04. The Weekend

357 33 2
                                    



Hari mulai gelap, sudah sejak siang Augusto di ruang kontrol IT security sistem. Lelaki itu sedang berusaha meretas cctv disetiap sudut negeri untuk melacak keberadaan buronan yang disinyalir sedang bersembunyi di negara ini. Belum dipastikan di negara bagian mana tepatnya buronan itu bersembunyi. Karenanya badan intelijen tempat Augusto bekerja mengirimkan beberapa orangnya dari dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.

Ini juga menjadi salah satu alasan Augusto menerima pekerjaan ditempat keluarga Demariez. Selain dapat menjalankan tugas, keamanan identitas diri Augusto sudah dapat dipastikan. Nama besar dan kekuasaan keluarga Demariez sanggup menundukan anggota dewan kepresidenan sekalipun. Banyaknya suntikan dana yang diberikan Demariez kepada orang-orang penting membuat namanya disegani diranah international. Dan Augusto bersembunyi dengan nyaman di bawah atap mereka.

Augusto masih serius meretas cctv disetiap sudut kota Incheon, Gwangju, Daejeon, dan Ulsan. Tidak mudah untuk meretas cctv terutama milik pribadi. Perkembangan jaman dan teknologi membuat banyak masyarakat awam telah mempelajari bagaimana memberikan proteksi tambahan bagi sistem security dirumah atau kantor mereka. Augusto yang biasanya hanya butuh satu kali klik kini harus menarikan jemarinya diatas keyboard. Dari komputer satu ke komputer lainya, Augusto meluncur menggunakan kursi kerjanya.

"Bagaimana?" Tanya rekan yang juga ikut memperhatikan setiap video hasil retasan Augusto.

"Nihil. Orang ini entah bagaimana bekerja sangat rapi."

"Aku dan tim sudah memeriksa rekap data penerbangan dan penumpang disetiap bandara tapi tidak ada yang mencurigakan."

"Lex.. Lex.. Lex.. Dimana bedebah itu sekarang?" Augusto bergumam.

Augusto menekan tombol pada keyboard dihadapanya kemudian bersendekap sembari menyandarkan punggung dikursi kerjanya. Lelaki itu menunggu sambil memainkan ponselnya. Nampak keterangan loading beserta angkanya pada layar PC di depan Augusto. Ketika angka telah mencapai 100% dan kata success telah nampak, Augusto mencabut flasdisc kecil yang sebelumnya menancap diperangkat keras komputernya. Diserahkan flashdisc tersebut pada rekanya dengan serampangan.

"Itu rekap data penerbangan yang tidak diberikan oleh pihak bandara pada kita."

"Tapi.. bagaimana bisa?" Bingung sang rekan.

Augusto hanya membalas dengan senyum congkak sembari mengangkat jempolnya. Ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung National Security System, sebuah gedung milik pemerintah Korea Selatan digunakan para intelijen dalam dan luar negeri yang bekerja sama dengan negara sebagai basecamp. Banyak kegiatan yang berhubungan dengan sistem pertahanan negara dilakukan di dalam sana, sebutan NSS lebih familiar dari pada National Security System.

Saat ia sudah memacu motornya, Augusto menghentikanya tepat di depan pos penjaga gerbang. Ia menaikan kaca helmetnya kemudian berbicara pada sang penjaga.

"Ingat aku baik-baik. Lain kali jangan sampai membuatku memanggil atasanmu lagi."

Augusto kembali memacu motornya setelah gerbang terbuka. Bukan tanpa alasan Augusto berkata demikian karena sebelumnya sang penjaga tidak mempercayai kartu pengenal milik Augusto. Ia sampai harus menghubungi penanggung jawab NSS hanya untuk dapat memasuki gedung NSS.

Augusto berkendara menuju tempat yang selalu ia datangi ketika liburan. Masih pukul tujuh malam dan sudah dapat dipastikan tempat itu belum buka. Club malam Moonlight Sunset, pemiliknya adalah sahabat Augusto sendiri, maka dari itu lelaki ini bisa keluar masuk kapan saja dan pada jam berapapun ia mau. Mikail Jose Demariez adalah pemiliknya. Jaringan club malam ini tersebar hampir diseluruh Korea Selatan.

Dan yang selalu Augusto datangi adalah pusatnya di Gangnam District. Dikelola oleh seorang wanita tangguh bernama Layla. Karena intuisinya, wanita itu lebih dari sekedar berkompeten untuk mengelola Moonlight Sunset didaerah Gangnam District. Mikail dikenalkan dengan Layla sekitar lima tahun silam oleh Augusto. Layla adalah mantan rekan kerja Augusto ketika di Toronto, sekaligus pelatih profesional beladiri *krav maga.

The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform [ COMPLETE √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang