1.3 Peduli?

34 19 0
                                    

Alvaro dan kawan kawannya sedang berada di kelas karena pemberitahuan rapat tadi jadinya free class yang menyebabkan kelas Alvaro ini sangat berisik dengan suara perempuan maupun laki laki.

Perempuan ada yang sedang bergosip ria dan ada juga yang duduk didepan sambil konser konser alakadar teman laki laki dari Alvaro yang tak lain adalah Arkan, Rai dan Raka.

"Al!" Teriak Arkan, alvaro hanya duduk santai dengan headset ditelinganya tanpa menghiraukan teriakan dari Arkan.

"Yaela tuh anak budek atau apa anjir" kesal Arkan.

"ALVARO!!!" Teriak nya kembali tepat di gendang telinga laki laki itu.

"Shittt" umpat Alvaro sambil menggesekkan tangganya ke telinga. Alvaro membalas dengan alis terangkat yang pertanda 'apa'.

"Ayok konser" ajak Raka.

"Males"

"Ayolah alll" ucap Arkan dengan menggoyang goyangkan tangan Alvaro seperti anak kecil yang merengek meminta permen.

"Lo aja"

"Cepet ga lo"

"Ckk.. ayo"

"Yess"

Setelah dapat persetujuan dari alvaro mereka semua segera membereskan bangku bangku agar bagian tengah dikosongkan, lalu mereka semua membuat lingkaran dan mulai menyalakan senter handphone dengan lampu ruangan digelapkan.

"Lagu apaan nih" ujar Rai.

"Lagu melow melow gaes" celetuk Raka.

"Lo kira kucing garong"

"Apasih nying ga nyambung lu blog"

"Kasar sia anying"

Akhirnya terjadilah keributan antara mereka berdua, Alvaro dan teman sekelas nya hanya menggeleng pelan sedangkan Arkan sudah berkacak pinggang untuk melerai mereka berdua.

"Udah udah saria ih" relai Arkan.

"Mau nyanyi paan ini?" Lanjutnya bertanya kepada teman kelasnya.

"Lagu galau"

"Yang buatan Al ghazali itu ya?" Celetuk Raka.

"Bukan itu anjir" jawab Arkan sedikit kesal.

"Lah kan emang iya"

"Serah lo"

"Nyanyi yang lirik nya gini aja hampa terasa hidupku tanpa dirimu apakah disan---"

"STOP!!!" Potong Arkan tiba tiba.

"Kenapa sih" Rai yang sedang menyanyi pun berhenti karena potongan dari Arkan secara tiba tiba.

"Suara lo jelek, mending Alvaro aja yang nyanyi, silahkan al" ledek Arkan dengan tampang datarnya.

"Sialan" umpat Rai, yang dibalas oleh tawaan seisi kelas.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang