19 - Melayang

1.4K 198 72
                                    

"Iya kak ini aku udah di parkiran" Tiara mengunci mobilnya yang sudah terparkir sempurna sambil menempelkan ponsel ditelinganya. Hari ini ia agak sedikit telat karena kemacetan yang tidak masuk akal di jalan. Tiara pun mempercepat langkahnya, kak Orin menunggunya untuk menandatangi sebuah laporan.

Sayangnya, saat sedang terburu-buru, tiba-tiba kaki kiri Tiara terkilir karena ia hari ini memakai sepatu hak tinggi.

"Aw!" pekik Tiara.

Sial sekali pagi ini bagi Tiara. Sudah lelah dengan kemacetan yang dihadapinya tadi. Kini, ia harus merasakan terkilir di kakinya.

Karena Tiara masih berdiri kesakitan ditengah parkiran, suara klakson dibelakang terdengar. Tiara menoleh ke belakang. Ia bisa melihat satu mobil hitam sedang terhenti karena terhalang olehnya.

Pintu mobil tersebut terbuka, memunculkan sosok pria yang membuat Tiara semakin mematung ditempat. Tiara mengerutkan alisnya melihat Nuca disana sedang memandang ke arahnya. Sebenarnya pagi ini Tiara tidak ingin bertemu dulu dengan pria yang satu itu.

Karena kalau Tiara pikir-pikir, seenaknya saja si Nuca itu bikin janji ke dia. Tiara sudah meluangkan waktunya, malam minggu indahnya, yang pastinya seharusnya bisa ia manfaatkan untuk pergi dengan temannya, Keisya misalnya, malah terbuang sia-sia. Setidakpenting itu kah dirinya? Bukankah mereka sudah berteman? Menyebalkan sekali si Nuca itu!

Nuca berjalan ke arah Tiara. Masih belum mengatakan apapun, pria itu menunduk memperhatikan kaki kiri Tiara yang sudah tidak beralaskan sepatu. Nuca bisa melihat sebercak darah di mata kaki kiri Tiara.

"Kamu bisa jalan?" tanya Nuca.

Tiara masih dengan ekspresi yang sama, masih tidak ingin berinteraksi dengan pria didepannya ini pun juga menunduk ke bawah. Ia tidak sadar kalau mata kakinya itu berdarah. Pantas saja Tiara merasakan perih disana.

"Tunggu bentar" ucap Nuca yang kemudian meninggalkan Tiara berlari ke arah mobilnya dibelakang.

Nuca menjalankan mobilnya dan berhenti tepat di samping Tiara. Nuca keluar dan berjalan membuka pintu kursi penumpang.

"Masuk dulu" ucap Nuca.

Tiara tidak mengerti maksud Nuca sebenarnya. Ia sedang buru-buru ke ruangan sekretariat, tidak ada waktu untuk pergi kemanapun. Tiara hanya diam ditempat, masih belum mau berbicara.

"Itu kaki kamu luka, ayo masuk dulu Ti" ucap Nuca lagi. Sebenarnya Nuca masih merasa tidak enak kepada Tiara perihal dua hari yang lalu. Mana ia sangka kalau pagi ini ia akan bertemu gadis itu disini, di parkiran.

Nuca tidak kuasa menunggu Tiara yang terlihat masih berpikir. Ia pun langsung menggendong Tiara dan mendudukkannya di kursi mobilnya.

Tentu saja Tiara memekik terkejut dengan aksi Nuca tersebut. "Nuc! Kamu mau ngapain?!"

Nuca segera menutup pintu kursi penumpang, dan kembali menduduki kursi kemudinya. Nuca pun menjalankan mobilnya kembali.

"Nuc, kita mau kemana?!"

Tiara tidak dibawa pergi kemana-mana, ternyata Nuca memarkirkan mobilnya di lahan kosong yang ada diparkiran RAKSA. Pria itu membuka garasi mobilnya lalu mengambil kotak P3K yang selalu ia sediakan disana.

"Sakit ya?" tanya Nuca saat sudah duduk disamping Tiara.

Sementara Tiara yang tadinya sedikit was-was dengan maksud Nuca sebenarnya, seketika itu terdiam saat melihat Nuca saat ini mengeluarkan betadine dan kapas dari kotak P3K.

Nuca mulai membersihkan sebercak darah di kaki Tiara dengan pelan. Tiara semakin dibuat mematung dikursinya membiarkan Nuca mengobati kakinya.

"Aw!" Tiara mengerang kesakitan. Hal itu membuat Nuca menghentikan gerakannya.

My CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang