Lagi, dia menyakiti Lily dengan ketidaksengajaan terbodohnya.
"Kurang lebih seperti itu, jadi biarin gue bantu lo, boleh?" Farel yang berusaha menyembunyikan rasa bersalahnya dengan langsung menyalakan senter karena gudang yang hanya disinari cahaya remang-remang sinar mentari dari ventilasi, kemudian berjalan pelan mencari meja yang bersih dan layak pakai.
"Kalau nggak gue bolehin?" Lily memelototi Farel yang tidak menghiraukannya, melirik padanya sekalipun juga tidak. Lily pun bangkit, berniat menghentikan Farel dan mendorongnya keluar dari gudang.
"Gue bilang nggak, keluar lo!" Langkahnya yang cepat serta di hentak-hentakkan karena kesal, mrmbuatnya tidak memperhatikan sekeliling.
Telapak kakinya yang tiba-tiba terasa perih, membuat langkahnya terhenti begitu saja.
Farel yang menyadari Lily yang tidak lagi ribut dengan ocehannya pun berbalik dan mendapati Lily yang sudah teraungkur lemah dengan kaoskaki yang sudah berubah warna menjadi merah.
Mata Lily menatap kosong ke arah paku bangunan yang telah tertancap pada telapak kaki kirinya. Suara teriakan Farel masih sempat terdengar oleh gendang telinganya sebelum pandangannya mengabur dan akhirnya semua terasa melayang.
• • •
"Apa lo udah lupa sama perjanjian kita waktu itu?" Suara yang terdengar biasa saja itu seperti ingin menyampaikan maksud lain dari perkataannya barusan.
"Nggak, gue masih ingat," balas Farel yang menatap Arkha dengan pandangan meyakinkan, tapi tatapan mata itu juga seperti ingin menyampaikan sesuatu.
"Gue bakal tunggu sampai senyum itu benar-benar hilang."
Helaan nafas keras Farel lagi-lagi keluar, untuk kesekian kali dia melihat punggung laki-laki itu berjalan pergi meninggalkannya.
Langkah Arkha yang sedikit terburu-buru, sangat berlawanan dengan hatinya yang masih penuh dengan keraguan, bahkan saat langkah itu sedikit lagi sampai pada tempat tujuannya, hatinya masih bersikeras untuk menentang keras apa yang akan dia lakukan saat ini.
Pintu UKS itu terbuka, sosok Arkha kini berada di ambang pintu UKS.
Setelah mencari ke semua bilik tirai UKS, seseorang yang di carinya tidak berada di sana.
Dari UKS, perpustakaan, sampai kelas, dia masih belum bisa menemukan keberadaan Lily, tasnya bahkan sudah tidak berada di kursinya.
Hatinya sendiri gundah kenapa pikirannya bisa menjadi sekacau ini, dia bahkan tidak melalukan apapun hari ini yang bisa melukai Lily lagi.
bahkan saat malam tiba pun Arkha masih belum bisa tenang, kaki Lily yang terluka tapi mengapa hatinya yang terasa sesakit ini?
sementara itu di salah satu bilik rumah sakit, seseorang juga merasakan perasaan gundah yang berbeda di pikiran serta hatinya. Tadi, Farel yang membawanya ke UKS, tapi karena anggota PMR yang bertugas saat itu adalah murid kelas 10, dia bingung harus melalukan apa sementara hanya dia yang berada di sana, suster penjaga UKS sedang pergi.
Jadi Farel yang membawanya ke rumah sakit terdekat, nyeri sendiri melihat paku bangunan itu yang menancap sempurna di kaki Lily.
Jadi di sinilah Lily sekarang, kata perawat dia sudah bisa pulang malam ini, tapi tidak boleh berjalan, semua bayaran rumah sakit sudah di bayar Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Over [✔️]
Ficção Adolescente-Cover by me- [TAHAP REVISI] . . Tiap orang punya caranya masing-masing Arkha yang bersembunyi di antara semak belukar berduri, demi menembakkan peluru kosong pada target di hadapannya tidak ada yang dia dapatkan, selain luka untuk dirinya sendiri, ...