28. Yes, I Do

2.8K 289 7
                                    

Lisa memandang wajah Jungkook dari samping, wajah tampan itu terlihat kusut. Setelah pemeriksaan terhadap kaki dan saraf-saraf pinggangnya, dokter memastikan bahwa terdapat cedera di saraf tulang belakang Jungkook yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya. Dokter tidak bisa memprediksi sampai kapan kelumpuhan itu bisa sembuh. Tapi dengan terapi dan pengobatan yang terbaik, ada kemungkinan Jungkook bisa berjalan kembali. 

Tapi pemuda itu masih belum menerima keadaannya yang tidak bisa berjalan. Dia jadi sedikit pendiam dan murung. Lisa menjauhkan kursi roda yang diduduki Jungkook dari jendela.

"Kita ke taman yuk..."

Sebelum duduk, Lisa merapikan dulu selimut yang menutupi kaki Jungkook. Setelahnya dia duduk di kursi taman sebelah Jungkook. Lisa menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook, tangannya menggenggam erat jari-jarinya. 

"Diamlah sebentar dan nikmati udara disini."

Jungkook menunduk untuk melihat wajah Lisa di bahunya. Mata gadis itu terpejam, merasakan nyaman berada di pundaknya. Jungkook menghela napas, bagaimana jika dia tidak bisa lagi membahagiakan gadisnya itu karena dia lumpuh. Dia yang seharusnya melindungi kekasihnya, sekarang terbalik Lisa yang menjaganya sekarang. Dia tidak membenci takdirnya, hanya menyesali kenapa tubuhnya tidak bisa lagi menjadi tameng untuk Lisa.

"Maafkan aku..."

Lisa membuka matanya mendengar gumaman Jungkook.

"Kenapa meminta maaf?"

"Aku tidak bisa lagi melindungimu."

"Jangan bicara sembarangan, kau hanya tidak bisa berjalan bukan pergi meninggalkanku."

Jungkook memandangi rimbunan tanaman hijau di depannya.

"Tapi aku hanya akan menjadi bebanmu."

"Cinta itu saling melengkapi, memberi dan menerima. Bukan berjalan dengan caranya masing-masing.  Aku akan selalu berada disisimu sampai kau bisa berjalan lagi."

Lisa mengangkat wajahnya, menarik wajah Jungkook agar menatap padanya. 

"Kumohon...jangan pernah mengucapkan kata-kata itu lagi. Seolah-olah kau mengusirku dari kehidupanmu. Aku tetap tidak akan pergi...kita harus melanjutkan impian kita. Aku ingin kita berjuang lagi sampai titik terakhir."

Jungkook memeluk Lisa, meletakkan dagunya pada bahunya.

"Terimakasih masih ingin bersamaku, masih mau menerima kekuranganku. Tapi kalau aku tidak bisa berjalan selamanya... apa kau masih tetap bersamaku?"

"Aku sudah mengatakan padamu, aku akan berada disisimu sampai kau sembuh. Itu berarti kalau kau tidak bisa sembuh pun aku tetap bersamamu. Tolong jangan ragukan lagi perasaanku, jangan sampai aku lelah dan menyerah karena keraguanmu padaku."

"Tidak...aku tidak akan seperti itu. Aku membutuhkanmu...sangat...tetaplah bersamaku." Jungkook menghapus air mata yang membasahi pipi Lisa. Kemudian mengecup kening dan bibirnya.

...



Di sebuah pantai dengan deburan ombaknya yang tenang dan angin yang sepoi-sepoi berdiri sebuah altar pernikahan yang cantik dengan beberapa kursi putih yang sudah ditempati beberapa tamu di belakangnya. Di altar itu, menunggu dengan berdebar seorang pemuda yang duduk di kursi roda. Di sampingnya ada ayahnya dan seorang pendeta. Jungkook menatap ke arah seorang gadis yang sedang melangkah mendekatinya dengan menggandeng lengan ayahnya. 

"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang