26. Sisters

247 23 0
                                    




Pasca kejadian malam itu, Mika mengurung diri di dalam kamarnya. Tidak ada yang tahu apa isi kepalanya, Mika menolak semua kunjungan untuknya, terapisnya juga tak luput dari usiranya. Gadis itu menghabiskan waktunya meringkuk di dalam kamar.

Kesibukan Mikail dan Augusto, memaksa keduanya tidak dapat selalu berada di rumah.

Saat itulah Leslie mulai dipercaya untuk membujuk Mika. Tentunya tanpa sepengetahuan Mikail. Augusto yang tidak dapat dengan mudah mempercayai sembarang orang, terpaksa meminta bantuan Leslie. Penolakan yang sama dialami oleh Leslie, namun tidak berlangsung lama hingga gadis itu dapat mendekati Mika. Leslie juga yang dengan sengaja mendatangkan psikiater baru untuknya. Dan secara ajaib pilihan mantan teman sekelas Mika tersebut dapat langsung diterima oleh Mika.


Suatu hari Mikail yang seharusnya masih berada di luar negeri, tiba-tiba pulang ke mansion tanpa kabar. Pria itu memasuki hunianya tanpa perasaan curiga. Dan ketika ia berjalan menyusuri lorong, Mikail melihat sosok perempuan yang tidak asing lagi baginya. Pria ini sampai harus menyipitkan kedua matanya dan sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan. Dengan langkah cepat, Mikail bergegas menghampiri sosok tersebut. Ketika mereka berpapasan, Mikail dibuat tercengang karena wanita tersebut hanya tersenyum sembari sedikit menganggukan kepalanya sebagai sapaan ringan, setelahnya ia kembali berjalan sembari sibuk dengan map ditanganya.

"Hey!"

Teriakan Mikail berhasil membuat wanita tersebut menengok. Namun dia tidak menjawab dan hanya berbalik menunggu Mikail yang sedang menghampirinya.

PHAKK!

"Kau kembali Cha."

Dengan seringai nakalnya, Mikail tanpa ragu mendaratkan tanganya serta meremat tubuh bagian belakang wanita itu dengan gemas. Perempuan yang merasa telah dilecehkan tersebut menampar keras pipi Mikail tanpa ampun.

"Laki-laki mesum!!"

Mikail memegangi pipinya yang telah memiliki cap tangan. Ia mengejar Chabelita bersuara manis yang tampaknya akan menemui keamanan tersebut. Mikail berteriak sambil mengelusi pipinya yang panas.

"Cha...!!! Tunggu...!!! Cha— Loh! Gus?"

"Apa sih? Bisa tidak sekali saja mulutmu itu diam."

Suara maskulin milik Augusto sontak menghentikan Mikail. Mikail berbalik dan menemukan sosok sahabatnya disana, tepatnya disisi berbeda dari tempat perginya Chabelita. Mikail berdiri kebingungan, menatap bergantian kearah Chabelita berlari lalu kearah Augusto yang sedang menaiki tangga untuk menghampirinya. Telunjuk Mikail pun bergerak seirama dengan pandanganya, seakan menegaskan bahwa pria itu sedang kebingungan.

Ketika sosok Augusto berdiri tepat di depan Mikail, tangan Mikail tanpa ragu segera mendarat dipipi mulus Augusto. Mikail sedang membalas tamparan Chabelita sebelumnya. Yang ditampar tidak merubah raut wajah tanpa ekspresinya, lelaki itu justru menampar balik Mikail sesaat setelah ditampar.

"Sialan kau Gus!!" Raung Mikail.

"Kau gila."

"Kenapa menamparku balik, setan!!"

"Kau berharap aku membalasmu dengan ciuman?"

"Aku hanya membalas tamparanmu tadi, sialan!! Dan cepat sekali kau berubah wujud, kau ini setan atau apa?!" Mikail geram juga heran.

"Aku baru datang dan sudah mendapat tuduhan." Augusto terus menjawab sama datarnya.

Mikail mengerutkan dahi ketika Augusto dengan santai meninggalkanya yang masih kebingungan.

The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform [ COMPLETE √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang