Lisa masih tertidur ketika Taehyung masuk ke kamarnya yang tidak terkunci. Taehyung duduk di tepi ranjang, memperhatikan wajah manis yang selama ini selalu mengganggu perasaannya. Dari kecil Lisa dan Taehyung selalu bersama, menjadikan Taehyung seperti kakak laki-laki bagi Lisa. Taehyung melihat Lisa tumbuh menjadi gadis yang banyak disukai laki-laki karena itu dia selalu menjaganya.
Dan seiring berjalannya waktu, dari hanya sekedar ingin melindungi tumbuh pula perasaan berbeda di hati Taehyung. Dia tidak ingin menghilangkan perasaan itu, dia suka dengan perasaan yang bercokol di hatinya ini. Dia suka ketika Lisa sangat manja dengannya, dia suka ketika Lisa marah ataupun menangis. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan perasaan yang menyebabkan rasa sesak di dadanya ini. Paman Lee sudah banyak mengajarkan sesuatu kepadanya, karena ayahnya sendiri tinggal di Amerika mengurus salah satu perusahaan disana. Apa dia pantas menyimpan perasaan pada putri pamannya yang telah begitu baik padanya. Ikatan persaudaraan ini sangat rumit, tapi dia menjalaninya dengan baik. Selama dia masih bisa bersama Lisa, itu sudah cukup baginya.
Lisa membuka matanya perlahan, merasakan pergerakan di ranjangnya. Mengumpulkan nyawanya sejenak setelah itu menikmati pemandangan indah di depannya.
"Ini masih terlalu pagi Tae..."
Lisa masih merasakan pegal-pegal di tubuhnya. Seperti baru tersadar dengan kegiatan panas yang dia lakukan bersama Jungkook semalam, dia menutupi wajahnya dengan menarik selimut. Menghindari tatapan Taehyung, sebelum wajahnya yang memerah terlihat.
"Apa kau tidak ada kuliah hari ini?"
Taehyung beranjak membuka gorden besar yang menutupi pintu kaca. Cahaya terang langsung memenuhi kamar Lisa.
"Aku masih ingin tidur..." Suara Lisa tenggelam dalam selimut tapi masih terdengar Taehyung.
"Cepat mandi, aku akan mengantarmu ke kampus..."
Wajah Lisa muncul dari balik selimut.
"Bisakah aku membawa mobilku sendiri? Aku bosan diantar terus kemana-mana. Please aku sudah cukup umur untuk membawa mobilku sendiri..."
Ya Lisa memang sudah cukup umur, cukup untuk bisa mendesah di bawah tubuh Jungkook tadi malam.
"Aku hanya melaksanakan perintah paman Lee, lagipula kau tidak perlu lelah menyetir sendiri kan."
Lisa melempar bantalnya kesal.
"Kau tahu, aku selalu ditertawakan Rose dan Jennie karena masih diperlakukan seperti anak kecil..."
"Paman Lee hanya mengkhawatirkanmu..." Sahut Taehyung datar.
Lisa menghembuskan napasnya.
"Aku sudah mulai memegang perusahaan ayah yang disini, jadi mungkin waktuku bersamamu akan berkurang." Taehyung kembali duduk di tepi ranjang.
"Aku akan kehilangan sepupu tampanku..." ujar Lisa dengan cemberut. Taehyung mencubit pipi Lisa.
"Katanya kau sudah cukup umur untuk melakukan sesuatu...tapi tetap aku akan selalu mengawasimu karena paman Lee benar-benar tidak akan membiarkanmu keluar rumah sendirian." Tangan Taehyung menarik tangan Lisa untuk bangun dari ranjangnya dan mendorongnya untuk mandi. Lisa hanya pasrah membiarkan tubuhnya masuk ke kamar mandi.
...
Jungkook sedang berdiri di balkon kamarnya, memperhatikan mobil ayahnya yang perlahan keluar dari rumah berpagar tinggi itu.
"Hari ini kau ikut denganku menghadiri rapat direksi...sekaligus mengenalkanmu sebagai salah satu orang yang akan memegang perusahaan nanti selain ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"
RomantizmMereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..."