17 - Kita Berdua

1.1K 177 31
                                    

Nuca keluar dari kamar mandi sambil menghanduki rambutnya yang masih basah. Pagi ini ia memakai kemeja biru lautnya dan celana hitam yang biasa ia pakai untuk ke kantor. Setelah menghabiskan hari libur nya kemarin dengan tidur, Nuca merasa sangat segar kembali. Nuca tidak pernah merasa se fresh ini saat bangun tidur selama beberapa minggu terakhir ini. Pria itu melewati meja kerjanya melihat sekilas poster yang ia tempel di dindingnya.

Pendaftaraan program studi jepang yang selama ini ia impi-impikan. Selama dua bulanan ini pria itu menyempatkan diri ditengah kesibukannya mengerjakan proyek untuk membaca buku dan mencari soal-soal untuk mengikuti tes program studi tersebut.

Keluar dari kamar, Nuca menyapa ibunya yang duduk di ruang makan. Pria itu memeluk hangat Asri sebelum duduk di kursi nya.

"Ibu kira kamu ga ke kantor hari ini"

Nuca menyengir, "Kok bisa?"

"Ya lagian kamu tidur lama banget Nuc. Kecapekan ya kemarin-kemarin?" Tanya Asri.

Nuca tersenyum, "Iya lumayan sih, Bu. Kemarin itu pas masuk Jakarta nya sih yang macet banget, jadi lumayan lama di jalannya" jawab pria itu sambil menyeruput teh hangat nya.

"Ibu selalu minum obatnya kan?" Kini Nuca bertanya dengan tampang serius. Asri tergelak, "Ibu bukan anak kecil Nuc, kamu ngga usah khawatir. Ngga lupa kok"

"Udah enakan sekarang?"

"Iya sayang. Ibu ngga papa"

Nuca hanya menghela napasnya sambil memandang orang tua semata wayangnya itu. Syukurlah. Meskipun Nuca tidak terlalu yakin, bisa jadi ibunya itu hanya ingin membuat nya tenang  saja.

"Yauda Nuca berangkat dulu ya, Bu"

"Iya nak. Hati-hati. Jangan lupa sholatnya jangan ditinggal"

Nuca berjalan mendekat kembali memeluk Asri, kali ini cukup lama. Setelah menyalimi tangan Asri, pria itu pun berlalu pergi.

***

Tiara punya kebiasaan yang kadang-kadang ia lakukan jika ia kebetulan tiba kepagian di kantor. Gadis cantik itu akan langsung pergi ke kantin kecil untuk duduk menyendiri disana sambil menyeruput teh hangat kesukaannya. Sesederhana menikmati pemandangan hijau di depannya dan menghirup udara pagi yang masih segar. Hal itu sudah membuatnya senang.

Pagi ini Tiara memojok di kantin kecil sedang membaca buku database yang dipinjami oleh seseorang. Kelihatan sedang serius sekali, sampai-sampai ia tidak sadar seseorang dari belakang menutup matanya.

Tiara hanya bisa meraba tangan orang itu, "Siapa sih?"

"Coba tebak" ujar orang itu. Mendengar suara itu Tiara langsung tersenyum,

"Samuel ya.."

Samuel tergelak kemudian menurunkan tangannya dan duduk di hadapan Tiara. Bukan rahasia lagi sebenarnya bagi Samuel mengetahui tempat favorit Tiara yang satu ini.

"Serius banget dah, baca apaan sih?"

"Ooh ini.. aku dipinjemin buku nya Nuca. Katanya banyak info penting dan berguna" ujar Tiara sambil memamerkan buku ditangannya.

"Anjay.. gaya banget"

Tiara menjulurkan lidahnya kemudian tersenyum. "Kamu ngapain disini?" Tanya nya.

"Hmm.. mau cari yang manis-manis" jawab Sam sekenanya. Pria itu kemudian mengedarkan pandangannya ke samping. "Eh ternyata ada kamu disini" lanjutnya lagi.

My CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang