Goresan demi goresan tercetak di kumpulan kertas anak itu. Rambutnya beterbangan di terpa angin yang memyatu dengan teriknya matahari di tempat anak ini duduk.Baju yang sedari tadi rapi, kini mulai basah karena keringat mulai bercucuran di seluruh tubuhnya. Ia tidak henti-hentinya mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Di tengah-tengah itu, langkah kaki seseorang terdengar mendekat.
Puk
"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak masuk kelas?"
Taehwa menoleh sebentar pada orang yang menarik atensinya, tak berlangsung lama focusnya kembali pada buku-bukunya.
"Cih! Aku baru tahu, ternyata di sekolah ini masih ada yang belagu" gadis itu menyuarakan protesnya.
"Dasar! Kalau tau gitu aku kembali ke kelas aja daripada nyusulin kamu. Niatnya sih mau bantuin, tapi orangnya sombong banget" celoteh gadis imut itu tanpa berhenti.
"Kamu-" ucapannya terhenti kala sepucuk surat kini sudah nerada di tangannya. Dan kalian bisa tebak, surat itu dari Taehwa.
Sekilas gadis itu mengurucutkan bibirnya, kemudian mulai membaca kertas itu.
'Maaf jika aku terlihat sombong. Sebenarnya aku tidak bisa bicara, terima kasih karena ingin membantuku, tapi aku harus menjalani hukumanku karena aku sadar kalau ini kesalahanku, maaf ya udah buat kamu nggak masuk kelas'
Seketika gadis yang bernama Yuna itu termagu. Ia beringsut menghampiri Taehwa untuk duduk di sampingnya.
"Maafkan aku, aku tidak tahu kondisimu. Tapi bolehkah aku tahu kenapa kau bisa dihukum?" Tanya Yuna hati-hati.
'Aku terlambat' begitulah ungkapan Taehwa yang ia tulis di dalam kertas.
"Kenapa bisa?"
Taehwa tersentak, jika ia jujur semua orang akan mengasihaninya. Ia tidak ingim dikasihani. Jennie mengajarkan Taehwa untuk tidak hidup di bawah kaki orang lain. Sesungguhnya hidup di bawah kaki sendiri lebih baik daripada harus bergantung pada orang lain.
Untuk itu, Taehwa tidak ingin menceritakan perihal semalam kepada Yuna. Ia lebih memilih alasan lain.
'Aku terjebak macet'
Yuna hanya mengangguk, sadar akan satu hal, segera ia julurkan Tangannya pada Taehwa.
"Namaku Yuna, senang bertemu kamu. Nama kamu siapa bolehkah kita berteman" Taehwa mwnyobek kertas kemudian menuliskan apa yang akan ia ungkapkan.
'Namaku Taehwa, senang juga bertemu denganmu. Tentu saja kita boleh berteman, Yuna"
Yuna tersenyum. Kemudian ia mengajak Taehwa untuk pergi ke taman.
🌸🌸🌸
Sementara itu, kini seorang wanita tengah menyiapkan makan siang untuk suami dan anaknya. Satu jam lagi ia akan menjemput anaknya.
Entah kenapa hari ini rasanya sangat berbeda, ia merasa terjadi sesuatu padanya. Dari tadi pagi ia pusing. Akhir akhir ini nafsu makannya menurun, ia sering demam dan batuk. Belum lagi setelah kejadian semalam ia tidak tidur, membuat kepalanya semakin sakit.
Dan ini semua disebabkan karena suaminya. Lelaki itu kini sedang asik menghabiskan waktunya bersama wanita lain tentunya tanpa sepengetahuan wanita bernama Jennie.
Sudah dua jam ia menunggu anak dan suaminya, namun tidak ada tanda-tanda anak dan suaminya akan datang. Belum lagi sakit kepalanya menjadi -jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME, APPA S1 [TAMAT] || S2 On Going
Фанфик[C O M P L E T E D] " aku membencinya! bukan! aku sangat sangat membencinya." " bayangkan saja, disaat engkau menanti sesuatu dengan jangka waktu yang lama, sesuatu yang kau idam-idamkan, dan sesuatu yang sangat berharga tentunya. tapi bisaka...