Tuan Lee mendekat ke arah Lisa dan Jungkook.
Sepasang kekasih ini langsung berdiri, terkejut dengan kedatangan tuan Lee. Jungkook membungkuk untuk memberi salam hormat padanya.
"Ayah..." Lisa menatap wajah ayahnya yang datar.
"Siapa dia Lisa? kenapa kalian berpegangan tangan? Apa kau tidak ingat kalau kau sudah bertunangan?"
"Dia kekasihku ayah." jawab Lisa dengan bergetar.
"Bagaimana dia bisa jadi kekasihmu? Jangan mengada-ngada Lisa." tuan Lee memasukan tangannya ke saku celananya.
Taehyung hanya menggeleng dengan keberadaan Jungkook di rumah ini.
"Sebelum acara pertunangan kemarin, aku sudah menemukan laki-laki yang aku cintai ayah. Kenapa ayah tidak pernah bertanya padaku tentang perjodohan ini sebelumnya?"
Lisa berani menatap ayahnya yang mulai memerah karena menahan emosi. Tapi tuan Lee menahan diri untuk tetap bersikap sewajarnya.
Jungkook terdiam, masih bingung untuk mengeluarkan kata-kata.
"Siapa namamu?" tuan Lee memandang wajah Jungkook dengan datar.
"Jungkook tuan Lee...Jeon Jungkook. Saya mencintai putri anda dan saya harap anda bisa merubah keputusan tentang perjodohan ini."
Dahi tuan Lee berkerut, seperti mengingatkannya sesuatu dengan marga Jeon.
"Siapa nama ayahmu?"
Dengan heran Jungkook menjawab pertanyaan tuan Lee yang menanyakan nama ayahnya.
"Jeon Sung Han..."
Mendengar nama yang disebutkan Jungkook, tuan Lee mundur satu langkah dengan wajah yang mengeras. Taehyung dan nyonya Lee yang berada di belakangnya pun membesarkan matanya. Ada sesuatu dengan nama itu yang membuat ketiganya terkejut.
Lisa dan Jungkook memandang raut wajah tuan Lee dengan bingung.
Tuan Lee mendengus kasar.
"Kenapa ayahmu selalu saja mengganggu hidupku, apa belum puas dia menghancurkan harapanku dulu?!"
Suara laki-laki paruh baya itu mengencang yang membuat Jungkook terpaku di tempatnya.
"Apa maksud ayah?" Ujar Lisa yang mulai merasakan adanya masalah lain yang akan menghancurkan hubungannya dengan Jungkook.
Tuan Lee menoleh pada Taehyung.
"Tae, bawa masuk Lisa ke kamarnya!"
"Dan kau...jangan sampai aku memaksamu untuk keluar dari sini!" tuan Lee menatap tajam Jungkook.
"Aku tidak akan pergi sebelum kau membatalkan perjodohan Lisa." Suara Jungkook pelan tapi tegas.
Taehyung mendekati Lisa yang memandangnya sendu. Dia menarik tangan Lisa pelan mencoba untuk tidak menyakitinya dengan perlahan.
"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja."
Lisa menggeleng.
"Kenapa kau tidak membantuku?" Lirihnya.
Ingin sekali Taehyung memeluk tubuh Lisa yang bergetar saat ini juga. Lisa menepis tangan Taehyung.
"Tidak ayah, aku mohon. Beri kami kesempatan..."
Jungkook menunduk, menahan rasa sesak ketika Lisa memohon seperti itu. Seandainya saat ini dia bisa membawa kabur Lisa tapi akal sehatnya masih berada di kepalanya meskipun dengan mati-matian dia menahan amarahnya.
Tuan Lee berbalik, memunggungi Lisa, Jungkook dan Taehyung.
"Aku tidak akan pernah membiarkan kau dan keluargamu masuk lagi pada kehidupanku. Pergi dan tinggalkan Lisa saat ini juga!"
Setelah mengeluarkan kata-kata itu dia berjalan keluar dari ruang tamu, melewati nyonya Lee yang tertegun di tempatnya.
Tangis Lisa pecah, ketika tubuhnya dipaksa menjauh dari Jungkook dia meronta memukul lengan Taehyung.
"Percaya padaku, aku akan mencari jalan untuk masalah ini. Sekarang aku mohon, pergilah ke kamarmu..." Taehyung menatap Lisa dengan keyakinan bahwa dia akan berusaha membantu sepupunya tersebut. Saat ini keadaan masih memanas, Taehyung berharap Lisa mengerti bahwa saat ini yang bisa mereka lakukan hanya pasrah tapi bukan berarti menyerah. Percaya dengan Taehyung, perlahan Lisa menghela napas, memandang Jungkook sebentar lalu mengikuti Taehyung keluar dari ruangan ini.
Tubuh Jungkook bergetar, rahangnya mengeras. Dia masih tidak mengerti dengan perkataan tuan Lee yang membawa ayahnya dalam hal ini. Tiba-tiba ada yang mencekal bahunya dan menyeretnya dari tempat itu.
Tiga penjaga yang dipanggil tuan Lee untuk mengusir Jungkook itu cukup kewalahan menghadapi pemuda ini. Satu orang penjaga meringis memegang wajahnya karena terkena pukulan tangan Jungkook.
Lisa yang masih khawatir dengan keadaan Jungkook berlari menuju balkon kamarnya, berharap masih bisa melihat sosok kekasihnya itu sebelum meninggalkan rumahnya. Tapi tubuhnya tiba-tiba melemas melihat Jungkook yang dikeroyok penjaga rumahnya di halaman. Tangannya bergetar berpegangan pada pagar pembatas. Ibunya datang, memeluk putri cantiknya yang mulai limbung.
"Hentikan!"
Taehyung datang dan menghampiri Jungkook.
"Biar aku yang mengurusnya, kalian pergilah!"
Setelah kepergian tiga penjaga suruhan tuan Lee, Taehyung membantu Jungkook berdiri.
"Mana kunci mobilmu?"
Sambil menyeka darah dari sudut bibirnya, Jungkook melempar kunci mobilnya lalu berjalan mendahului Taehyung dengan kesal.
...
Taehyung membawa mereka ke pinggiran sungai Han. Jungkook keluar lebih dulu, membanting pintu mobilnya dengan keras. Taehyung menyusul keluar, terkejut dengan Jungkook yang tiba-tiba sudah ada di depannya, menarik kerahnya dan mendaratkan pukulan di wajahnya.
Taehyung menyentuh pipi bagian dalamnya dengan lidahnya, merasakan sedikit asin karena ada darah yang keluar yang diakibatkan pukulan Jungkook. Dengan acuh dia mengikuti Jungkook yang duduk di depan mobilnya dengan menyandarkan punggung pada bagian depan mobil.
Jungkook memejamkan mata, menyandarkan kepalanya pada kap mobil.
"Dunia ternyata memang sempit. Aku tidak menyangka ternyata kau anaknya Jeon Sung Han..."
Jungkook membuka matanya, mengikuti arah pandang Taehyung menatap sungai Han yang malam ini terlihat indah karena pantulan sinar bulan di permukaan airnya. Pikirannya masih buntu dengan apa yang dialaminya hari ini. Dan apa hubungannya dengan ayahnya, kenapa tuan Lee seperti sangat membencinya ketika nama itu diucap oleh mulutnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Taehyung menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Jungkook dan mulai menceritakan apa yang dia ketahui dari ayahnya tentang masa lalu tuan Lee dan Jeon Sung Han, ayahnya Jungkook.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"
RomanceMereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..."