu mengepalkan tangannya di sana.

Ordinary Person [HunHan] | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang