01. School Day

549 35 9
                                    



"Hai, namaku Chabelita. Nama koreaku Cha Yun Ji. Panggil saja aku Cha. Dia adalah Mikaila Rivera Demariez. Aku pindahan dari Toronto, Canada. Sementara Mika baru per—"

"Maaf nona Cha, apakah kamu juru bicara nona Mikaila?" Sela guru kelas yang sedari tadi berdiri dibelakang mejanya.

Gadis berseragam SMA dengan bet nama Chabelita itu menoleh pada sang guru, menatapnya sesaat sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan padanya.

"Bisa dibilang begitu Bu. Mika pemalu jadi kalaupun bicara pasti butuh toa atau speaker." Balas Cha dengan lugas.

Mika dan Chabelita saat ini sedang berada di depan kelas barunya. Ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah umum. Secara akademis, Mika seharusnya sudah berada di kelas dua SMA apabila sebelumnya ia mau bersekolah di sekolah umum. Akan tetapi gadis itu selalu menolak dan benar-benar tidak mau menginjakan kakinya keluar rumah. Mika berkeras untuk melakukan home schooling.

Dan secara ajaib, Mika akhirnya bersedia untuk bersekolah disebuah sekolah umum khusus perempuan. Semua berkat bodyguard barunya yang ia dapat dari Mikail Jose Demariez, kakak sekaligus saudara Mika satu-satunya. Belum juga delapan bulan Chabelita bekerja melindungi Mika, gadis jadi-jadian itu sudah mampu merubah stigma buruk nona muda nya tentang bersosialisasi dilingkungan sekolah.

Bujukan Chabelita nyatanya berhasil membawa Mika menginjakan kakinya di depan kelas XI–4, Kirin International High School. Oleh karena itu Chabelita harus kembali menjejaki bangku SMA, meskipun sebenarnya ia sudah lulus beberapa tahun silam. Nyatanya, Chabelita yang terpaut usia delapan tahun lebih tua dari Mika itu tidak memiliki perbedaan paras yang berarti. Gadis jadi-jadian itu masih nampak muda dan segar. Kulit putih pucat berpadu apik dengan bibir tipis nan pink alami, ditambah kaki jenjang bagaikan kaki idol korea itu mampu menyamarkan usia sebenarnya yang sudah mencapai pertengahan dua puluhan. Tidak akan ada yang menyangka bahwa ia telah memiliki sederet gelar mentereng hasil dari sekolahnya selama ini.

"Kamu ini bisa saja. Sekarang Mika, silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman sekelasmu."

Pengajar muda yang biasa dipanggil Bu Anna itu memberikan senyuman hangatnya. Meski demikian Mika menyambut ragu senyuman itu. Mika menyapu pandanganya keseluruh penjuru kelas, menatap kikuk dan terkesan gamang untuk memperhatikan satu per satu remaja yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya. Lalu Mika mengalihkan pandanganya pada Cha seakan meminta pendapat. Anggukan pelan dari Cha membuat Mika kembali menatap lurus ke depan dengan gestur canggung. Dengan menarik nafas dan menghembuskanya sebanyak tiga kali sebagai usaha menenangkan diri, akhirnya Mika mau membuka mulutnya, namun....

"Hai...hzfbdmkskha...—"

"Maaf Mika." Bu Anna menghentikan Mika.

"Ibu tidak dengar kamu bicara apa. Bisa kamu ulangi?" Pinta Bu Anna karena ucapan Mika yang terkesan berbisik tersebut.

"Haihnmxbea.. asfymasjka.."

Mika masih berbicara dengan suara pelan meskipun dirinya merasa menaikan volume suaranya. Lebih tepatnya hanya sedikit menaikan volume suaranya. Bu Anna menatap Mika dan Cha secara bergantian. Keduanya memberikan respon yang berbeda. Mika hanya diam menatap balik gurunya dengan kikuk dan bingung. Sementara Cha menyunggingkan senyum miring seolah berkata 'kan tadi sudah saya bilang'. Bu Anna menghembuskan nafas pasrah sebelum memberikan gestur mempersilahkan kepada Cha untuk membantu Mika memperkenalkan diri. Chabelita menatap lurus ke depan dengan mantab dan tajam lalu mulai membuka suara.

"Sudah aku bilang bukan. Ini kali pertamanya bersekolah di sekolah umum, sebelumnya dia melakukan home schooling, mohon kalian bersabar dan semoga kita bisa menjadi teman."

The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform [ COMPLETE √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang