bagian 9

2.1K 282 143
                                    

Gelap! Oh tidak, lebih tepatnya temaram. Mungkin kata itu cukup menggambarkan suasana yang ada di ruangan itu.

Seorang pria dengan setelan rapi dengan kacamata yang bertengger di matanya, membuat ia semakin tampan. Senyum manis kini terukir di wajahnya. Hal itu karena sedari tadi ia sibuk memandangi sebuah foto di macbook miliknya.

Namun suara ketukan membuatnya tersadar dan segera menutup macbook nya.

"Masuk!"

Dua pria berstelan rapi kini tengah tergopoh-gopoh masuk ke ruangan si pria itu.

"Tuan, kami sudah menemukan alamatnya! Sebentar lagi kau dapat menemuinya" ucap salah satu pria berperawakan gagah.

"Benarkah?! Kirimkan aku alamatnya secepatnya! Aku tak sabar bertemu dengannya-----permata hatiku" tepat kalimat terakhir hanya bisa ia ungkap dalam hati.

"Baik tuan, tapi pria itu?" tanya pria yang bisa dikatakan sebagai bodyguard sekaligus intel.

"Tenang saja, aku yang akan mengurusnya. Akan kupastikan ia mendapat balasan yang setimpal apa yang ia lakukan pada jelita ku" pria itu mengepalkan kedua tangannya geram. Entah siapa pria yang ia benci itu, yang jelas ia tidak akan pernah melepaskan pria itu.

🌸🌸🌸

"Hai sayang, kok belum tidur? Ini udah malam loh" tanya seorang wanita yang tak lain tak bukan bernama Jennie.

Namun anak itu hanya menggeleng sekilas kemudian kembali larut dalam pikiran yang membawa kegelisahan baginya.

Oh, satu hal yang perlu diingat! Setelah kejadian penyiksaan Taehwa, Jennie diusir dari kamar Taehyung. Taehyung tak ingin seranjang dengan Jennie. Terpaksa Jennie tidur di gudang. Namun, gudang tersebut sudah dibersihkan oleh ia dan putranya. Sekarang ia bisa tidur dengan nyenyak disana. Tidak kan ada lagi nyamuk yang menggigit kulit mereka. Tidak ada lagi kedinginan, karena beberapa waktu lalu Jennie telah menjahit pakaian-pakaiannya yanh sudah tidak terpakai untuk dijadikan tikar. Memang Jennie memiliki keahlian dalam menjahit sehingga baju bekas bisa ia ubah menjadi sesuatu yang berguna.

Ah, beruntungnya memiliki istri seperti Jennie. Bukankah seharusnya Taehyung bersyukur memiliki istri seperti Jennie? Entah apa yang ada di otak Taehyung, ia lebih memilih wanita lain ketimbang istrinya? Atau mungkinkah Taehyung memang gak ada otak?.

Balik lagi ke cerita Jennie, kini Jennie menghampiri anaknya yang tengah murung.

"Taehwa kenapa, sayang?" Tanya Jennie lembut.

Anak itu kemudian menulis di small note yang tergantung di lehernya. Jennie memperhatikan anaknya sembari mengelus rambut anak itu. Disaat semua orang membenci Taehwa hanya Jennie yang merasa bangga pada putranya.

Setelah menuliskan kalimatnya di kertas, Taehwa memberikannya pada Jennie. Kali ini Taehwa menuliskan banyak kalimat disana. Jennie jadi penasaran dengan apa yang ingin dikatakan anak itu.

Hati Jennie seperti terkena sengatan listrik. Di awal kalimat saja sudah cukup membuat Jennie sedih.

'Eomma, kenapa appa benci sama, Tae?. Apa salah Tae? Selama ini Tae selalu berusaha membuat apa senang dengan, Tae. Tapi kenapa, appa tidak pernah menyayangi, Tae. Appa selalu mukul Tae. Padahal Tae rasa, Tae tidak melakukan suatu kesalahan. Tae yakin ini semua pasti karena Tae cacat, kan? Appa jijik dengan Tae. Apa malu punya anak seperti Tae. Eomma tahu, kepala, kaki, tangan dan seluruh badan Tae rasanya sakit saat appa mukul Tae. Tae juga takut jika appa memukul Tae menggunakan ikat pinggang rasanya sakit, eomma. Tapi kenapa itu semua tidak sebanding dengan rasa cinta Tae pada appa. Tae sayang banget sama appa. Tae pengen peluk appa. Tae ingin cium appa. Tapi kenapa itu semua terasa sulit?'

FORGIVE ME, APPA S1 [TAMAT] || S2 On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang