Lisa dan Jungkook selesai memasukan beberapa barang belanjaan ke bagasi mobil. Mereka kehabisan stok makanan, karena itu mereka keluar di malam hari untuk membeli beberapa makanan di minimarket terdekat. Belum Jungkook menutup bagasi, tiga orang datang mendekat dan langsung menarik tubuh mereka.
Lisa menjerit kaget sedangkan Jungkook terperanjat, matanya membulat ketika tubuh Lisa diangkat oleh orang tidak dikenal mencoba dinaikan ke van hitam yang menunggu di seberang. Dia menepis dua orang yang memegangnya, lalu mendorong mereka dan menendang dada satu orang hingga terjatuh. Dengan membabi buta Jungkook memukul wajah satu orang lagi yang masih berdiri. Setelah itu dia mengejar orang yang membawa Lisa yang hampir saja sampai di van hitam yang pintunya terbuka.
Dia menjambak rambut orang itu, menariknya hingga membuatnya melepaskan tubuh Lisa. Jungkook tidak membuang waktu lagi dengan memukul lehernya hingga membuatnya ambruk ke tanah.
Jungkook segera menarik tangan Lisa dan membawanya berlari menjauhi van hitam itu. Dia tahu di dalam mobil itu masih banyak orang yang akan mengejarnya. Dan benar, empat orang keluar dari mobil dan berlarian menyusul Jungkook dan Lisa yang mulai menjauh.
Tidak ada waktu untuk naik ke mobilnya, Jungkook dan Lisa berlari melewatinya. Mereka terus berlari di pinggir jalan. Keadaan sangat sepi, tidak ada mobil atau kendaraan lain yang lewat. Seperti sudah dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan orang-orang suruhan Sehun ini menangkap keduanya dengan tidak adanya seseorang yang bisa menolong mereka.
Langkah mereka tiba-tiba terhenti karena sebuah mobil hitam yang berhenti di depan mereka, menghalangi jalan agar mereka tidak lari lebih jauh lagi. Dengan napas masih terengah-engah Lisa dan Jungkook mundur beberapa langkah, sementara orang-orang yang tadi mengejar semakin dekat. Jungkook menyembunyikan tubuh Lisa di belakangnya, berusaha melindungi gadisnya. Dia tidak akan membiarkan orang-orang itu menyentuh Lisa lagi.
Tubuh Lisa bergetar, dia belum pernah berada dalam keadaan seperti ini. Wajahnya panik ketika orang-orang berbaju hitam itu mulai mendekat, empat orang yang mengejar tadi dan dua orang yang turun dari mobil yang memblokir pergerakan mereka.
Jantungnya hampir melorot dari dadanya ketika Jungkook mulai menyerang dua orang yang mendekat. Tubuh Jungkook memang terlatih untuk menghadapi situasi seperti ini, tapi dengan banyaknya orang yang mulai mengeroyoknya membuatnya kewalahan. Lisa mencari-cari sesuatu yang bisa dia gunakan sebagai senjata untuk membantu Jungkook. Tapi dia tidak menyadari ketika Sean dengan cepat mengalungkan lengan ke lehernya.
"Berhenti!" Suara Sean terdengar diantara pertarungan yang tidak adil di depannya.
"Menyerahlah atau pisau ini akan menggores wajah cantiknya!"
Mata Jungkook terbelalak melihat Sean yang menempelkan pisau di wajah Lisa.
...
Lisa menjerit ketika Jungkook diseret anak buah Sean menuju lorong sebuah rumah. Bibirnya bergetar melihat kekasihnya itu penuh dengan luka di wajahnya.
Sean membawa Lisa ke sebuah kamar besar, mendorong tubuh kecil itu ke lantai. Lalu menyeret tubuh Jungkook yang sudah tidak bertenaga ke hadapan sosok tinggi yang sedang duduk di kursi.
"Kalau kau menuruti ayahmu, tidak akan seperti ini kejadiannya." Sosok itu berdiri, menghampiri Lisa yang sudah menangis. Tangannya terulur hendak menyentuh wajah cantik itu, tapi Lisa menjauhkan wajahnya dan menatapnya benci. Sehun hanya mendengus dan menyeringai.
Jungkook mencoba mengangkat kepalanya, ingin melihat keadaan Lisa. Rasa sakit menguar dari wajah dan tubuhnya. Dia meringis, dengan sisa kekuatan yang ada pada tangannya dia bangkit mendekat ke arah Sehun menarik bajunya lalu melayangkan pukulan di wajahnya.
Pukulan Jungkook masih mempunyai daya hingga menghasilkan luka pada bibir Sehun. Laki-laki dingin ini mendorong tubuh Jungkook dan melayangkan pukulan ke perutnya. Jungkook ambruk ke lantai, darah segar keluar dari mulutnya.
Lisa menghambur ke tubuh Jungkook, tapi sebelum tangannya menyentuh wajah kekasihnya Sehun lebih dulu menarik tubuh Lisa dan menghempaskannya ke ranjang.
"Bajingan! Bangsat! Lepaskan aku!" Cacian keluar dari mulutnya, ketika tangan Sehun mendarat di lehernya. Dadanya turun naik merasa takut dengan apa yang akan dilakukan Sehun padanya.
"Kau benar-benar membuatku kesal gadis kecil." Tangan kanannya mengelus leher mulus Lisa. Tangan yang satunya lagi memberi kode pada Sean untuk pergi dari tempat itu. Setelah Sean menutup pintu, Sehun kembali berucap.
"Kau tahu, melihat kekasihmu tak berdaya seperti itu, membuatku bergairah untuk menyentuhmu."
Lisa terkesiap, kenapa dia harus dipertemukan dengan iblis yang bersarang di tubuh Sehun. Lisa ingin sekali mencakar wajahnya, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan tubuh tinggi itu.
Jungkook mendengarnya, telinganya masih baik untuk mendengar suara di dekatnya. Tapi dia sungguh tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Kepalanya berdenyut sakit akibat pukulan dari anak buah Sean sebelum dia sampai di rumah ini. Ada darah yang mengalir dari pelipis melewatinya matanya yang perlahan terbuka. Dalam keadaan seperti itu dia masih mencemaskan Lisa. Gejolak amarah memberinya kekuatan untuk berdiri meskipun dengan terhuyung huyung.
Dia melihat Sehun sudah berada di atas tubuh Lisa.
"Bangsat!"
Sehun mendengar suara yang masih terdengar kuat dari laki-laki tak berdaya itu. Wajahnya menyeringai sebelum Jungkook menyentuhnya, dia melayangkan tendangan ke arah dada Jungkook.
Lisa meronta menyaksikan kekasihnya jatuh lagi ke lantai. Dia memukuli Sehun dengan tangan kecilnya.
Breett
Mata Lisa melotot karena Sehun merobek baju atasannya. Dia lebih baik mati daripada disentuh oleh manusia tidak berperasaan di atasnya. Dia ingin berteriak, kenapa dadanya sakit sekali. Apakah ini yang dinamakan ujian untuk kisah cintanya, apakah ini jalan berbatu yang harus dia lewati terlebih dahulu. Dia ingin mencari jalan pintas untuk menuju akhir bahagianya, bolehkan. Tanpa harus ada yang tersakiti di dalamnya.
Kepalanya tiba-tiba berputar, pemandangan di depannya memudar tapi dia sempat mendengar suara ribut, lalu tubuh Sehun menjauh dari tubuhnya diganti dengan wajah yang sangat di kenalinya.
"Tae..."
...
yuuk ramaikan dengan vote dan commentnya, biar emak bisa cepat update lagi ;p
KAMU SEDANG MEMBACA
"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"
RomanceMereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..."