Lisa POV.Aku sedang menikmati drama yang ku tonton sekarang, biasanya aku menghabiskan waktu seperti ini dengan jennie. Bersandar di bahuku sehingga dia ketiduran itu adalah moment yang aku rindukan jika malam telah tiba. Sekarang aku sendiri duduk di sofa ini menanti keajaiban berharap dia tiba-tiba pulang saat ini juga.
"Agh...Bosan sekali rasanya tanpa kau.."
Aku menghela sedikit nafas Karna memikirkannya.Mataku terpenjam kembali mengingat percakapan singkat ku dengan Irene tadi siang, apa benar yang ia ucapkan itu? Atau Jennie memang sengaja tidak memberitahu Irene tentang kepergiannya ke paris? Tapi kenapa? Bukankah mereka satu kantor dan setahuku Irene sering bekerja sama dengan Jennie untuk klien mereka.
Berbagai asumsi mulai merasuki otakku, sampai aku tidak fokus lagi untuk drama yang ku tonton."Aku harus menelponnya, tidak peduli tidak sedang sibuk aku hanya ingin memastikan dan lagi pula aku merindukannya! Iya aku akan menelponmu"
Ku tekan nomor ponselnya menunggu beberapa saat untuk dia menerima panggilanku. Satu kali dia tidak mengangkatnya, aku menekan nomornya lagi untuk ke dua kalinya dan akhirnya aku mendengar suara indahnya lagi.
Aku begitu merindukannya. Kenapa aku begitu semangat? Karna sejak dia pergi ke paris dua hari yang lalu kami hanya berkomunikasi lewat pesan chat singkat yang ku terima darinya, saat aku mengatakan ingin menelponnya dia selalu mengatakan sedang sibuk. Jadi ini lah yang membuatku kembali semangat. Aku mendengar suaranya lagi.
"Hallo, baby...aku merindukanmu.." Ucapku antusias.
"Iya baby aku juga merindukanmu, maaf aku baru bisa mengangkat telfonmu"
"Tak apa sayang, bagaimana dengan klien dan pekerjaanmu disana apakah semuanya baik-baik saja? Beritahu aku jika klienmu ada masalah."
"Semuanya baik-baik saja sayang, aku cukup bekerja keras untuk klien yang satu ini, ini semua demi ayah"
"Baguslah tetap semangat sampai kau pulang nanti, apakah sekarang aku sudah makan malam? Aku baru saja makan, tapi tidak seenak saat kau ada disini"
"Aku sedang makan sekarang, maafkan aku tidak bisa menemanimu sampai Minggu depan baby..tapi aku janji setelah ini kita akan makan malam bersama lagi"
"Aku tau sayang.. sayang aku sangat merindu-"
Ketika aku ingin mengatakan hal manis padanya dia segera membuat kalimat untuk mengakhiri panggilan kami.
"Sayang aku harus makan dulu, setelah semua nya selesai aku yang akan menelponmu , aku akan mengirim pesan setelah ini. Selamat malam baby"
Telponnya sudah terputus dan duniaku kembali sepi seperti tadi, tapi aku cukup senang dia janji akan menelponku nanti, aku sungguh sangat merindukannya bahkan ketika dia belum pergi ke Paris pun akhir-akhir ini aku begitu merindukannya.
Apa yang memasuki diriku sehingga sehari saja tanpanya aku seperti hidup yang hambar? karna dia adalah hidupku dia kebahagiaanku didunia ini setelah kedua orangtua ku telah dipanggil Tuhan. Dia tujuan hidupku.
Namun seperti nya tuhan sedang menguji kesebaranku sekarang sehingga gelisah terus yang aku rasakan. Kami sering LDR karna pekerjaan tapi aku baik-baik lalu kenapa sekarang merasa gelisah?
Aku mematikan televisi dihadapanku. Mataku mulai terpejam dengan kedua tangan yang menopang kepalaku dari belakang disandaran sofa yang tengah kududuki ini.
Satu hal yang kini masuk dalam pikiranku dan itu sangat mengangguku.
"Kenapa aku merasa kau sedikit berubah bahkan hanya dalam nada bicaramu"
Aku menepis itu semua, termasuk perkataan irene juga. Tapi aku orang yang telah mencintainya yang hidup bersamanya lebih dari empat tahun bahkan dua tahun sebelum kami menikah jadi aku tahu jika ada perubahan dalam dirinya sekecil apa pun itu.
"Kau sudah mengikat tali denganku, jika ada hal yang kau sembunyikan dariku tentu aku bisa merasakan tali itu bergetar diantara kita"
Akhir Lisa POV.
...........................................
"Apakah itu Lisa?" Seseorang berbicara didepannya.
"Iya, dia hanya merindukanku"
"Itu wajar karna kau istrinya"
"Dia ingin berbicara lebih lama, tapi aku tidak ada waktu karna kita sedang makan malam"
"Kapan kau akan berbicara jujur dengannya ? Baby...dia orang baik aku tidak ingin melihatnya lebih lama lagi, kau tahu aku pun tidak ingin melakukan ini, Lisa adalah teman yang baik tapi cinta ini membuatku tidak berdaya"
"Jangan khawatir semua akan baik-baik saja, aku janji padamu"
"Benarkah? Aku mencintaimu Jen"
Orang itu mencondongkan badannya ke hadapan jennie dan dengan lembut mencium bibirnya.
"Aku juga mencintaimu kai"
Hallo mau lanjut? Vote koment dulu atuh kkkeekeke
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
FanfictionJennie dan Lisa sudah menikah empat tahun silam. Lisa selalu memprioritaskan Jennie yang paling utama termasuk mengorbankan keinginannya mempunyai seorang anak karena keinginan sang istri ternyata tidak sama dengannya. Jennie adalah hidupnya. Tapi...