0.7 Hukuman

65 31 0
                                    

Sekarang Alvaro beserta kawan kawannya sedang berdiri dengan tangan hormat ke arah bendera, mereka diberi hukuman untuk hormat depan bendera sampai pelajaran matematika di kelas 11 IPA 3 selesai, itulah perintah dari bu indah, hanya nama saja yang indah tetapi tidak dengan hatinya. Sebenarnya Alvaro hanya ikut ikutan saja untuk dihukum, sebagai teman yang baik dan tidak sombong ia harus selalu ada saat suka dan duka ya kan?:v

Beberapa jam kemudian sudah mereka lewati, dengan tangan yang pegal sekali kali mereka menurunkan lengan nya dan menghela nafas berat.

"Berapa lama lagi sih, pegel nih panas juga tambah haus gue tuh" gerutu Rai.

"Bentaran lagi, Lo sih siapa suruh ga ngerjain tugas" ujar Raka.

"Lo juga kagak ngerjain bego"

"Yakan gue kelupaan"

"Berisik" tegas Alvaro.

"Mampus" gumam Arkan pelan tetapi masih terdengar oleh Alvaro, Rai dan Raka.

Keringat Alvaro sudah bercucuran dengan deras nya, kayak hujan aja wkwk. Dengan tiba tiba seseorang menyodorkan sebuah air mineral kepada Alvaro. Tetapi Alvaro hanya diam saja, tidak berniat untuk mengambil air tersebut, ia hanya melirik tanpa melakukan gerakan apapun.

"Buat Lo" disodorkannya minuman itu sambil tersenyum manis.

"Ambil atuh Al" sahut Arkan yang berada di sebelah nya.

"Ga, Lo aja" jawab Alvaro lalu memfokuskan mata nya untuk melihat kearah tiang bendera.

"Jan gitu lah Al kasian tuh cewek" kata Raka.

Kriiiiingggggggg...

"Gak" jawabnya singkat lalu berlalu begitu saja karena bel sudah berbunyi yang artinya hukuman mereka selesai, tanpa memperdulikan teman nya dan cewek tersebut yang hanya menghembuskan nafas pelan, langsung saja Alvaro berjalan menuju kantin untuk membeli minum.

***

Pelajaran pertama di kelas Andara saat ini sedang jamkos dikarenakan guru yang akan masuk berhalangan hadir. Tetapi tumben tumbenan Andara dan kawan kawan menyempatkan Diri untuk datang ke perpustakaan, yang akan mereka lakukan saat ini bukan membaca buku tetapi menikmati jaringan yang sangat lancar apalagi kalo bukan Wi-fi gratisan, tidak bermodal memang.

Saat tiba di depan perpustakaan Andara membuka sepatu nya, tetapi sebelumnya ada yang mengganjal dipenghilatan Dara. Andara melihat Alvaro dan teman teman sedang hormat depan bendera. Sedang apa mereka? Apakah mereka dihukum? Lalu apa urusannya dengan Dara? Ia sempat berfikiran seperti itu, dengan segera ia melepaskan sepatunya dan berdiri, lalu dengan sebentar saja ia melihat ke arah lapangan.

Tiba-tiba saja Amanda tidak jadi membuka sepatu nya, entah kenapa.
"Dar gue izin ke  kantin dulu ya" izin Amanda kepada Dara.

"Mau ngapain emang?" tanya Dara bingung.

"Ahhh ada deh hehe, udah ya Dar byy" jawab nya dengan cengiran lalu pergi menuju kantin yang sempat ia katakan.

Andara hanya bingung saja tumben tumbenan tuh anak berani pergi ke kantin sendirian, biasanya ia akan meminta bantuan kepada siapa saja, asal ada yang menemaninya.

"Dar Lo mau masuk kagak?" tanya Adelia yang berdiri di sebelahnya.

"Bentaran lagi" jawab Dara sambil melihat ke suatu objek depan yang sedang hormat ke arah bendera.

Adelia pun mengerti apa yang sedang sahabatnya lakukan.

"Oh gue tau" sahut Adelia peka.

"Hmmm" Dara hanya bergumam saja.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang