Kedua kaki itu perlahan menapak pada lantai, lalu bergerak dengan lututnya yang bergetar. Satu langkah, dua langkah sampai tiga langkah dia menghamburkan pelukan pada tubuh kecil di depannya. Wajahnya tersenyum senang sambil memeluk erat tubuh istrinya tersebut.
"Kau berhasil Jung."
Lisa berbisik dengan pelan, dia membalas pelukan Jungkook dengan lebih erat.
Hari ini adalah bulan ketiga Jungkook mendapat pengobatan dan terapi sejak dia kembali ke Jerman. Ibunya Lisa sudah kembali ke Korea sebulan yang lalu, nyonya Lee tidak bisa berlama-lama di Jerman karena khawatir dengan ayahnya Lisa.
"Bagus, perkembangan tuan Jungkook sangat bagus. Kau harus rajin melatih otot-otot kakimu dengan berjalan-jalan. Baiklah aku harus kembali ke rumah sakit." Dokter tersenyum pada sepasang suami istri muda itu sebelum meninggalkan rumah kediaman nenek dan kakek Jungkook.
Lisa membantu Jungkook duduk kembali di kursi rodanya.
"Aku senang sekali sayang kau bisa kembali berjalan. Lihat, sesuatu yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha pasti akan berhasil kan."
Jungkook memandang Lisa.
"Terimakasih ya, sudah menemaniku melewatinya. Ich liebe dich."
Lisa tersenyum lalu mendaratkan kecupan di bibir Jungkook.
"Aku sudah tidak sabar menghajarmu di ranjang sayang."
Mata Lisa membesar seketika mendengar ucapan Jungkook barusan. Jungkook tertawa melihat wajah Lisa yang menggemaskan.
"Kau harus siap-siap ya?"
Lisa menelan ludah, ngomong-ngomong mereka memang belum merasakan malam pertama sejak mereka menikah. Padahal mereka pernah melakukan tapi wajah Lisa tetap saja memerah.
Nenek dan kakek muncul bersama tuan Jeon yang datang dua hari yang lalu untuk melihat putranya.
"Bagaimana?" tuan Jeon menepuk bahu Jungkook.
"Semuanya baik, aku tinggal melatih otot-otot kaki saja."
"Kami senang mendengarnya..." Nenek tersenyum menampilkan kerutan di mata dan pipinya tapi tidak memudarkan kecantikan waktu dia masih muda.
"Ayah harus kembali ke Korea besok."
"Apa tidak terlalu cepat ayah, bahkan belum seminggu di sini." Ujar Lisa.
"Banyak kerjaan yang tertunda, karena Jin tidak bisa meninggalkan Jisoo yang sedang hamil muda. Mual-mual Jisoo parah sekali, aku tidak tega melihatnya." Jawab tuan Jeon.
"Aku jadi ingin ikut ke Korea, ingin melihat Jisoo unie." Lisa nampak khawatir.
"Dia tidak apa-apa, ada Jin kok. Kalau kau ikut pulang, aku sama siapa disini?" Jungkook menunjukkan aegyo nya.
"Iya-iya, aku tidak ikut..." Lisa tertawa melihat wajah Jungkook, ya ampun masih aja dia manja seperti itu di depan ayahnya.
"Aku sudah lapar, ayo kita turun buat makan malam, nenek sudah menyiapkan semuanya." Sahut kakek sambil menarik tangan Lisa.
...
"Apa kau tidak akan kembali ke Korea?" Tanya tuan Jeon saat sarapan. Jungkook yang berada di depannya menggeleng.
"Untuk waktu dekat ini sepertinya tidak, aku dan Lisa sepertinya masih sedikit trauma dengan beberapa kejadian disana."
"Ayah mengerti, tapi jangan khawatir Sehun sudah mendapat balasannya, dia akan dipenjara untuk waktu yang lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"
RomanceMereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..."