14. Peresmian

5.2K 571 63
                                    

Kita seharusnya tidak perlu banyak menuntut, kita terlalu banyak mau

"Kamu masih inget gak sama aku? ya ampun gak nyangka banget bisa ketemu sama kamu lagi," seru cewek dengan hijab berwarna putih memeluk sayang perempuan sebaya yang sedang membalas pelukannya.

"Ody, gak paham lagi sama tuhan, kita di pisahin udah kayak ratusan abad tau, aku sampek lupa loh sama kamu! dan aku baru tahu kalo kamu punya adik laki-laki yang kebetulan sekarang jadi temen aku," kata (Namakamu) menggiring Ody untuk duduk di salah satu kursi.

"Kalo Iqbaal gak nunjukkin foto kamu tadi siang, maybe, aku kayaknya gak bakalan dateng kesini deh soalnya kerjaan di klinik juga banyak banget."

(Namakamu) terkekeh. "Iqbaal sama yang lain mana Dy?"

"Gak tahu. Masih di jalan deh kayak-nya, soalnya aku tadi gak bareng sama mereka. Why?"

"Anak aku sama Iqbaal soalnya."

Ody terkejut. "Jadi yang di bawah Iqbaal sering ke rumah itu anak kamu? omg, kamu udah nikah? btw gak ada undangan ih."

(Namakamu) hanya mengangguk pelan menanggapi pertanyaan teman sekampusnya dulu, ternyata begitu baiknya tuhan bisa mempertemukan  sahabatnya itu yang telah lama berpisah. Awal mula mereka berpisah adalah karena Ody yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkkan study-nya lagi di Luar Negeri, itu membuat mereka jauh hingga akhirnya saling melupakan.

"Mana suami kamu?" tanya Ody kepo.

"Eh, Ody, kamu cicipi hidangan dulu aja ya? aku mau nunggu anak aku di.luar aja deh."

Ody yang melihat perubahan pada mimik wajah perempuan itu hanya bisa mengangguk memahami, walau dalam lubuk hatinya sahabatnya itu menyimpan sesuatu yang sulit Ody artikan.

"Momiiii," teriak Andara dari pintu masuk membuat beberapa pegawai terkekeh geli. (Namakamu) yang sudah mendekat ke arah pintu lalu berjongkok mensejajarkan dirinya dengan putra kesayangannya itu.

"I miss you momi."

"I miss you too sayang, Ade dimana dapet baju? dapet pulang ke rumah dulu ketemu kak Cimo?"

Andara menggeleng lantas kedua tangan mulai menjulur meminta untuk segera di gendong. (Namakamu) yang tahu itu dengan sigap membawa Andara pada gendongannya.

"Di beliin sama om Iqbaal dong, tadi dapet ke mall main timezone, i'm so happy momi, with kakek Hery sama nenek Rike."

"Terus sekarang om Iqbaal kemana?"

"Om Iqbaal masih di mobil katanya mau sisiran dulu soalnya mau ketemu momi biar keren," kata Andara lugu.

(Namakamu) terkekeh. "Ya ampun gemes."

"Ade mau turun momi, mau turun, mau ketemu Tata, Tata kesini mom?"

"Tata sama tante Salsha ada di dalam ruang make up, lagi di make up, sana samperin."

Cup'

"Dada Momi, turun momii."

"Iya Ade, hati-hati jangan lari."

MOM [E-book Tersedia di Google Play Book📚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang