lied

6K 456 13
                                    

Terlihat wanita bermata kucing itu sangat lincah memetik senar-senar gitar di iringi dengan suara merdunya. Membuat gadis berambut panjang coklat di sebelahnya tidak henti-hentinya tersenyum ketika Jennie istrinya disamping menyanyi sambil menatap wajahnya.

Jennie tersenyum, lalu dia menghentikan nyanyiannya kemudian dia menatap sejenak wajah putih bersih milik Lisa.

"Kau tahu baby? Kalau kau terus memperlihatkan wajah manismu itu, aku tidak yakin aku bisa Menahan diriku lebih lama lagi untuk tidak menciummu.'' Ucap gombalan Jennie tersebut. Sementara Lisa yang hanya tersenyum menundukkan kepalanya. Semburat merah telah menghiasi di kedua pipinya yang cabi.

Jennie tersenyum lebar saat melihat Lisa tertunduk malu. Dengan pelan Jennie mengusap kedua pipi nya dan menangkup agar menatap wajahnya.
Mata mereka saling bertatap satu sama lain.

"Aku minta maaf untuk yang kemarin, aku janji hari ini aku akan menebusnya untukmu" Ucap Jennie lalu mencium pipi Lisa.

Lisa menutup matanya perlahan ketika dia melihat Jennje makin mendekat ke bibirnya. Namun tiba-tiba saja Jennie berhenti, memandang wajah imut Lisa yang sedang menutup mata menantikan ciuman yang akan diberikannya.

"Kau menunggu ya?'' ucap jennie menhhoda. Rupanya Jennie ingin sedikit menggoda istrinya tersebut. Sedangkan Lisa, jangan ditanya lagi dia merasa dongkol dengan kelakuan istrinya itu.
Wajah Lisa memerah menahan kesal sekaligus malu. Sebelum dia bertambah kesal segera Jennie mengecup bibir sexy milik Lisa dengan lembut, Awalnya Lisa tersentak kaget dengan apa yang dilakukan oleh Jennie karna jelas sekali belakangan ini sikap jennie tampak aneh bagi nya. Masih dengan ekspresi terkejutnya, Jennje mengucup bibirnya sekali lagi kali ini bukan hanya dikecup tapi sedikit dilumat dengan lembut.

"Aku mencintaimu Jennie'' ucap Lisa disela-sela ciuman lembut mereka.











Jennie pov.

Aku memasak hari ini khusus untuk Lisa, sebenarnya ini sebagai permintaan maafku juga untuk hari jadi pernikahan kami kemarin. Aku tidak akan berlarut sedih hari ini aku akan memanjakan istriku.

"Biar aku lihat dulu resep ini, aiish aku benar-benar lupa bumbu nya"

Aku akan memasakan sop gamjatang dengan daging itu adalah sop favorite Lisa. Dulu aku sering memasakan untukknya tapi begitu posisi ayah diperusahaan tergantikan olehku aku tidak punya banyak waktu lagi untuk didapur.

Sementara aku tengah mencari resep makanan itu sebuah pesan muncul mengganggu ku sesaat.

"Kai?" Aku menghela nafas. Aku sudah meminta nya untuk tidak menghubungi ku sehari ini karna aku memang akan menghabiskan waktu dengan lisa, aku tidak ingin memikir yang lain dulu setidaknya untuk hari ini.

Aku membalas pesan itu dan kembali melalukan screach tentang resep itu.

Tak sampai lima menit aku tengah serius membaca Kai tiba-tiba menelponku. Serius kenapa dia harus menelponku sekarang!

"Kai aku sudah bilang jangan hubungi aku untuk hari ini!" aku menjawab telfonnya dengan nada sedikit kesal.

"Hey kenapa kau marah-marah begitu ? Aku hanya merindukan mu oke? Dan aku hanya ingin mendengar suaramu-"

"Tidak ada waktu untuk bicara romantis, aku sedang didapur kau mengerti!."

"Baiklah aku minta maaf, tapi sebelum aku tutup bisakah kau tidak berteriak seperti itu padaku jen"

Aku sekali lagi menghela nafas dan menutup mataku sebentar.

"maafkan aku oke, aku sedang sibuk kai ku harap kau mengerti" Aku mengatakan dengan suara lembutku.

"Aku mengerti, aku hanya merindukanmu. Kalau begitu bersenang senang lah hari ini jangan lupa untuk makan! Aku mencintaimu"

"Kau juga jangan lupa makan, aku juga mencintaimu" Aku tersenyum dan menutup telfon nya.

"Kau berbicara dengan siapa?"

Aku tersentak kaget dan langsung melihat ke arah belakang.

Aku melebarkan mataku dan sedikit menelan ludah membersihkan tenggorokan.

"Lisa? Kau sejak kapan kesini? Kau mengaggetkan aku baby"

"Aku baru saja tiba, aku mendengarmu bicara ditelfon mengatakan cinta pada siapa?"

Aku tersenyum kecil dan berjalan mendekatinya. Aku terkekeh dan menangkup wajahnya dikedua tanganku.

"Kenapa kau cemburu ya???"

Aku masih menangkup kedua pipinya segara setelah itu aku mencium nya.

"Jessi menelpon, dia mengatakan dia ingin mengunjungiku dikorea kami berbicara sebentar, kau kan dia teman dekatku di new zealand" Ujarku dengan melihatnya. Tidak kenapa aku harus mengatakan ini?

"Benarkah? Kalau begitu kau harus mengajaknya kesini jika dia sudah ada di korea"

"Tentu, aku satu-satu nya yang dia punya dikorea"

"Dan kau satu-satu nya yang aku punya dihatiku" Aku terdiam begitu Lisa mengatakan itu. Kemudian dia mencium pipiku.

"Jika gamjatang sudah jadi cepat bawa ke kamar aku sudah lapar! Apa kau mengerti ny. Manoban!" Dia berkata dengan candaan seperti seorang tuntutan ayah pada istrinya.

Aku tertawa dengan membalas tangan menhormat padanya.

"Siap ayah! Tunggu masakkan akan segera tiba!"

Aku tersenyum dan melihatnya juga tersenyum. Tiba-tiba aku merasakan gempalan penyesalan di hatiku karna sudah membohonginya.


Jennie kau berbohong lagi.



















See ya again!

-anxiety story (kecemasan story)





Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang