9. Amazing Wife

5.1K 533 35
                                    

⭐Bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, yang pertama, atau yang paling perhatian. Tapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi - ATA⭐

🔝

Decitan suara pintu yang di tekan oleh seseorang dari luar ruangan mampu membuat perempuan dengan rambut sebahu blow ini menoleh, pulpen yang tadinya di pakai untuk membuat schedule untuk besok di lepas di atas meja sembarang. Sudah menunjukkan pukul sebelas malam, ia harap itu adalah suaminya.

"Assalamualaikum," salam hangat pelan dari seorang yang ia kenali membuat dia tersenyum manis.

"Walaikumsalam," sahut Zidny sopan.

Dia Iqbaal, lelaki itu terlihat sangat berantakan. Apalagi bagian rambut yang tampak acak-acakan.

"Kok belum tidur?"

"Nungguin kamu! tahu kan batasan keluar malam? jam sepuluh sudah harus di rumah?" Zidny berlaga baik dan sopan seolah semuanya baik-baik saja.

Iqbaal menoleh sebelum dia menaruh kemeja hitam yang sudah ia lepas dari tadi. "Telat sejam doang kok."

"Aku mau nanya serius sama kamu Baal," ujar Zidny duduk di sebelah Iqbaal. "Kamu dari tadi emang di rumah bocah itu? gak dapet ke kantor?"

"Aduuh Zid," erang Iqbaal mengusap wajahnya kasar berbarengan ketika Iqbaal menyenderkan punggungnya pada punggung sofa. "Aku capek banget, bisa buatin air hangat gak bentar doang?"

"Jawab dulu ih Iqbaal!"

"Ke kantor kok," alibi Iqbaal. Padahal dari siang hari tadi dia berasa di rumah (Namakamu). Apalagi ketika tadi Andara yang merengek dan susah tidur hingga pukul sepuluh tadi, beruntungnya ada Cimo baby sitter yang mau membantu akhirnya Andara tertidur.

Iqbaal tidak tahu bagaimana besok pagi jika bocah itu terbangun dan mendapati tidak ada dirinya di sampingnya, tentu membuat Iqbaal jadi tidak enak hati.

"Jam?" tanya Zidny penasaran.

"Ada."

Zidny menarik nafas panjang lalu memulai sebuah percakapan serius, sangat serius! sampai Iqbaal hanya menganggap itu hanya bercanda, kasihan kamu Jit!

"Sebaik-baiknya tanda sayang istri adalah istri yang memikirkan akherat suaminya, begitupun suami, sebaik-baiknya tanda sayang suami adalah suami yang memikirkan akherat sang istri."

Iqbaal menoleh. "Maksud kamu Zid?"

"Suami dan istri saling tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa. Yang satu menjadi pengingat untuk yang lainnya." Zidny menaikkan bahu. "Di dunia mesra tidak ada jaminan bisa mesra juga di akherat. Tapi, jika di dunia saling tolong perkara agama maka selamat -lah dunia akheratnya."

Iqbaal tersenyum manis. "Kamu tadi pergi ke masjid sama bunda? kenapa kok tumben?"

"Sekedar mengingatkan kalo kamu itu udah punya aku, aku punya kamu tolong jaga pertemenan kamu antara cewek Baal."

"Iya Zidny, buatin dulu aku air, capek."

"Aku tahu kamu sekarang lagi punya hubungan dekat dengan janda, mama dari anak kemarin itu."

MOM [E-book Tersedia di Google Play Book📚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang