Love you and sorry

6.2K 372 18
                                    

Aku dan Miyeon tengah duduk di ruang tamu menonton televisi. dia sedikit menyenderkan kepalanya di bahuku.

"Kenapa kau tidak pergi hari ini?" Miyeon bertanya ketika dia melihat serius menonton layar di hadapan kami.

"Karna aku ingin bersantai dengamu hari ini" Jawabku padanya. Dia berdiri sedikit mengambil lalu menempatkan dirinya lagi di sampingku. Kami hanya duduk diam di sana dengan layar yang menyala di depan kami.

"Film itu terlalu sempurna." Aku bergumam padanya. Aku merasakan kepalanya menganggukkan tanda setuju.

"Lisa, apa yang paling kau sukai dariku?" Tanya nya tiba-tiba.

Aku mendengar miyeon tertawa sedikit.

"Aku suka banyak hal tentangmu, kau baik dan lebih dari yang aku kira, aku tidak bisa mengatakan semua nya atau pun memilih-"

"pilih dua atau satu saja pleaseee" jawabnya dengan aegyo kemudian dia memegang tanganku dan menjalin tanganku di jarinya.

"Baik. Aku suka bibirmu dan aku suka bagaimana kau cantik saat melihatku dan kita sempurna satu sama lain."

"Apa kau pikir kita sempurna untuk satu sama lain?"Miyeon bertanya dan menatapku.

Aku menyeritkan dahi ku.

"kenapa? Apa kau pikir tidak?" Aku menjawabnya dan bertanya balik.

"Hmm.. Aku hanya berpikir- jika kau masih mencintai Jennie aku akan membiarkanmu pergi"

Perlahan aku kehilangan genggaman di tangannya.

"Miyeon.."

"kau miliknya sejak awal" dia terdiam sesaat lalu berusaha lagi mengambil tanganku.

"Jangan berpikir seperti itu" Ucapku yang kembali menggenggam tangannya.

"Jujur dengan dirimu sendiri Lis. Kau selalu memikirkan perasaan orang lain tetapi tidak untuk dirimu sendiri dan kau tanpa sadar melukai orang-orang yang kau pikir kau bisa membahagiakan mereka."

Dia menatapku dengan mata nya yang sudah berkaca-kaca.

"Kau tau lisa. Kita tidak bisa membohongi diri kita untuk menjadi yang sempurna"

Itulah saat aku pergi dengan Jennie dan berhenti disebuah danau untuk meluruskan semua kekeliruan yang terjadi sekarang.

"Apa kau tau, tanpa miyeon menyuruhku pergi pun aku akan tetap menemui mu"

Jennie menatapku sedikit bingung.

"Kenapa?"

Aku menatapnya sesaat.

"Untuk kepastian surat cerai itu"

Kami masih di danau untuk menikmati waktu sekarang yang sangat aku rindukan jauh dari satu tahun yang lalu.

"apakah kau akan pergi ke luar negeri setelah ini?" Tanya jennie masih bersender padaku.

"iya. Karna ada kerjaan ku juga disana. Kenapa? Apa yang ingin kau rencanakan setelah ini?"

"aku tidak tahu, mungkin tetap melanjutkan perusahaan itu"

"Hey, jangan membuat seolah perusahaan itu beban oke? Itu adalah tabungan untuk masa tua kita"

Jennie hanya menghela nafas dan mengangguk.

"Kau tetap Jennie yang tidak berubah"

Aku terkekeh mengatakannya dan dia kini sedikit cemberut dengan pipi gummy nya.

"Kau tau, Miyeon yang membiarkanku kembali padamu"

Jennie lalu menatapku dan mengangkat alisnya.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang