1 - Pertemuan

3.4K 136 4
                                    

Padat nya kota Jakarta di pagi hari memang sudah bukan hal yang mengejutkan. Mobil-mobil sudah berbaris di jalan raya. Sesekali harus maju, dan sesekali juga harus diam. Tidak sedikit juga yang berjalan kaki di trotoar, entah pergi kerja ataupun berangkat sekolah.

Tiara mengemudikan mobil nya sambil sesekali bersenandung. Lagu dari penyanyi favoritnya tengah diputar di radio.

"Could it be love, could it be love, could it be something that i never haaaad, could it be love~"

Ditengah kemacetan yang dilanda nya itu, ponsel nya berbunyi,

"Halo"

"Tir, kon wes sampe ta?"
(Ti, kamu sudah sampai?)

"Keiii macet parah astagaaa, kamu udah sampe ta?"

"Ndek lobby, jarene pak bagus onok rapat penting, Cepetan tir"
(Di lobby ini, kata pak Bagus ada rapat penting)

Gadis berkulit putih itu berbelok ke kiri demi dapat terbebas dari kemacetan yang menurut nya sudah tidak normal. Biasanya ia masih bisa bergerak, tapi pagi ini benar benar aneh, mobilnya tidak maju-maju.

"Iya iya ini bentar lagi sampe, udah ya"

Baru saja Tiara ingin mematikan sambungan, temannya itu kembali bersuara,

"Eee tir! Ojok lali map ku kemaren"

"Language please"

"Hahaha mboh kah, nek ambek awakmu gak isok dikontrol"
(Gak tau ah, kalau sama kamu gak bisa dikontrol)

Sejujurnya Tiara tidak terlalu suka lewat jalan pintas ini, karena jalannya tidak mulus, banyak geronjalan. Tapi apa boleh buat, dia ada pertemuan penting hari ini di kantor. Jangan sampai telat.

"Hahaha yowes karepmu. Udah ya sampai ketemuu"

"Daa~"

Tut.

Yang barusan itu namanya Keisya, teman dekat Tiara di kantor. Empat bulan yang lalu Tiara diterima bekerja menjadi seorang software engineer di RAKSA Group, tempat kerja nya hingga saat ini. Orang pertama yang ramah dan bersahabat sekali dengan Tiara adalah Keisya. Keisya memperkenalkan seputar RAKSA Group pada Tiara yang saat itu masih jadi anak baru. Dan beruntungnya, tim pertama untuk mengerjakan salah satu project waktu itu Tiara bersama Keisya juga. Tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk jadi teman dekat karena memang dua dua nya saling nyambung satu sama lain, apalagi mereka juga sama sama berasal dari Jawa Timur.

***

Biasanya pagi-pagi begini Richard masih menyelami alam bawah sadar nya, atau jamming dengan gitar nya di depan rumah. Tapi pagi ini berbeda. Adik bungsu nya baru saja diterima bekerja di salah satu perusahaan yang cukup ternama di Ibukota ini. Sebagai bentuk rasa senangnya Richard pun ikut mengantarkan Nuca pertama kali masuk kerja.

"Padahal bang Richard gak usah repot repot nganterin Nuca bang"

"Gak papa lah, abang kan mau lihat juga kayak gimana itu perusahaan kamu, masa gak boleh" seru Richard sambil mengemudikan mobilnya.

Lagu dari Avril Lavigne terputar di radio mobil. Keduanya sama sama kembali saling menyelami pikirannya masing-masing.

Nuca agak sedikit merasa deg-deg an sekaligus excited menyambut hari pertama nya bekerja. Ia berpikir kalimat seperti apa yang sebaiknya diucapkan nanti didepan rekan kerjanya disana. Ia takut merasa kikuk, sebab ia bukan tipe orang yang luwes untuk berkenalan dengan orang baru.

My CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang