Gua bener-bener berharap semoga Lele pulang sebelum gua melahirkan. Gua butuh dia disaat nanti gua melahirkan anaknya.
"Hyunaaaa!!!" Gua kenal nih suara.
Nah bener kan!
"Apa?! Chaaaaannn!!!" Teriak gua balik, sekarang gua lagi duduk di sofa sambil nonton tv.
"Lagi apaaaa?!?!?!?!" Haechan balik teriak padahal dia udah duduk disamping gua.
"Lagi nonton Spongeboooooobbb"
-gua"WOIII LU BERDUA NGAPAIN SIH TERIAK-TERIAK MACEM DI HUTAAAANNNN!!!" omel mermet
"Yaaa lu kenapa ikutan teriaaaakkkk?!?!?!?" -gua
"Astaga gak ada yang waras dirumah ini. Yang waras tamunya doang"
ucap Haechan yang bikin gua dan mermet terdiam."Udah yuk, Chan si mermet gak jelas. Mending kita main berdua aja" ucap gua ke Haechan dan menarik tangannya. Si mermet ikutan duduk disofa.
Gua, Haechan, dan bang Doyoung sekarang lagi nonton Spongebob.
"Ishh gua pengen melihara siput kan jadinya" -mermet
"Siput dipelihara, mending lu melihara sapi betina lumayan ada susunya nanti dijual" balas gua.
"Nah bener tuhh" -Haechan
Kita lagi nonton adegan Spongebob yang jatoh dari tangga.
"Aduh, sakit tuh pasti" ucap Haechan
"Gak sakit lah, dia kan Sponge" jawab bang Doyoung
"Awhhh, sakitttt" gua memegangi perut gua yang rasanya sakit banget, kayaknya gua mau melahirkan:(
"Kok lu yang kesakitan sii-.....Eh! Eh! Lu kenapa, Naa?" panik si Haechan yang langsung ikut memegangi perut gua.
"ASTAGA!! ADEK KENAPA?! MAMAAA!!!" bang Doyoung lari ke arah tangga mau nyusul Mama ke kamar.
"CHAANNN!! SAKITTT! PERUT GUA SAKITTT" lirih gua sembari memegangi perut gua yang buncit
Gak lama gua liat ada kayak air beserta darah mengalir dari selangkangan. Kayaknya ketuban yang airnya itu.
"IYAAA SABAR YAA! SABAR!"
Haechan ikut panik sama keadaan gua.Gak lama Mama turun dengan panik juga.
"Haechan! Tante pinjem mobil kamu boleh?!" Ucap Mama"Iya, boleh tante" Haechan pun lari ke depan rumah untuk menyalakan mobilnya. Bang Doyoung dan Mama langsung menuntun gua jalan perlaham ke depan rumah untuk masuk ke dalam mobil Haechan.
Keringet dingin, rasa takut, rasa sakit dan nyeri menyerang diri gua. Gua butuh Chenle!Beberapa saat kemudian, sampailah kita di rumah sakit besar yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.
Skip>>>
Gua direbahkan di Bed Meja (tempat tidur khusus persalinan) dan langsung dibawa ke ruang bersalin.
Hanya ada gua, bidan, dan beberapa perawat. Gua mulai merapal doa sebanyak-banyaknya didalem hati. Sumpah gua takut!!!
"Lebarin kakinya, bu! Tarik nafas...ayo mulai dorong perlahan yaa" ucap si bidan
"EEEEEEEUUUUUUUUUUNNNGGGGGG...huft..huftt...huftt"
"Yaa terus! Kepalanya sudah mulai terlihat!! Tarik nafas lagi buang dan dorong lagi perlahan!" Perintah sang bidan
"EEEEUUUUNNNGGGHHHHH..."
"Oeekkk..oooeekkkk...ooooeeekkk"
Gua bernafas lega, karena anak gua dan Chenle telah lahir. Bidan ngebawa anak gua untuk dibersihkan dan digunting ari-arinya.Gua langsung lemes dan banyak banget keringet keluar dari sekujur tubuh gua. Gak lama penglihatan gua gelap, gua pingsan.
****
AUTHOR POV
"Doyoung! Cepet telfon Chenle!"
ucap Mama Kim"Iya, Ma" si anak langsung menuruti perintah Ibunya, Doyoung langsung menelfon Chenle.
"Halo, Le!"
"Halo, bang. Iya kenapa?"
"Lu udah pulang hari ini?"
"Belum, bang. Emang ada apa?"
"Hyuna lahiran! Cepet pulang hari ini juga"
"HAH?! SERIUS, BANG?! IYA-IYA, CHENLE PULANG SEKARANG"
Tuuutt...
Chenle yang tadinya baru aja mau pergi sama Xinxin, begitu denger kabar istrinya lahiran. Langsung aja Chenle batalin acaranya itu, dia langsung beresin barangnya, dan langsung booking tiket pesawat hari itu dan di jam itu juga.
Sementara itu,
Ceklek
"Bu bidan, gimana proses lahiran anak saya?" Ucap si Mama Kim
"Wah! Syukur, normal dan berjalan lancar. Anaknya laki-laki" jawab si Bidan dengan senyumnya.
"Wah! Syukur deh, makasih Tuhan" Mama Kim, Doyoung, dan Haechan.
"Kita boleh masuk gak bu Bidan?"
tanya Haechan"Belum boleh, karena bu Hyuna kelelahan jadi dia pingsan, tapi tenang. Tidak apa-apa kok" -Bidan
"Pingsan?!" -Haechan
"Hah?!" -Doyoung
"Tapi beneran gak kenapa-kenapa kan anak saya?" -Mama Kim
"Iya, tidak apa-apa. Sebentar lagi juga siuman" balas Bidan.
"Kalau gitu terima kasih, bu Bidan"
ucap Mama Kim"Sama-sama, Bu. Nanti saya akan kembali lagi kesini sekitar 2 jam-an. Saya akan periksa apakah bu Hyuna sudah siuman atau belum, jika sudah saya akan mengizinkan untuk menemuinya" jelas Bidan.
"Lama juga ya, tapi gapapa deh"
-Doyoung"Baik, saya permisi" Bidan itu dan beberapa perawatnya berjalan meninggalkan Mama Kim, Doyoung, dan Haechan yang masih berdiri didepan ruang persalinan.
YUHUUUU PONAKAN KU AKHIRNYA BROJOLLLLL:')
Ya maap bikin nunggu:") hikd
Ciee readers gua punya ponakan:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Sepupu Pt.2🐬❤
FanfictionKalo mau baca ini harus baca SARANGHAE SEPUPU Pt.1 dulu biar nyambung ceritanya. Hehe BAHASA NON-BAKU⚠ TYPO BERTEBARAN⚠ HAPPY READING:*