3. First Kiss

4.9K 512 31
                                    

Jungkook benar-benar tidak bisa melupakan kejadian semalam. Seperti mimpi indah yang membuatnya tidak ingin cepat-cepat bangun. Gadis itu telah membuatnya tertarik, bukan hanya karena wajah cantiknya saja. Tapi ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih mengenalnya. Di usianya yang memasuki dua puluh tiga tahun, dia belum pernah berhubungan dengan gadis manapun. Jungkook masih menyimpan kesedihan yang mendalam karena kematian ibunya, karenanya dia jadi enggan untuk dekat dengan perempuan. 

Mungkinkah Lisa telah membuka kembali kehangatan hatinya?

Sebuah bantal sofa mendarat di wajahnya.

"Mukamu jelek sekali kalau sedang melamun." Si pelaku pelemparan duduk di depan Jungkook. Jungkook membalas melempar bantal itu ke kepala Jimin. Jungkook masih di rumahnya Jimin karena semalam dia menginap, masih malas untuk pulang katanya.

"Aku tahu dia pasti sedang melamun tentang Lisa..." Ujar Namjoon sambil mengambil kue dari toples.

"Lisa?" Ulang Jungkook.

"Iya, gadis yang kau peluk di dance floor semalam..." Sahut Yoongi.

"Kau ini seenaknya saja main peluk-peluk anak orang, kalau kau dihajar Lisa bagaimana?" Jhope terkekeh sambil duduk di sebelah Jungkook.

"Kau tertarik padanya?" Tanya Jimin sambil memperhatikan raut wajah Jungkook.

"Entahlah..."

Jhope memukul bahu Jungkook.

"Siapa yang tidak tertarik padanya, gadis dengan sejuta pesona."

Ah ya Jungkook telah terpesona dengan Lisa. Dia hanya merenggut melihat teman-temannya menertawakannya.

"Tapi sayang, dia seperti burung dalam sangkar di rumahnya sendiri. Ayahnya tidak pernah mengijinkan Lisa keluar sendiri." Ucap Namjoon. 

"Rose pernah cerita padaku, kalau Lisa sering mencuri-curi waktu dan berbohong hanya untuk bisa hangout bersama Rose dan Jennie." Tambah Jimin.

"Mungkin ayahnya hanya terlalu mengkhawatirkannya karena dia satu-satunya putri tunggal seorang pengusaha kaya." Ujar Yoongi.

Jungkook menyandarkan punggungnya, terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Kau ingin bertemu dengannya lagi?" Tanya Jimin sambil mengulum senyum.

Jungkook hanya membuka mulutnya tanpa bicara.

Jimin tertawa pelan.

"Hari ini Lisa akan datang ke rumahnya Rose, kita bisa datang kesana sekalian makan siang. Bagaimana?"

Jungkook hanya mengangguk.

...


Lisa duduk dengan gelisah, di depannya duduk pemuda yang semalam membuatnya tidak bisa tidur karena terus mengingatnya. Jimin datang bersama Jungkook dan Yoongi, sebelumnya Rose memberitahu Jimin, Lisa akan main ke rumahnya hari ini. Dan disinilah mereka, bertemu lagi dalam keadaan yang lebih santai tapi masih diselimuti rasa kaku dan malu-malu. 

Bagaimana Lisa tidak salah tingkah kalau Jungkook terus menatapnya seperti yang dia lakukan semalam. Sialan, Lisa hanya menelan ludah melihat pesona Jungkook di depannya. Apa yang harus dia lakukan, membalas tatapannya ah Lisa pasti kalah kali ini. Kenapa juga Jimin tidak mengajak Jungkook berbicara sehingga bisa mengalihkan pandangan Jungkook padanya. Merasa gugup dengan tatapan Jungkook, Lisa berdiri lalu beranjak dari ruang tamu tersebut.

"Aku mau ambil minum." Ucapnya pada Rose. 

Lisa membuka kulkas besar di dapur, menemukan minuman dingin yang dicarinya. Sepertinya akan menghilangkan hawa yang cukup panas di tubuhnya. 

Ketika berbalik, Lisa dibuat terkejut dengan seseorang yang sudah berdiri di depannya. Dengan acuhnya, mencari minuman di kulkas yang belum sempat ditutup oleh Lisa. Apalagi yang dilakukan makhluk yang satu ini untuk membuat Lisa gugup setengah mati. Ketika Jungkook mengambil minuman, otomatis tubuhnya menempel padanya. Si kelinci mesum ini memang sengaja membuat posisi mereka seperti itu. 

Dan lagi-lagi, Lisa hanya terdiam, tidak mendorong ataupun menyingkir dari sana. Jungkook berhasil meraih minumannya, membuka tutup botolnya lalu meminumnya di depan Lisa. Mata bulat Lisa membesar, melihat bagaimana ketika minuman itu turun dari mulut ke leher Jungkook membuat jakunnya bergerak seksi. 

Punggung Lisa mulai terasa dingin, dengan tangan kirinya dia menggapai pintu kulkas untuk ditutupnya. Justru pergerakannya membuat tubuhnya semakin menempel pada Jungkook karena laki-laki itu belum mau beranjak dari tempatnya berdiri.

"Siapa laki-laki yang menarikmu semalam?"

Oh Tuhan, wajah Jungkook tepat berada depan di wajahnya. Napas dengan wangi mint itu masuk ke indra penciumannya. 

"Se..sepupuku..."

Jungkook menenggak kembali minumannya tanpa mengalihkan pandangannya pada Lisa. Ingin sekali Lisa menggigit bibir yang menggoda dan menyebalkan di depannya itu.

Tiba-tiba Jungkook menarik dagunya, mendorongnya pelan hingga punggung Lisa membentur kulkas. Dan Jungkook pun mencium bibir Lisa dengan lembut. Lisa pun terpaku, ciuman pertamanya telah dicuri dengan...paksa. 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungkook menjauhkan wajahnya dari wajah Lisa, tersenyum manis sambil membelai pipi Lisa lalu berjalan meninggalkan dapur sambil meminum minuman yang masih ada di tangannya. 

Dada Lisa turun naik, ini lebih dari naik roller coaster yang membuatnya berteriak histeris. Setelah menetralkan perasaannya, Lisa melangkah meninggalkan dapur dengan seulas senyum dari sudut bibirnya dan dengan botol minuman yang masih ada ditangannya. 

Mereka tidak memerlukan kata-kata, semua bisa terlihat dari tatapan, sentuhan dan ciuman. 

Kalau mereka saling menyukai.

...

"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang