Kenapa seperti ada yang berbeda?"Taehwa sayang. Kamu dimana, nak?" Jennie yang baru bangun kini beranjak berjalan untuk mencari Taehwa.
"Taehwa" Jennie keluar dari gudang, ia mulai menyusuri rumahnya mulai dari dapur, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan dan terakhir kamar Taehyung. Namun ia tidak menemukan Taehwa.
Dan satu hal yang membuat Jennie bingung Taehyung juga nggak ada di kamarnya. Mungkinkah Taehyung bekerja? Atau mungkin menghabiskan waktu dengan selingkuhannya?. Entahlah yang jelas ia tidak mau memikirkan Taehyung saat ini.yang harus ia pikirkan adalah Taehwa.
Jennie kembali fokus untuk mencari Taehwa. Ia menanyakan Taehwa kepada tetangga-tetangganya, namun tidak ada satupun yang melihat Taehwa.
Jennie mulai panik. Setetes airmata jatuh di pipinya.
"Taehwa! Taehwa! Kamu dimana, nak?!" Jennie kini terisak. Ia tidak tahu lagi harus mencari Taehwa kemana lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dan memberitahu Taehyung.
Setelah sampai dirumah, ia sedang melihat Taehyung yang asik menonton tv dengan cemilan di Tangannya.
"Tae, kamu darimana?" Itu suara Jennie yang baru masuk ke rumahnya. Taehyung sempat menoleh Jennie namun, ia alihkan lagi pandangannya ke tv.
"Bukan urusan kamu!" Jawab Taehyung ketus. Ia masih asik menonton tv sambil terkekeh-kekeh.
Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Taehyung.
"Tae! Kamu tahu?! Taehwa hilang, Tae! Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi aku belum menemukannya. Dan kamu! Kamu enak-enakan nonton tv disini. Tae! Taehwa itu anak kamu, darah daging kamu. Aku tahu kamu tidak menyayanginya. Tapi bisakah kau bersikap lembut padanya sekali saja? Bisakah kau perduli padanya? Asal kamu tahu? Taehwa juga tidak ingin terlahir cacat. Ia ingin seperti anak lainnya, Tae-" Jennie memotong pembicaraannya. Ia menghela napas kasar. Ia tidak habis pikir dengan tingkah laku brengsek suaminya.
"Tae, Taehwa ingin disangi--- hikss. Dia ingin dimanja. Ia ingin diperhatikan. Waktu Taehwa masih kecil, saat ia menangis kau tidak pernha mau menggendongnya. Waktu ia sakit kau tidak pernah khawatir padanya. Selama hidupnya bahkan kau tak pernah mengizinkan ia memanggilmu, appa. Kau tidak pernah mengizinkannya memelukmu. Walau begitu ia tidak pernah marah, ia masih tetap menyayangimu sebagai seorang ayah"
Taehyung mulai jengah dengan omongan Jennie. Namun ia menahan diri untuk tidak emosi. Jika ia emosi, Jennie akan membencinya. Dan ia tidak ingin itu terjadi, karena itu dapat menggagalkan rencananya untuk mendapatkan Jennie kembali.
Jennie melanjutkan kalimatnya "aku pikir kamu itu pria yang baik dan aku yakin jika kau akan menjadi seorang suami yang bertanggung jawab. Tapi aku salah! Ternyata kau hanya pria brengsek. Kau-"
Plakkkkk....
Omongan Jennie terhenti, kala tangan Taehyung mendarat di pipinya.
Pedas!
Itulah yang Jennie rasakan saat ini. Bahkan pipinya merah dan bekas tamparan Taehyung kini tergambar jelas di wajah chubby Jennie.
"Cukup, Jennie!!! Sekali lagi kau mengumpatku, akan kupastikan kau akan mendapatkan yang lebih menyakitkan dari ini!!"
"Ck! Dan yang perlu kau tahu? Aku tidak pernah menyayangi anak cacat itu! Syukurlah aku sudah membawanya pergi jauh dari kehidupanku"
Jennie mulai bingung dengan arah pembicaraan Taehyung.
"Maksud kamu?" Tanya Jennie dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Aku yang udah buang Taehwa-----"
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME, APPA S1 [TAMAT] || S2 On Going
Fanfiction[C O M P L E T E D] " aku membencinya! bukan! aku sangat sangat membencinya." " bayangkan saja, disaat engkau menanti sesuatu dengan jangka waktu yang lama, sesuatu yang kau idam-idamkan, dan sesuatu yang sangat berharga tentunya. tapi bisaka...