Mencintaimu memang sakit sekarang.
. . .
Lisa pov.
Seminggu sejak peristiwa itu yang hingga sekarang tidak akan pernah lenyap dari otakku, aku masih bertindak seperti biasa didepan nya seolah semua tidak ada yang terjadi begitu pun dia tampak baik-baik saja dengan semua ini dengan kebohongan nya padaku.
Aku berpikir tentang ini semua mungkin Jennie akan berubah, ini hanya sesaat. dia begitu mencintaiku tidak mungkin dia akan dengan mudah mencintai orang lain seperti dia mencintaiku. Ya aku masih bertahan untuk cinta ku pada nya karna aku masih yakin Jennie juga masih mencintaiku.
"Apa-apaan kau ini Lis! Jennie tidak mencintaimu! Berhenti untuk menyakiti diri sendiri, dia sudah SELINGKUH darimu!" Suara seulgi bergema di ruanganku ketika malam sebelum kami pulang kantor.
"Bisakah kau tidak ikut campur dan berhenti berbicara kau membuatku pusing" Ujarku datar.
"Lisa! Lebih baik aku terus membuatmu pusing dari pada kau terus diam saja!"
Seulgi adalah sahabatku yang paling peka dengan semua ini. Aku mengerti apa dia inginkan tapi untuk kali ini aku tidak bisa melakukan itu dengan mudah.
Berdoa agar semua ini hanyalah mimpi adalah bodoh, Tapi berharap untuk tak menghadapi ini juga adalah lebih bodoh. Termasuk mengurung diri dan tak ingin melakukan apapun. Seulgi membujuk, dan meyakinkanku, Namun aku masih disini masih disini dengan semua kebingungan yang terus berada dakam benakku. Diujung tempat tidur ini aku menatapa kosong tak menentu, Kadang aku ingin menangis tapi jiwa ku tetap tidak ingin terlihat lemah. sedetik kemudian aku tertawa sinis merasakan sangat sakit tapi dalam sebuah belenggu.Aku menutup mataku dengan memeluk erat bantal guling yang kini hanya jadi teman tidurku. Kembali rasa sakit itu merayap dalam diriku.
Hari ke empat aku mengajak nya makan malam bermaksud ingin bicara empat mata dengannya berharap dia akan merubah semua nya lagi dan kembali padaku meninggalkan semua kecurangannya.
Dia setuju untuk makan malam denganku. Aku mempersiapkan sebaik mungkin seperti dinner pertama kami empat tahun silam, aku ingin moment ini benar-benar bisa merubah Jennie-ku lagi.
Ini adalah restoran yang sama, restoran tempat kami dinner dulu untuk pertama kali nya.
Aku sudah meminta pelayan restoran untuk menyiapkan meja khusus untuk kami berdua, disana terlihat beberapa lilin menghiasi. Ini percis seperti yang aku inginkan.
Kami akan malam sekitar pukul 20:00 malam, tapi aku lebih dulu datang jam 19:00 untuk mempersiapkan semua nya.
Jennie mengirim pesan padaku dia akan datang pukul 19:30 terakhir kali adalah siang tadi dia memberitahuku.Aku mengecek ponselku kembali sekarang sudah pukul 19:25 sebentar lagi Jennie akan datang, aku merasa gugup sedikit berharap dia akan menyukai ini.
Pukul 19:40 Jennie belum juga datang. Mungkin dia terjebak macet di jalan.
Aku mengambil ponselku dan mengiriminya pesan bertanya dia sudah sampai dimana.Pukul 20:12 dia belum juga datang. Aku mengirimkan pesan lagi padanya.
Aku melihat sekeliling untuk mencairkan ketegangan ini.Pukul 20:50 aku masih sendirian disini, Jennie belum juga datang. Aku mencoba menelfon nya. Tersambung tapi dia tidak mengangkat nya aku melakukan nya sampai tiga kali.
21:35 dua jam sudah Jennie tidak datang dan tidak memberi kabar. Aku disini sekarang seperti orang idiot yang masih menunggu nya.
Restoran itu akan tutup pukul 23:00 dan sekarang waktu sudah menunjukan 22:50.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
FanfictionJennie dan Lisa sudah menikah empat tahun silam. Lisa selalu memprioritaskan Jennie yang paling utama termasuk mengorbankan keinginannya mempunyai seorang anak karena keinginan sang istri ternyata tidak sama dengannya. Jennie adalah hidupnya. Tapi...