Sepasang pengantin berpakaian putih keluar dari gedung mewah itu setelah acara pemberkatan pernikahan mereka selesai. Mereka di sambut oleh kelopak bunga mawar putih yang di taburkan para pendamping pengantin. Para tamu undangan memberi ucapan selamat pada pasangan pengantin baru itu. Sebuah rangkaian bunga bertuliskan "Selamat menempuh hidup baru Jennie Kim dan Kim Jongin" di letakkan di depan gedung itu.
Sesosok wanita berambut pirang panjang mengamati pemandangan itu dari balik undangan para tamu itu dengan sedih dam bahagia. Sesekali ia mengusap perutnya lagi. Setelah puas mengamati, iapun berbalik dan berjalan menjauhi gedung itu.
"kenapa dengan perutmu?" Tanya seorang wanita yang menghampirinya.
"Mungkin bayi nya lapar lagi" Ucap wanita itu sambil terus mengelus perutnya.
"astaga, kau baru saja makan sejam yang lalu-"
"Jisoo! Ini bukan aku tapi bayi nya yang minta, apa kau akan membiarkan anakmu mati kelapar-" Jisoo segera membekap mulut rose dan menyeretnya menjauh dari kerumunan orang.
"Ih kenapa kau membekapku!"
"kau berisik. Ya sudah ayo kita pergi cari makan"
"Ya sudah ayo"
Mereka sepasang istri yang sudah menikah rose dan jisoo yang telah dikarunia satu anak dan kini rose tengah mengandung anak kedua nya.
"Menurutmu kapan kita akan bertemu lagi dengan lisa?" Rose bertanya di sela mulutnya yang tengah memakan.
"Aku bisa membawamu kapan saja, tapi aku khawatir dengan perutmu"
"Aku baik - baik sayang. Aku hanya rindu padanya dan ingin melihatnya lagi. Tapi tentu saja dengan suasana yang berbeda"
Jisoo menatap rose sebentar kemudian tersenyum. Ia mengambil tangan istrinya.
"Dia pasti akan jauh lebih bahagia. Ini sudah berakhir dan ini lah takdir"
London.
"Apa yang kau katakan padanya?" Wanita itu bertanya pada nya.
"Semua nya." Jawab Lisa yang kini memandangnya.
Lisa mengirimkan ucapan itu sekarang. Melalui Email.
Bagaimana harimu? Apa hari ini sangat melelahkan?
Aku menulis ini sebelum aku pergi ke london. Tapi aku akan mengirimkan nya beberapa hari setelah aku tiba disini.
Apa kau sedang membaca nya sekarang?
Aku bahagia jennie, sungguh! Jangan tanyakan lagi padaku apakah aku bahagia, aku bahagia dan kau juga harus! Meskipun seperti kebahagian ini kita
Tak cukup membangun kembali seperti dulu. Tapi aku masih bahagia. Aku masih ingin bercerita sedikit tentang orang yang Aku berpikir jika memang aku masih mencintai nya. Itu kamu.Kata-kata itu, adalah kata-kata yang ingin aku dengar dari mulutmu. Itu membuatku nyaman dan lega itu seperti tahu apa isi hatiku. Aku tak tahu saat itu adalah sebuah kebohongan atau kebenaran. Tapi yang jelas sekarang aku percaya kau mencintaiku. Kau ingat saat pertama kali aku menembakmu.
Semakin hari aku mencintaimu bahkan lebih dari mencintai diriku sendiriku. Sebut aku gila. Ya! Aku sudah tergila-gila padamu. Surgaku. Sudah tak terhitung lagi berapa kali kami sudah melakukan kencan saat itu dan saat kita menikah cintaku bertambah lagi padamu. Kau seperti heroine yang membuatku candu. Hatiku hanya untuk untukmu.
Itu bahagiaku saat aku menjalani hidup bersama mu.
Aku hanya ingin kau selalu mengingatku, mengingat aku selalu di sisimu, mengingat aku selalu menemanimu. Karna ketika waktuku akan datang, aku yakin aku sudah tidak bisa melakukan itu lagi. Kita masih tetap bisa bersama bukan? tentu sebagai teman. Tapi ingatlah lagi apa yang aku katakan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
FanfictionJennie dan Lisa sudah menikah empat tahun silam. Lisa selalu memprioritaskan Jennie yang paling utama termasuk mengorbankan keinginannya mempunyai seorang anak karena keinginan sang istri ternyata tidak sama dengannya. Jennie adalah hidupnya. Tapi...