a taste

5.9K 502 19
                                    

Lisa pov.

Rintangan demi rintangan aku lewati
sebelum bersanding denganmu, Halangan demi halangan aku tempuhi
Sebelum mengenalimu sampai akhirnya kita dipersatukan dalam ikatan pernikahan ini. Tapi itu seperti nya tidak berlaku untukmu bukan?

Rose, Jisoo dan seulgi mengajakku malam siang di sebuah restoran baru di tengah kota seoul kebetulan pemilik restoran itu adalah teman seulgi. Hari itu entah kenapa aku begitu malas setelah meeting dua hari berturut-turut aku hanya seharian di ruangan bahkan perutku mendukung dia tidak berbunyi seharian itu, tapi karna mereka terus memaksa ku aku tidak ada pilihan lain selain ikut dengan mereka.

Kami makan di restoran itu cukup lama sekitar satu lebih kami di sana dengan rose jisoo seulgi yang terus berbicara sementara aku hanya diam mendengarkan, setelah beberapa saat seulgi tiba-tiba berpindah duduk di sampingku ketika rose dan jisoo pergi ke kamar mandi.

"Apa yang kau pikirkan sekarang?" Seulgi bertanya padaku aku melihat kekhawatiran dimata nya.

"Tidak ada" Aku hanya menggeleng berkata.

"Lis ku mohon, Lakukan yang terbaik untuk hidupmu jangan terus seperti ini"
Dia berkata dan mengambil tanganku.

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk diriku seul dan terima kasih untukmu" Ujarku yang tersenyum padanya.

Seulgi menghelas nafas panjang dan memelukku.

"Tentu saja aku akan melakukan yang terbaik"

Setelah makan siang itu kami memutuskan untuk kembali ke kantor karna aku akan mampir ke suatu toko jadi aku kembali lebih akhir sementara mereka bertiga sudah kembali terlebih dahulu.

Aku menggunakan mobil kantor dan untung saja seulgi dengan cepat memanggil orang membawa satu mobil lagi jadi aku tidak perlu repot menunggu taksi. Aku teringat seminggu lagi adalah ulang tahun nenekku jadi aku berpikir untuk membeli hadiah untuk lebih awal dari sekarang.

Aku mengendarai mobil melihat ke sisi jalan berfokus pada jalanan di depan namun nyata nya pikiran ku tidak disini, aku mencoba tidak peduli yang membuang semua nya namun tetap saja itu tidak bisa. Aku menghela nafas dan memarkir kan mobil ku di depan sebuah toko. Itu adalah toko topi untuk berbagai model topi, nenekku masih suka berkebun jadi tidak adalah salahnya aku memberi nya topi tapi bukan hanya nenekku saat ini aku pikirkan ketika ingat toko ini. Jennie, tentu saja dia jiga suka topi.

Aku memasuki toko itu dan melihat sekeliling banyak pengunjung didalam. Aku keliling untuk mencari topi tujuan langkahku entah kenapa terasa berat aku berpikir saat itu aku benar benar tidak fokus lalu aku melanjutkan untuk mencari ke arah samping ku.

Aku tidak tahu apakah ini hanya pikiranku saja atau aku tengah menghayal sekarang. aku melihat jennie tepat terhalang dua baris di depanku, dia tidak melihatku jelas karna dia tengah menghadap ke samping profil samping bahkan masih menghipnotisku dengan kesempurnaan nya. Aku mencoba tetap berfokus padanya dia sedang memegang dua topi di kedua tangan nya tampak bingung ingin memilih. Jantungku berdetak kencang dia jennie istriku mengapa aku diam saja disini aku harus menghampiri nya, tapi lagi lagi langkah ku terasa berat seakan aku tidak boleh menghampirinya. Aku mengepalkan tanganku ketika mengingat itu lagi.

Dunia ku tiba-tiba terhenti sesaat.
Menggigil tubuh ini melihat kau bersamanya aku terdiam tidak bisa terkata nafasku terasa sesak.

Tak jauh didepanku, aku melihat Jennie di sana dengan seorang pria yang tentu saja aku kenal, Kai. Dia menghampiri dan memilihkan topi untuknya lalu jennie tertawa dan tiba-tiba pria itu mencium pipi Jennie dan satu tangan kai itu mencoba meraih pinggang nya, Mereka terlihat mesra. Aku merasakan darahku naik dan rasa sakit perlahan merayap ke dalam hatiku ketika jantungku berdetak sangat cepat sehingga seolah malaikat ingin mencabut nyawaku. Ketika mereka berdua berhenti tertawa dan bercanda Jennie mencoba topi itu di kepala nya dan aku melihatnya tersenyum membisikkan sesuatu yang membuatnya tertawa lagi, tawa yang biasa aku dengar dan aku lihat tawa yang selalu mengubah hari burukku menjadi berwarna tawa yang membuat hatiku menjadi bahagia dan tawa yang sungguh aku cintai.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang