"Kamu mau ke Lembang? Ayo besok pagi kita pergi ke Lembang"
Ucap Felix begitu gua membuka pintu kamar."Dih apasi?!" Jawab gua
"Saya dengar pembicaraan kamu sama dia" Gua terdiam mendengar ucapan Felix
"Yaa...gua maunya sama dia, bukan sama lu" Jawab gua
"Memang kenapa kalo sama saya? Kan sekalian kita bulan madu"
Ihh anjing apasi nih orang."Gak ah, ngomong apasih. Gua gak mau bulan madu, gua masih muda"
Omel gua"Yasudah terserah kamu"
Dih nyebelin nih orang, gua memilih keluar kamar lagi dan mentup pintunya.Gak lama, Mama telpon gua.
"Iyaa maa?""Gimana kabarnya, dek?"
"Gak baik, Hyuna gak bahagia. Hyuna kangen rumah"
"Kamu boleh kalo mau main kesini, tapi harus dengan izin Felix. Hyuna gak bahagianya kenapa?"
"Hyuna gak sayang kak Felix, Maa...Hyuna sayangnya sama Chen-...gak deh"
"Hah?! Apa, nak?"
"Gak, Maa"
"Ohh yaudh, Mama tutup ya. Bye"
Mama pun mengakhiri percakapannya.
Asli woii gua gak betah disini, nahkan nangis lagi:"( Mending nangis ditaman belakang rumah aja lah, gak ada yang tau kan?!
"Hiksss...hikss.. kenapa sih harus sama tuh bule? Aaaa gua sayangnya sama Chenleeee" rengek gua
"Kamu terbebani ya karena menikah sama saya?" Ucap seseorang, saat gua menoleh adalah kak Felix.
Kak Felix pun menyusul gua dan duduk disamping gua, dia memeluk tubuh gua.
"Maafin saya ya, ini juga bukan kemauan saya. Sekarang gini, kamu mau apa? Saya akan turuti" -kak Felix
Gua pun melepas pelukan kak Felix dan menghapus air mata gua. Dan mencoba berbicara jujur dengan kak Felix.
"Tolong ceraiin gua kak, please...hiksss" Seketika wajah kak Felix terkejut bukan main.
"Baru kemarin kita menikah, Hyuna!"
-kak Felix"Hikksss..huweeee.." Gua malah nambah jadi nangisnya.
"Hey jangan nangis lagi, tapi jujur saya gak bisa kabulkan permintaanmu barusan. Gak mungkin saya ceraiin kamu, karena saya pun sayang dan cinta kamu"
-kak Felix"SEMUA SAMA AJA, GAK ADA YANG BERPIHAK KE GUA. GUA BENCI KALIAN SEMUA!!" Gua berteriak dan masuk ke dalam rumah, lebih tepatnya ke kamar. Tapi sebelum itu, gua mengunci pintu taman agar kak Felix gak bisa menyusul gua.
Gua mau kabur aja dari rumah, gua mulai membereskan barang-barang gua, khususnya pakaian gua.
Satu koper besar gua bawa, bi Jisun menghalangi langkah gua. Dengan terpaksa gua mendorong tubuh bi Jisun hingga terhempas sampai ke sofa.
Gua buru-buru keluar pagar rumah, udah ada taxi yang sebelumnya gua pesan. Gua mau kabur ke rumah Yoora aja. Taxi pun melaju sesuai ke lokasi yang gua pesan.
Gua sengaja blok nomor Felix, biar dia gak bisa hubungi gua lagi. Sekalian gua blok nomor bokap nyokap, begitu pula nomor bokap nyokapnya kak Felix a.k.a mertua gua.
...
"Ssstt udah dong jangan nangis mulu"
Yoora dan Nara menenangkan gua yang masih nangis sesenggukan"Uhh gua gak mau sama dia dari awal kenal sampe sekarang nyettt"
-gua"Iyaa kita tau kok, lu maunya sama Lele kan?" -Nara
Gua hanya mengangguk
"Duhh, gimana ya?! Gua belom berumah tangga jadi bingung harus gimana!" -Yoora
Btw, ponsel gua banyak notif dari bang Doyoung dan juga Chenle.
Gua cuma read doang chat dari bang Doyoung, isinya cuma nanyain gua dimana, ngasih tau kalo Felix nyariin gua, begitupun dengan bonyok yang panik karna gak tau gua dimana, mertua juga panik karna gua kabur dari rumah.
"Lu istirahat aja deh ya sekarang. Mata lu sembab banget, Na" Gua mengiyakan ucapan Nara, setelahnya Nara dan Yoora meninggalkan gua sendiri dikamar milik Yoora.
Gua milih untuk berbaring, dan gak lama gua terlelap.
Tapi setengah jam berlalu gua terbangun karena panggilan seseorang yang suaranya gak asing ditelinga gua.
"Bangun dek! Ayoo ikut abang aja"
ANJIRR BANG DOYOUNG.Pas gua bangun, gua buru-buru duduk dan hendak mau lari. Tapi tangan gua ditarik hingga kepelukan si mermet darat itu.
"Udah tenang! Tenang ya adek abang, gua gak mau bawa lu ke Felix kok. Gua mau bawa lu ke rumah doi gua"
Ucap mermet"Hiksss...bang--...gua capee...gak mau Felix" Gua menangis lagi dipelukan abang gua. Bang Doyoung mencoba mengelus lembut kepala gua.
"Udah gak boleh nangis terus ya, ayo ikut abang ke rumah Sejeong aja"
Gua mengiyakan ajakan bang Doyoung, sebelum pergi gua udah izin ke temen-temen gua. Dan gak lupa mengucap banyak-banyak makasih ke mereka berdua.Sampainya dirumah kak Sejeong, gua disuguhkan segelas teh hangat.
"Duhh kasian adek lu, masih muda udah nanggung hal-hal yang seharusnya gak ditanggung diusianya" kak Sejeong mengelus lembut punggung gua sembari merapihkan rambut gua yang sedikit berantakan.
"Yaa, gimana ya Jeong. Gua juga heran sama pemikiran bonyok gua"
-bang Doyoung"Yaudh, abis ini Hyuna istirahat aja dikamar kakak yaa" ucap kak Sejeong
"Iyaa kak, makasih ya kak"
Gua peluk tubuh kak Sejeong, dan kak Sejeong membalas pelukan guaAuthor Pov
Felix masih mencari kemana istrinya pergi, sampai-sampai dia harus bolos kuliah. Begitupun dengan kedua orangtua Hyuna yang panik kemana perginya anak perempaun satu-satunya dikeluarganya.Mama Hyuna hanya membatin,
Jika saja anaknya tak dijodohi, pasti tidak akan seperti ini jadinya
Felix masih mencari istrinya sembari mengendari mobil sedan mewah miliknya. Pikirannya hanyalah ada Hyuna, dia sangat panik sampai pikirannya kalang kabut...Sampai tidak sadar di tikungan depan ada sebuah truk besar yang sedang melaju kencang...
Sampai akhirnya mobil yang Felix bawa baru saja sampai di tikungan bersamaan dengan truk besar tersebut. Felix terkejut, iya mencoba untuk membanting stir namun telat.
BRAKKKK
Mobil yang Felix kendarai bertabrakan hebat dengan truk besar itu. Felix mengalami kecelakaan hebat. Ambulance datang membawa tubuh Felix hingga ke rumah sakit terdekat. Felix mengalami luka yang lumayan serius. Tulang lehernya patah, banyak luka disekujur tubuhnya akibat terhimpit mobil dan sekujur tubuhnya banyak luka akibat serpihan kaca mobil yang pecah.
Author Pov EndFELIX MAAPIN ISTRIMU YAA:"(
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Sepupu Pt.2🐬❤
FanfictionKalo mau baca ini harus baca SARANGHAE SEPUPU Pt.1 dulu biar nyambung ceritanya. Hehe BAHASA NON-BAKU⚠ TYPO BERTEBARAN⚠ HAPPY READING:*