Kamu terlalu sibuk mengejar cintanya.
Terlampau pusing meraih hatinya.
Tanpa pernah mengerti hatimu masih butuh diobati.
Tanpa sadar hatimu sendiri masih terlalu rapuh.
Belum benar-benar kokoh.
Kamu terlampau memaksa,
Terlalu berambisi,
Seharusnya,
Kamu lebih bisa memahami,
Lebih bersimpati dengan hatimu sendiri.
Jatuh cinta memang membahagiakan.
Namun,
Kamu perlu lebih mempersiapkan segala kemungkinan terburuknya.
Termasuk sebuah penolakan
Dan tentunya,
Patah hati.
Pekanbaru, 19 Mei 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Monografi.
PoetryTidak semua orang mampu menyuarakan apa yang ingin mereka katakan. Tidak setiap individu mampu membahasakan kata hati mereka. Sebagian orang memilih tidak mengutarakan apa-apa yang seharusnya mereka lontarkan. Memilih bungkam, sementara sesak sudah...