Aku menyukai sepasang matamu.
Mata yang memancarkan keteduhan,
Mata yang membuatku terperosok terlalu dalam,
Mata yang mengisyaratkanku untuk segera selesai.
Berhenti mencari persinggahan dan menetap padamu.
Aku selalu menyukai saat-saat kita duduk berhadapan,
Memperbincangkan hal-hal remeh,
Kadang hanya sekedar saling tatap,
Aku mengunci lekuk wajahmu lekat-lekat.
Menyimpannya kekal dalam memori ingatan.
Dan dijadikan sebagai sebuah kenangan.
Pekanbaru, 19 Desember 2019
Happy Holiday semuaa❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Monografi.
PoesíaTidak semua orang mampu menyuarakan apa yang ingin mereka katakan. Tidak setiap individu mampu membahasakan kata hati mereka. Sebagian orang memilih tidak mengutarakan apa-apa yang seharusnya mereka lontarkan. Memilih bungkam, sementara sesak sudah...