MOM [E-book Tersedia di Google Play Book📚]

18. Semoga lancar

Gambar : Andara dan Tata

Asal kamu tahu, ngelarang bukan berarti ngekang. Hanya khawatir terjadi sesuatu kepadamu.

⭕♥⚪

Mereka semua tertawa bahagia saat mendengar celotehan Ahmad di ruang keluarga, bagaimana bocah laki-laki itu berjoget ria ketika mendengar musik dangdut menjadi bahan tertawaan bagi orang yang sedang duduk disana.

"Ahmad sini sama kakek," panggil Hery saat melihat cucunya menari di atas karpet. Ody sebagai bunda ikut tertawa sembari mengusap perutnya yang semakin hari semakin membesar. "Ganteng banget sih cucu kakek, tahun ini mau masuk kelas berapa ya?" tanya Hery lagi.

"Mau masuk tk B opa, tapi A'a mau punya temen buanyaak banget, pengen yang perempuan biar kaya bunda sama ayah," sahut Ahmad gemas dan terlihat lucu.

Hery terkekeh. "Lucu, kaya anak temen Ale yang kemarin ya gak bun?"

"Iya, sebelas dua belas. Ternyata oma juga punya cucu yang lucu kayak anak temennya om Iqbaal," seru Rike mengusap rambut Ahmad gemas.

"Emang ada ya yang lebih gemas dari A'a?" tanya Ahmad berdiri dan bergaya di depan mereka. Lagi-lagi mereka tertawa, apalagi Adi suami Ody yang tadi sempat berkutik keras dengan laptop kini tertawa dan menghampiri mereka.

Nb : Ahmad, anak Teh Ody calon Bad boy.

"Kepo pasti ya?" ledek Hery sambil menunjuk cucunya. "Nanti main sama dia ya?"

"Yes, a'a punya temen baru dong yah, boleh gak kalo sekarang opa?" tanya Ahmad.

"Gak boleh," seru Ody. "Kan sekarang udah malem pasti udah tidur semua orang."

Ahmad mengangguk cemburut. "Huh"

"Selamat malam semua," sapa Iqbaal dari ambang pintu bergandengan dengan Zidny yang masih menampilkan senyum binarnya.