Stuck on You

2.5K 89 9
                                    

Renno mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tidak ada yang menarik, menurutnya, meskipun begitu banyak kerumunan orang di dalam ruangan hall. Ada alunan musik dan juga ada banyak makanan yang berjajar. Namun, ia memilih untuk berdiri di sudut ruangan dan menatap ke sepasang pengantin yang berada di panggung. Mereka tampak bahagia, pikir Renno.

"Kakak sedang apa di sini? Enggak gabung sama yang lain."

Kamilla yang tiba-tiba datang membuat Renno mengalihkan pandangannya dari sepasang pengantin.

"Kamu tahu sendiri, kan, kalau aku tidak begitu kenal mereka? Canggung juga kalau mesti gabung-gabung." Renno menolak.

Hari ini, mereka sedang mendatangi acara pernikahan saudara sepupu Kamilla. Renno yang merupakan saudara tiri dan yang paling jarang pulang ke Malang tentu saja tidak begitu mengenal mereka. Ia pun datang ke tempat ini karena dipaksa ibu dan Kamilla. Lebih baik, ia mengerjakan polis asuransi yang menumpuk di meja kerjanya daripada harus datang ke tempat seperti ini.

"Kakak tahu enggak, kalau perempuan di arah jam sembilan dari tadi ngeliatin kakak?" tanya Kamilla yang malah ditertawakan oleh Renno. Ia juga tidak ingin untuk mencari tahu.

"Kamu mau ikut aku jalan-jalan, Mil?" ajak Renno.

"Ke mana?"

"Ke mana saja, asal enggak di sini." Tanpa menunggu jawaban Kamilla, Renno langsung melangkah menuju pintu keluar. Dan Kamilla memilih untuk mengikutinya.

Sesampainya di mobil, Renno langsung menjalankan mobilnya ke luar dari halaman parkir.

"Kamu pengen ke mana, Mil?" tanya Renno.

"Aku kan mengikuti Kakak tadi. Kakak mau ke mana?"

"Jalan-jalan. Tapi aku akan mengikuti kalau kamu ingin pergi ke suatu tempat."

"Kakak tumben baik?" gurau Kamilla. Melihat perubahan sikap Renno padanya, membuat Kamilla bahagia. Ia lalu teringat pada ucapan Sophia beberapa bulan yang lalu bahwa dulu Renno pernah menyimpan rasa untuknya.

"Aku ingin baik padamu, Mil. Aku akan memperhatikanmu mulai dari sekarang." Sahut Renno tanpa menoleh. Ucapan Renno membuat Kamilla semakin yakin dengan cerita Sophia. Mungkin sekarang, kesempatan itu muncul lagi untuknya.

"Kamu adalah adikku, Mil. Dan seharusnya, aku memperhatikanmu dan peduli padamu sebagai kakak sejak dulu. Bukannya egois dengan urusannya sendiri."

Renno meletakkan satu tangannya pada kepala Kamilla. Sudut bibirnya tertarik namun ia masih tidak menoleh. Dan mendengar ucapan Renno membuat Kamilla mengembangkan senyumnya. Ia bahagia pada akhirnya Renno memperhatikan keberadaannya lagi.

Tidak ada pembicaraan lainnya setelah itu, Renno terus memacu mobilnya mengelilingi jalanan Malang yang ramai. Sesekali ia melirik pada Kamilla yang menatap keluar jendela mobil. Di dalam hatinya, Renno ingin membahagiakan perempuan di sampingnya ini, meskipun ia tidak akan pernah bisa memberikan apa yang sebenarnya diinginkan perempuan itu jauh di lubuk hatinya. Walaupun dulu perasaan itu pernah ada, tetapi ia tidak yakin jika ia bisa menumbuhkan lagi perasaan itu sekarang.

-00-

Berada satu kota dengan Sophia adalah keinginan Aria sejak dulu, lebih tepatnya sejak ia menjalani karier sebagai diplomat. Keharusan untuk berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya membuat mereka berdua harus selalu berada jauh satu sama lainnya. Namun saat ini, mereka sudah berada dalam satu kota. Dan itu membuat Aria bisa selalu bertemu dengan Sophia. Ia selalu menyempatkan setiap harinya untuk menemui Sophia, meskipun jarak antara kantor Aria dan Sophia cukup berjauhan, termasuk malam ini Aria sengaja datang ke rumah Sophia karena ia tidak bisa menjemputnya di kantor.

A 1000 Miles To Marry You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang