Rahang Sehun menggembung mendengar kabar dari Sean yang memberitahunya bahwa Lisa telah lepas dari pengawasannya dan berhasil kabur. Laki-laki jangkung ini berdiri, membenarkan jasnya lalu segera beranjak dari tempat itu. Sebelumnya dia memberi perintah pada Sean untuk menghubungi beberapa orang agar secepatnya dilakukan pencarian terhadap Lisa.
Sehun tidak suka dengan penolakan yang dilakukan Lisa. Dia selalu mendapatkan apapun dalam hidupnya, kali ini dia merasa di pecundangi oleh gadis kecil itu. Dia memang tertarik dengan Lisa, sangat. Belum pernah ada gadis lain yang seperti Lisa selama dia mengenal makhluk yang bernama wanita. Gadis itu seperti magnet yang membuatnya penasaran dan rasa ingin tahu sejak pertama kali melihatnya di rumah tuan Lee. Dia benar-benar ingin Lisa berada dalam kuasanya. Sepertinya menyenangkan membuat gadis cantik itu selalu menuruti keinginannya.
Tapi sepertinya dia memang harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan Lisa. Karena gadis itu bukan gadis biasa seperti dalam pikirannya.
...
Mobil Jennie masuk ke dalam jalan kecil yang hanya bisa dilalui satu arah. Tidak berapa lama, mobil hitam itu berhenti di sebuah gedung mirip sebuah bengkel mobil. Jimin dan Rose muncul dari gedung itu.
Rose memeluk Lisa senang.
"Kalian harus cepat pergi dari sini." Jimin mengingatkan.
"Kau sudah mematikan ponselmu?" Rose bertanya pada Lisa.
Lisa mengangguk lalu mengecek kembali ponsel yang dimatikan semenjak dari restoran. Itu dilakukan agar tidak ada yang mencari keberadaannya melalui sinyal gps.
Sebuah taksi berhenti di depan mereka. Ketiga gadis cantik itu segera masuk, Jimin membungkuk, berbicara lewat jendela pada Rose dan Lisa yang duduk di belakang.
"Hati-hati, kalian harus ingat kalau Sehun bukan orang sembarangan. Dia pasti akan mencari Lisa kemanapun."
Rose dan Lisa mengangguk, taksi itu pun berlalu dari hadapannya.
Jimin kemudian mengambil ponsel dari saku celana, melakukan panggilan pada seseorang.
"Ya, Lisa sedang dalam perjalanan. Tiga puluh menit lagi mereka mungkin sampai. "
Panggilan teleponnya dengan Jungkook dia matikan, menghela napas sebentar lalu masuk ke mobil yang sebelumnya dibawa Jennie. Meninggalkan tempat itu dengan harapan rencana mereka berhasil, menjauhkan Lisa sementara dari perjodohan ini.
...
Telinganya mendengar langkah kaki dari luar apartemen, Jungkook segera berdiri berjalan ke arah pintu masuk bersiap menyambut tamu yang datang. Begitu pintu terbuka dia melihat Rose dulu, kemudian Lisa yang segera menghambur ke arahnya.
Gadis itu menabrak dada bidang kekasihnya, lalu menangis tertahan menumpahkan sesak yang menghimpit dadanya. Jungkook mengelus punggung Lisa, memberikan kehangatan pada tubuh yang bergetar itu.
Rose dan Jennie ikut meneteskan air mata melihatnya.
Mereka sekarang sedang berada di apartmen yang disewa Jungkook, begitu dia mendapat berita dari Rose dan Jennie tentang rencana membawa Lisa kabur dia segera mencari tempat untuk Lisa tinggal. Apartmen ini berada jauh di pinggiran kota, berdiri diantara rumah-rumah penduduk yang tidak terlalu padat. Tidak mewah tapi nyaman dan bersih. Entah berapa lama mereka bisa tinggal di tempat ini, setidaknya cukup untuk mengistirahatkan sejenak penat di kepala mereka sampai Sehun atau ayah Lisa menemukan apartmen ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"
RomantikMereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..."