13. Ran Lisa

2.6K 317 2
                                    

"Kau harus melupakannya!"

Jungkook menggelengkan kepalanya, merasa kesal dengan ucapan ayahnya.

"Apa kau benar-benar tidak ingin memperbaiki hubungan dengan tuan Lee?"

Tuan Jeon tidak menjawab, sibuk dengan gelas kopi yang sudah menempel di bibirnya.

"Sepertinya percuma aku membicarakan hal ini denganmu..."

Jungkook berdiri merasa tidak berguna berlama-lama dengan ayahnya. Berharap akan menemukan jalan untuk hubungannya dengan Lisa, ayahnya bahkan tidak merespon apapun.

Tuan Jeon hanya menatap kepergian putranya dengan kosong. Makan siang yang gagal sepertinya.

Sebenarnya, jauh di lubuk hatinya yang terdalam dia merasa terkejut dengan nama yang mampir kembali di telinganya. Lee Dong Wook, nama yang sebenarnya ingin dia bawa kembali ke dalam hidupnya. Dia merindukan sahabatnya itu, namun kesalahan yang dilakukan membuatnya menjauhkan diri dan tidak ingin masuk kembali dalam hidup sahabatnya.

Terakhir dapat kabar dari Lee Dong Wook adalah ketika dia akhirnya menikah dengan Park Min Young. Dia berharap, wanita lembut itu bisa menggantikan Sandara, yang kematiannya belum diketahui oleh Lee Dong Wook sendiri.

Tuan Jeon membuka galeri foto di ponselnya. Memandang foto Sandara yang selalu ada disana, mengusapnya lalu berbicara dengan lirih.

"Kau tahu, aku menyuruhnya untuk kembali ke sini agar aku bisa lebih dekat dengannya. Tapi sebuah takdir membuat aku semakin sulit meraihnya..."

Tuan Jeon Terlalu menjaga imagenya sebagai seorang ayah yang kuat dan tegas pada anak-anaknya. Dia tidak ingin Jin dan Jungkook melihatnya sebagai sosok ayah yang lemah, padahal dia sebenarnya orang yang hangat dan menyenangkan. Hanya karena dia merasa bersalah telah berkhianat pada sahabatnya sendiri membuat dia membangun imagenya sendiri dengan pribadi yang dingin dan datar.

...



Ketika Rose dan Jennie datang ke kamarnya Lisa, mereka melihat gadis itu sedang duduk di depan jendela dengan melipat lutut dan memandang dengan pandangan kosong.

Rose duduk di belakang Lisa, mengeluarkan makanan dari paper bag yang dia bawa.

"Aku membawa coklat kesukaanmu..."

Sementara Jennie membuka pintu kaca yang menghubungkan dengan balkon. Udara hangat segera berhembus begitu pintu terbuka. Sepertinya sudah berjam-jam Lisa tidak membiarkan udara dari luar masuk ke kamarnya. Membiarkan udara lembab menemani hatinya yang juga masih dingin.

"Kau tidak mau Jennie memakan coklat ini semua kan?" Ucap Rose lagi.

Lisa menoleh pada Rose lalu mengambil coklat yang berada di tangan Rose.

Rose dan Jennie tersenyum, setidaknya Lisa mau memakan coklat itu.

"Aku tidak ingin melihatmu seperti ini terus." Ujar Jennie sambil duduk di karpet bulu.

"Apa kalian mau menginap disini?" Tanya Lisa akhirnya mengeluarkan suara.

"Aku takut dengan ayahmu." Bisik Rose pelan yang masih terdengar oleh Jennie yang langsung melemparinya dengan tisu. Rose hanya terkekeh.

Lisa tersenyum kecil melihatnya, sedikit membuatnya terhibur dengan kedatangan dua sahabatnya. Dia memerlukan mereka di saat seperti ini. Disaat semua tidak berpihak padanya, setidaknya ada sahabat yang menemaninya melewatinya.

"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang