1.2 Bully

56 23 2
                                    

Upacara sedang berlangsung dan kini semua murid SMA Dirgantara sedang berdiri dengan posisi istirahat ditempat karena sang pemilik sekolah yang tak lain adalah ayah dari Andara Dirgantara sedang berpidato dengan panjang x lebarnya, membuat semua siswa dan siswi kepanasan karena matahari pagi ini sangat terik, ditambah kaki mereka sangat pegal sekali.

"Bapak lo tuh ra" bisik Adelia kepada Dara.

"Heeh ih lila ceramah na, cangkeul yeuh" ucap Amelia. (Iya ih ceramahnya lama, pegel nih)

"Ssttt.. gandeng maraneh teh" balas Andara juga kesal karena ayah nya sedari tadi berpidato sangat lama sekali, membuat siswa/i jengkel ingin cepat cepat selesai. (Berisik kalian)

Mereka hanya mendengus saja yang mendengar jawaban dari Dara, lalu mereka menundukan kepala karena panas, takut jika muka mereka akan menjadi gosong.

Pidato dari sang pemilik sekolah pun telah ditutup membuat para siswa/i bersorak ria dalam hati, itu artinya upacara di hari senin pun akan selesai.

Pemimpin upacara sudah membubarkan barisan para siswa, kini Andara dan kawan kawan mampir sebentar ke kantin untuk membeli minum, karna sedari tadi tenggorokan mereka sangat kering dan sangat ingin dialiri oleh air.

Mereka duduk sebentar di kursi kantin, karena biasanya murid akan diberi istirahat selama 20 menit setelah upacara selesai, tetapi kini tersisa 10 menit karena pemilik sekolah sangat lama sekali dalam berpidato.

"Gilaaa haus banget guee" ujar Amanda.

"Iya anjir, bapak si Dara lama banget pidatonya" ujar Adelia menambahkan. Sedangkan yang di bicarakan hanya fokus ke arah lelaki yang berjalan memasuki kantin dengan teman temannya, mereka Alvaro dan kawan kawan.

"Ra" panggil Amelia.

"Hmm" dara mendehem tetapi arah matanya tetap melihat ke arah Alvaro, teman-teman Dara pun mengikuti arah pandang Andara yang sedang melihat siapa.

"Ekhemmm" dehem Adelia sangat kencang, murid SMA Dirgantara pun menoleh ke arah Adelia termasuk Alvaro, tetapi Alvaro hanya melihat Andara yang sedari tadi melihatnya, tatapan mereka beradu Alvaro tersenyum kecil ke arah Andara, Andara yang tertangkap basah karena terus melirik Alvaro pun langsung memalingkan muka nya, kini pipi Andara terlihat merah seperti tomat, malu sekali kayaknya.

"Lihat pujaan hati toh?" Bisik Amelia yang duduk disebelah Andara sambil menyenggol bahunya pelan.

"Apaansih ah" jawab Dara salah tingkah.

Amanda yang melihat gerak gerik Andara dan Alvaro yang tadi tersenyum kecil ke arah Dara pun hanya terdiam dan tersenyum miring lalu bangkit dari tempat duduk nya.

"Gue izin ke toilet dulu ya" ucap Amanda.

"Mau di anter ga?" Tawar Andara.

"Gapapa ra, sendiri aja udah biasa kok" jawab Amanda.

"Beneran nih?"

"Iya, yaudah gue ke toilet ya"

"Hati hati" ujar Dara.

•••

Gadis itu berjalan dengan tergesa gesa menuju gudang belakang yang sangat kosong dan tidak pernah dilewati oleh siapapun, setelah sampai ia tersenyum senang saat melihat teman temannya sedang bercanda ria.

"Kemana aja lo" ujar jessy, Gadis cantik namun berhati iblis, ia sering membully siapapun termasuk anak anak lugu yang tidak bersalah, tidak hanya itu dia pun akan membully siapapun yang berani memberontak nya. Dia tidak sendirian, ia bersama dua temannya yang sama berhati iblis bernama Clara dan Nara, mereka juga sama seperti halnya Jessy yang suka membully siapapun.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang