Always

5.3K 416 17
                                    

Aku pernah membayangkan suatu hal terindah dalam hidupku semua hal tentangmu, adalah kebahagiaan terbesar yang Tuhan berikan padaku. Kau adalah ciptaan terindah setiap senyumanmu adalah penyejuk hidup semangat baruku, serta pelangi yang menghiasi langit mendung di ujung hatiku yang dalam.

Hari ini, kau kembali berdiri bersamaku sambil menatap langit malam keunguan yang disertai bintang. Angin yang datang membuatmu menggigil tapi kau bertahan. Wajahmu terlihat sangat cantik.

Jennie memejamkan matanya sejenak mencoba merilekskan tubuhnya.

"Lisa.." Panggilnya lirih disertai membuka matanya yang tadi terpejam.

"hn apa?"


Saat ini kami sedang berada disebuah danau. Tempat ini menjadi pilihan kami untuk berhenti sejenak dari perjalanan.

"Jadi bagaimana menurutmu, apa ayah akan menerima semua ini?" Tanya nya padaku ketika kami sudah duduk dengan melihat pemandangan di danau.

"dia akan menerima nya, kau satu-satu nya yang dia cintai saat ini. Percaya padaku dia pasti akan menerima nya" aku menjawabnya dan dia perlahan menyenderkan kepalanya di bahuku.

Kami terdiam beberapa saat menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh kami. Rasa nya damai dan menghilangkan rasa gundah untuk sementara waktu.

"Lisa.."

"ya? "

"Bisakah kita mengulang lagi tentang memori yang paling kau ingat tentangku" Dia berkata dengan suara lirih.

Aku sedikit memikirkan itu dan terkekeh akhirnya mengangguk setuju.

"tentu. Tapi kau juga harus mengulangnya bersama ku."

Dia tersenyum imut mengangguk dan mencapai ujung matanya.

"Good night, Mr manoban.." senyum manis dibibir mungilnya menyapaku.

"Hhmm, Night too Mrs. Jennie."

Cup

"apa tidurmu cukup baik?"

"Sedikit, kenapa kau tidak membangunkan aku?"

Aku tertidur di sini di taman pinggir danau. Entah berapa aku tertidur rasanya aku mungkin enggan bangun kalau jennie tidak membangunkanku.

"kau tampak nyaman tidur. Aku tidak ingin membangunkan yang ada dalam zona nyaman."

Aku tertawa dan membawanya dalam dekapanku.

"Lisa apakah aku terlihat semakin gemuk akhir - akhir ini?"

"apa aku tidak terlihat secantik dulu?"

"Apa aku-"

"Jennie... hanya kau. Hanya kau yang cantik dan mempesona dimataku. Tidak ada yang lain"

Dia melihatku mencari tanda kebohongan.

Aku tersenyum mengingat pembicaraanku kali ini. Entah seberapa sering aku memujinya, ia tetap menanyakan hal yang sama berulang kali. Karenanya, aku dapat melupakan masalah yang ada disekolah untuk sesaat.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang