1.6 Pujaan hati

35 14 1
                                    

Pukul 06.30 Andara sudah siap dengan seragam sekolahnya, saatnya ia turun untuk sarapan pagi bersama keluarganya.

"Selamat pagi Ma, Pa, Bang" sapa Andara.

"Pagi" jawab mereka serempak.

Andara duduk lalu memakan roti yang sudah ibunya siapkan dan meminum susunya hingga habis tak tersisa, lalu Andara bangun dari duduknya sambil menggendong tas ranselnya dengan segera Andara mengambil sepatunya dan memakainya.

"Bang Anterin Dara dongg"

"Ga ah males, gue ada kelas pagi" balas Rey.

"Atuh bang---" ucapan Dara terhenti karena ada suara klakson motor didepan gerbangnya, Andara menepuk dahinya ia lupa jika kemarin malam Alvaro mengajaknya untuk berangkat bersama.

Tok.. tok

"Itu kayaknya Alvaro deh ya" batin Andara ketika ada yang mengetuk pintu rumahnya, padahal ada bel rumah kenapa orang itu mengetuk pintu bukan memencet bel?ahh sudahlahh.

"Siapa itu dek" ibunya membuka suara.

"Alvaro deh kayaknya ma"

"Yaudah susul gih"

"Oke Ma Pa Bang berangkat dulu yaa, Assalamu'alaikum" pamit Andara ketika sudah mencium tangan orang tua dan kakaknya.

"Waalaikumsalam"

Andara berlari menuju pintu dengan tergesa, ketika sudah sampai depan pintu Andara langsung membukanya tepat tangan Alvaro yang mengetuk dahi Andara, mungkin ia ingin mengetuk pintu tetapi karena pintunya sudah kebuka jadinya ia tak sengaja mengetuk dahi Andara.

"Aduhh" Andara meringis.

"Ehh ehh maap kirain gue yang di ketuk itu pintu" ucap Alvaro tak enak hati, lalu mengusap dahi Andara pelan, Andara yang dilakukan seperti itu memantung dan jangan tanyakan bagaimana jantungnya sudah pasti berdetak sangat cepat.

"Aduh mama tolongin anakmu ini salting ya allah" teriak Andara didalam hati.

Ekhemmm...Ekhemm...

Suara deheman Kakaknya sangat keras sehingga membuat Alvaro menurunkan tangannya dari dahi Andara.

"Eh abang hehe" ucap Andara cengengesan.

"Malah mesra mesraan cepetan berangkat" ujar Rey.

"Iya bang kita pamit ya" setelah mengucapkan itu Andara dan Alvaro berlari menuju motor Alvaro dan langsung menancapkan gas dengan cepat meninggalkan pekarangan rumah Andara.

Setelah sampai motor Alvaro memasuki Area sekolah, banyak sekali sepasang mata yang melihat ke arah Alvaro dan Andara yang sedang berboncengan.

"Loh loh ada apa diantara mereka berdua?!"

"Apa iya mereka pacaran?"

"Cocok sih sama Anak pemilik sekolah, dari pada sama mak lampir itu gak sudi gue"

"Kok lo yang sewot sih, kan Alvaro yang jalin hubungan bukan lo, jadi dia yang lebih pantas memilih pasangan"

"Suka suka gue lah"

"YAAMPUN BEBEB GUE KOK SELINGKUH SIH"

"BANGUN LO ONTA, JANGAN TIDUR MULU, KEBANYAKAN MIMPI SIH"

"Semoga langgeng ya abang Al"

Begitulah celotehan yang di dominasi oleh perempuan, sedangkan geng sebelah yang diketuai oleh Jessy menggeram kesal sambil menghentakkan kakinya.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang