Augusto bersama dengan anggota NSS juga aparat keamanan sedang mengepung sebuah flat kecil. Pria paruh baya yang telah menjadi buronan negara selama bertahun-tahun berada di dalam sana. Alex atau Lex, pria yang sempat menyamar sebagai penjaga di rumah Demariez sekaligus tersangka utama kasus penculikan putri keluarga Demariez itu telah berhasil dilacak keberadaanya. Entah apa yang ada dalam pikiranya ketika dia menculik Mika pagi tadi. Karena tindakan tersebut secara otomatis membawa sial untuknya.Flat berhasil didobrak, Lex sedang duduk santai sambil menonton televisi. Tidak ada perlawanan bahkan Lex seperti dengan suka rela menyerahkan diri. Sebelum dibawa pergi, pria itu sempat menatap Augusto dengan seringai jahatnya. Hal itu sontak membuat Augusto merasa curiga.
Tim dibantu Augusto menggeledah setiap sudut flat. Dari ruangan yang mudah dijangkau hingga ruang rahasia, semua telah dijelajahi namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Mika. Augusto kembali ke mansion tanpa Mika bersamanya.
•
•Sudah hampir 24 jam dan keberadaan Mika masih belum diketahui. Augusto dan Mikail bekerjasama melacak juga membobol akses cctv disetiap sudut yang mungkin dilewati oleh penculik Mika.
Lewat tengah malam ketika Mikail dan Augusto sedang sibuk di depan layar komputer masing-masing, tiba-tiba Hana menghampiri keduanya. Gadis itu menunduk merasa bersalah.
"Aku—"
"Sebelum kau membuat amarahku semakin meninggi, lebih baik jangan mengganggu kami." Mikail menyela ucapan Hana.
"Tapi aku—"
"Keluar! Sebelum aku tidak segan berlaku kasar!!" Mikail menggeram marah.
Augusto langsung menatapnya heran. Setaunya Mikail bukan lelaki pemarah, bahkan menghadapi situasi pada adiknya juga tidak akan membuatnya sampai membentak seorang perempuan. Emosi Mikail sedang ada pada titik terendah, semuanya bercampur disaat bersamaan. Augusto sudah bersiap pasang badan untuk Hana, kalau-kalau Mikail berbuat diluar kendali.
"Tapi tuan Mikail, aku—"
"Karenamu adikku hilang! Kalau kau tidak memancingnya keluar, Mika tidak akan diculik! Keluar!!"
Mikail menyeret Hana, belum juga tubuh gadis itu sempat dilempar keluar dengan kasar, Augusto telah menghadang Mikail, menghentikanya dan memberikan kesempatan Hana untuk berbicara.
"Setidaknya biarkan dia bicara Mikail." Augusto menatap Hana meminta gadis itu untuk menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan.
"Saat datang padaku, bukan Alex yang menemuiku tapi seorang pemuda. Aku tidak tau pasti siapa namanya." Jelas Hana sambil mengusap-usap pergelangan tanganya yang memerah akibat cengkeraman kuat Mikail.
"Kau bertemu langsung denganya?" Pertanyaan Augusto diangguki mantap.
"Jelaskan ciri-cirinya?"
Hana mulai menjelaskan ciri-ciri pemuda yang ditemuinya sementara Mikail mencoba membuat sketsa sederhananya. Selain piawai dalam hal bisnis, Mikail juga seniman trampil, hal tersebut jarang ia tunjukan dihadapan publik. Dan satu lagi kepiawaian seorang Mikail Jose Demariez yang hanya diketahui oleh Augusto, yaitu hacking. Siapa yang menyangka bahwa kemampuan hacking Augusto didapatkan dari belajar pada seorang Mikail Jose Demariez.
Sketsa telah selesai, Augusto mengamatinya dan Hana membenarkan bahwa pemuda didalam gambar itulah yang menemuinya. Augusto memberikan potret sketsa tersebut ke kantor NSS. Dalam waktu kurang dari satu menit, identitas beserta alamat lengkap pemuda didalam sketsa telah diketahui. Malam itu juga Mikail dan Augusto berangkat menuju alamat yang tertera. Tim dari NSS menyusul kemudian.
Tidak ada rencana yang dibuat oleh Mikail dan Augusto. Mereka menuju sebuah kawasan elit tempat dimana Mika disekap. Mulanya keamanan setempat dengan tegas menolak kedatangan Mikail dan Augusto. Namun berbekal kekuasaan keluarga Demariez serta identitas sebagai anggota NSS, keduanya dapat memasuki kawasan perumahan elit tersebut.
Penjagaan dirumah target tidak kalah ketatnya seperti di mansion Demariez. Augusto yang memang telah terlatih, bertugas untuk mengalihkan perhatian para penjaga. Dan Mikail menyusup ke dalam rumah secara diam-diam.
Rumah itu cukup besar jika harus disusuri setiap sudutnya. Beruntung ia bertemu dengan wanita penghibur yang dulu pernah dibantunya. Dari wanita itu Mikail tahu dimana adiknya disembunyikan. Akan tetapi penjabaran wanita itu selanjutnya membuat Mikail semakin meradang,
"Dari sore tadi gadis itu tidak berhenti berteriak histeris, entah apa yang dilakukan mereka pada adikmu."
Amarah yang sudah terkumpul menuntun Mikail mendobrak pintu yang ditunjukan padanya. Hal pertama yang dilihat Mikail adalah keberadaan beberapa pria telanjang diatas sofa. Mereka sedang memuaskan diri sendiri dengan fokus tertuju keatas ranjang. Tepat diatasnya terdapat seorang lelaki sedang dalam posisi tempurnya. Ditindihnya seorang gadis yang setengah telanjang, kedua tanganya terikat dikepala ranjang dan matanya ditutup. Gadis itu jelas adalah Mika.
Tanpa ampun Mikail menembaki satu per satu pria telanjang sebelumnya kemudian menyeret turun lelaki yang hampir memperkosa adiknya. Lelaki itu dihajar Mikail habis-habisan. Selangkangan lelaki itu tidak luput dari tendangan hingga injakan kaki Mikail. Entah lelaki itu pingsan atau mati, yang pasti keadaanya sudah sangat mengenaskan.
Kini Mikail menghampiri adiknya, melepaskanya dari tali yang mengikat kedua tangan Mika. Tubuh setengah telanjangnya sukses memamerkan luka berdarah dipinggul Mika. Mikail memakaikan kemejanya ditubuh Mika tanpa peduli dirinya harus bertelanjang dada. Ia menggendong sang adik keluar dari rumah tersebut dan dibawanya pulang. Augusto mengikuti mereka dari belakang.
Di mansion, Hana dan Augusto hanya menatap nanar kepada Mika yang sedang histeris di dalam kamarnya. Tenaga medis yang Mikail datangkan kini sedang melakukan tindakan medis pada Mika. Hana menahan tangis dan sesak, ia menyesal telah egois melakukan hal kejam tersebut kepada teman sekelasnya.
Ditengah situasi tegang tersebut, Mikail menyadari keberadaan Hana. Melihat sosok Hana hanya membangkitkan rasa marah yang tadi sudah sempat mereda. Mikail kembali dibuat meradang. Ia berjalan tergesa, meraih lengan Hana dengan kasar dan menariknya. Augusto tahu jalan pikiran sahabatnya tersebut dan hendak menghentikanya, tapi Mika yang meraung-raung di dalam sana memanggil-manggil namanya meminta tolong untuk sesuatu yang sebenarnya sudah lewat.
Sementara Augusto berusaha membantu menenangkan Mika, Mikail sedang dibutakan oleh amarah. Hana diseret paksa kemudian tubuhnya dilempar kasar keatas tempat tidur di dalam kamarnya. Hana tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kau harus merasakan apa yang adikku rasakan!" Desis Mikail.
Hana hanya bisa menangis dan berpikir bahwa apapun yang akan Mikail lakukan adalah hukuman yang pantas untuknya.
.
.
.
.♡ —————— ♡ TBC ♡ —————— ♡
.
.♥
♥
♥
♥.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform [ COMPLETE √ ]
FanfictionBayangkan jika orang terdekatmu adalah jenis manusia yang selama ini kamu hindari. Mikaila Rivera Demariez adalah gadis tujuh belas tahun yang mengidap Androphobia. Ini adalah fobia yang membuat seseorang merasa takut saat melihat pria di sekitarnya...