20 - Pergi (Hidden part)

467 75 12
                                    

Ini part 20 yang memang sengaja di post belakangan. Jadi kalau kalian lupa, sebaiknya kembali baca part akhir dari part 19 ya. Enjoy.

***

Tiara masih bingung dengan segala hal yang dirasakannya selama seharian ini. Nuca benar-benar mengejutkan hati nya. Sepulang dari kantor pukul sepuluh malam, Tiara langsung meringsut ke kasurnya. Ia langsung menarik selimut menutupi setengah wajahnya. Matanya menatap ke langit-langit kamar sambil membayangkan lagi kejadian tadi. Nuca  nyaris membuat jantungnya copot.

Nuca..

Kenapa melakukan itu?

Banyak pertanyaan yang muncul di kepala Tiara saat ini. Satu hal juga yang langsung terpikir di otaknya. Bagaimanakah ia akan bertemu pria itu besok pagi? Ia harus bersikap seperti apa?

Selama beberapa menit Tiara hanya menggerakkan posisi tidurnya dan bergulat dengan pikirannya sendiri. Sulit sekali memejamkan matanya untuk tertidur.

***

Nuca hanya bisa mengutuk dirinya saat terbangun di pagi hari di meja kerja kantornya. Deadline nya belum terselesaikan. Pak Bagus bisa kecewa jika ia tidak mengumpulkan tugas darinya. Apalagi, waktu nya bekerja disini tidak lama lagi. Setidaknya ia ingin memberikan kesan yang baik untuk terakhir kalinya ke atasannya itu.

Dengan buru-buru Nuca menyalakan laptopnya dan mulai fokus mengerjakan tugasnya itu. Tinggal beberapa jam lagi. Ia tidak yakin juga masih bisa menyelesaikannya sebelum jam 10.

Saking fokus nya, Nuca sampai tidak menyadari kehadiran gadis yang biasa duduk disampingnya itu. Sebelum pada akhirnya Tiara berdeham.

"Loh Nuc, kamu belum pulang dari semalem?" tanya Tiara.

Mendengar suara gadis itu, jemari Nuca pun seketika berhenti mengetik. Ia menoleh ke arah Tiara.

"Iya Ti, aku ketiduran semalem"

"Ooh yaampun, kan aku udah bilang jangan dipaksain Nuc. Hmmm, ada yang bisa aku bantu Nuc?"

Nuca pun segera menggeleng, "Ngga papa Ti, ini tinggal dikit lagi kok"

Tiara hanya bisa menghela napasnya, kemudian mengangguk. Tiara pun mulai menyiapkan meja kerja nya seperti biasa.

"Ehm Ti.. kamu kemarin beneran pulang kan?" tanya Nuca sedikit takut-takut. Ia hanya ingin meyakinkan bahwa yang semalam itu hanyalah mimpinya. Sekalipun bukan mimpi, ia sekalian ingin tahu, apa Tiara menyadari akan hal itu atau tidak.

"Iya lah! Maksudmu aku nginep disini? Hahaha becanda aja kamu Nuc" ucap Tiara sambil tergelak.

"Ya siapa tahu" balas Nuca sambil menyengir. Pria itu pun kembali menghadap ke laptopnya dalam hati bersyukur. Untunglah, itu artinya Tiara benar-benar tidak tahu apapun.

***

Kabar Nuca akan pergi dari RAKSA sudah menyebar ke ruangan sebelah. Mahalini yang paling kaget dan sedih tentu nya. Bagaimana pun Nuca sudah beberapa bulan ini bersama mereka, menjadi bagian dari keluarga RAKSA. Walaupun Nuca lebih banyak diam saat sedang meeting atau berkumpul, tapi tetap saja, mereka merasa sedih mendengar kabar itu.

"Nuc, tetep komunikasi ya walaupun kamu udah ngga disini" ujar Mahalini

"Kak Nuca jangan lupain kita ya" ujar Keisya.

My CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang