1.7 Kotak makan

34 10 2
                                    

Kini Alvaro dan kawan kawan sedang belajar dengan materi pembelajaran kali ini, tetapi jangan sangka mereka benar benar memperhatikan guru yang sedari tadi berceloteh di depan. Raganya memang ada, tetapi pikirannya melayang ke nasgor mamih. Ini nih kebiasaan pak Komari sering korupsi waktu, apalagi ini waktu istirahat, waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa siswi untuk mengisi kekosongan perutnya.

"Rak rak" panggil Rai kepada kakaknya dengan suara pelan, takutnya kena amukan pak Komari.

"Gue bukan rak sepatu elah" jawab Raka.

"Siapa juga yang bilang lo rak sepatu" balas Rai sebal karena kakaknya sering berprasangka buruk.

"Ya terus apaan"

"Si bapa lama elah laper nih gue"

"Ya tanya aja sama bapak, napa sama gue"

"Apasih lo gue nanya juga kagak, cuman gue ngasih tau lo" kesal Rai.

"Gue ga mau tau" balas Raka yang membuat Rai naik pitam dan langsung menjitak dahi Raka.

"Gaada akhlak das--" ucapannya terpotong karena suara pak Komari.

"Kenapa kalian ngobrol?!" Tanya pak Komari sedikit tegas.

"Anu.. pak anu.." ujar Rai sedikit gugup, Raka yang geram melihat tingkahnya pun langsung berbicara.

"Itu pak, bel istirahat udah bunyi" kata Raka dengan santainya.

"Oalah sudah bunyi toh, yasudah kalian boleh istirahat" ucap pak Komari membuat mereka bernafas lega dan dengan segera berjalan menuju kantin dengan berbondong bondong.

"Hayu kantin lah" ucap Arkan.

"Skuy"

Setelah tiba dikantin mereka langsung duduk ditempat biasanya. Lalu salah satu dari mereka ada yang memesankan makan, tiba tiba ada seorang perempuan yang menghampiri mereka, lebih tepatnya kepada Alvaro.

"Hai" sapa gadis itu.

"Lo siapa?" Tanya Arkan.

"Gue Amanda" ya perempuan itu Amanda.

"Sahabatnya Andara kan?" Sekarang giliran Rai yang bertanya, dan ketika Rai menyebutkan nama Amanda, Alvaro yang tadinya sibuk pun langsung menoleh sekilas lalu kembali fokus ke ponselnya.

Amanda tidak menjawab, ia hanya tersenyum saja.

"Lo mau ngapain?" Celetuk Rai.

"Oh ya, gue mau ngasih kotak makan buat Alvaro" jawabnya sambil menyodorkan kotak makan itu.

"Ga usah" balas Alvaro singkat.

"Ini buat lo Al gue cape cape bikin ini loh spesial untuk lo"

"Gue ga nyuruh lo buat bikin ini" ucap Alvaro dingin.

"Ahh ayolahh Al" paksa Amanda.

"Al lo terima aja dulu" ujar Arkan, dengan berat hati Alvaro terima kotak makan itu.

"Habisin ya Al, gue pamit" kata Amanda lalu pergi dari meja mereka.

"Kalian habisin aja" ucap Alvaro karena tak ingin memakannya, Alvaro pun bangkit ingin menuju kelasnya karena sudah tak mood lagi jika dilanjutkan.

"Gue ke kelas" ucapnya singkat lalu pergi.

Alvaro berjalan dengan santainya, lengan dimasukan kedalam saku membuat para perempuan yang melihatnya histeris sendiri karena ketampanannya. Langkah Alvaro terhenti di depan toilet perempuan karena samar samar jika namanya disebut.

"Mau apa lo?" Ujar perempuan yang ada didalam toilet, seperti mengenal suara ini tapi tak tahu siapa.

"Mau gue?lo ngejauh dari Alvaro!"

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang